Bad Dream

1K 91 27
                                    

Hai gaissss terima kasih semua udah kasih semangat ya🥰🥰🥰 nih author up chapnya selamat membaca..

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seoul Hospital+

Kamar : 136
Pasien : Wong Xu Xi

" mark..."

Mark memijit keningnya. Saat Si pelaku di depannya menyengir dengan bodohnya. Dia menghela napasnya. Urat-urat pada keningnya terlihat menunjukkan betapa beban yang ia pikirkan itu begitu berat. Ingin melampiaskan pada sosok di depannya tapi mengingat kondisi sekarang jadi ia urungkan.

Indranya melihat berbagai macam ala-alat yang mengelilingi Lucas. mark tidak tahu apa namanya. Yang ia tahu alat itu berfungsi untuk menyokong kehidupan.

Mark Melihat wajah sosok di depannya. Pucat dan terlihat bukan lucas sama sekali. Walaupun senyum menyeringainya itu masih buat mark gedek setengah mati. Tapi melihat tubuhnya yang di perban hampir di bagian dada hingga perut itu membuatnya khawatir.

Lucas sendiri bilang kalau ini kecelakaan gara-gara dia sendiri lalai. Membawa kendaraan bermotor dengan kecepatan di luar batas. Alhasil ia pun tergelincir karena rem dadakan. Masalah kenapa nomornya tidak bisa di hubungi itupun karena smartphonenya rusak terpental saat ia kecelakaan.

" Hei, aku baik-baik saja"

Kata-kata Lucas menyadarkan Mark.
Mengangkat kening alisnya sambil tersenyum lalu berdehem.

"Maafkan aku soal perkataanku waktu itu "

Tangan besar itu mengelus bahunya lembut. Membuat si empunya berjengit.

Mark Memutuskan untuk melihat Lawannya. Kedua mata itu saling bertemu. Iris berwarna hitam kelam itu seakan menyimpan begitu banyak rahasia. Markpun terbuai sehingga tak sadar kini jarak antar wajahnya dan Lucas sangat dekat.

" Mark aku tahu wajahku ini tampan, kau boleh memegangnya jika kau mau"

" Dasar Narsis" menjauhkan muka lucas dengan tangannya. Mark berusaha untuk tetap bersikap biasa saja Namun pipinya benar-benar tidak bisa di ajak berkompromi.


Click.


Arah pandang dua orang itu langsung tertuju pada suara pintu terbuka di barengi oleh langkah kaki sesosok pria tinggi yang sedang menenteng sebuah kantong. Menaruhnya di atas meja yang sudah tersedia. Lalu berjalan ke arah dua bocah di depannya.

" Hi Luke... Bagaimana keadaanmu?"

" Much Better John Hyung, thank you"

Johnny membalasnya dengan tersenyum sambil melirik ke arah mark. Senyum jahilnyapun muncul

" Lucas, kau harus tahu betapa paniknya anak ini saat tahu kalau kau sedang di rawat.... He was Like-"

" Dude, Stop it!"

" Lanjutkan Hyung "

Mark mengglare ke arah Lucas saat sahabatnya itu memilih untuk bergabung dengan Johnny. Ingatkan mark untuk tidak mempertemukan dua manusia jahil ini.

Setelah tahu kalau sahabat playboynya itu sedang sakit mark ditemani Johnny langsung berangkat menuju rumah sakit tempat Lucas di rawat.Dan disinilah mereka.
.
.
.
.

01.00 am
.
.
.

Bergerak gelisah. Mark memeluk dirinya sendiri. tidur di sofa benar-benar tidak nyaman. Suhu ruangan yang entah kenapa begitu dingin sekarang.

Lalu Tiba-tiba bangun dengan gusar.

Ini sudah hari keempat mark selalu datang menjenguknya. Kebetulan besok libur sekolah karena hari raya. Ia memutuskan untuk menginap di rumah sakit daripada di prank teman bodohnya itu semalaman menggunakan telepon rumah sakit. Ya ampun.

LUMARK DAILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang