Where Are you?

814 90 13
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Wow, kau tampak mengerikan "

" Apa maksudmu "

" Nothing "

" Dasar aneh "

Mark menatap aneh pemuda ber nametag Lee Jeno yang sedang tersenyum manis. Sangat mencurigakan.

Tidak ambil pusing ia lalu memasukkan Buku dan alat tulisnya serampangan ke dalam tas sekolahnya.

Hari ini dia benar-benar tidak mood. Dia itu masih ngantuk. Semalaman dia tak tidur karena melakukan panggilan video bersama Mina. Pacarnya itu belum bisa balik karena sedang menjaga pamanya yang sedang sakit. Sesi VC mereka selesai jam 2 malam. Well, tidak terlalu buruk di bandingkan dengan Lucas.

Eh

Mark langsung diam. Ah sial dia harus cepat-cepat pulang. Bermain video games sepertinya menyenangkan.

"Enyalah dari hadapanku jeno, aku mau pulang "

" Tidak mau"

Mark menghelah napasnya. Jalan keluarnya di hadang oleh Jeno. Pemuda yang satu marga dengannya ini benar-benar suka buat ulah.

Kenapa juga dia punya kerabat keluarga yang tingkat usilnya kelebihan dosis. Syukur Si Johnny Tiang listrik itu sudah lulus.

" Lalu kau mau apa?"

" Apa kau tidak merasa aneh "

" Huh?"

" Lucas sudah Seharian ini absen, pacar-pacarnya bahkan sudah mondar mandir ke kelas kita hanya untuk mencarinya, kalaupun ia bolos pasti kau juga ikutkan. Apa kau tahu dia ada dimana?"

Mark termenung.

Sial, sudah berapa lama dia tertidur. Kenapa dia mendadak menjadi pelupa begini. Pantas saja dia merasa ada yang kurang. Pria berisik itu pasti akan menggangu jam istirahatnya dan mengajaknya untuk bolos bersama.

Tapi untuk hari ini, nihil. Tidak ada tanda-tanda sama sekali.

Mengecek handphonenya berniat untuk menghubungi. Namun Kejadian dua hari yang lalu mengingatkannya bahwa mereka sedang dalam masa berantem atau dalam kasus ini mark yang sedang ngambek.

Hal itu membuat mark mengurungkan niatnya. Mark mendecakkan lidahnya lalu pergi meninggalkan jeno dengan tatapan bingungnya.

" Hmm pasti masalah rumah tangga"

Sebuah lengan merangkul bahu jeno. Membuat si empunya melihat malas ke samping mendapati senyum manis seorang cowok berambut hitam yang sering digadang-gadang mirip dengan artis indonesia itu.

" kadang aku tidak mengerti dengan jalan pikiranmu, jaemin"

" Suatu saat kau akan mengerti sayang "

Lalu berkedip genit. Jeno membuat ekspresi ingin muntah lalu melepaskan rangkulan itu. Sambil berjalan cepat. di susul oleh jaemin dengan tertawa sambil mengatakan bahwa dia hanya bercanda.

 di susul oleh jaemin dengan tertawa sambil mengatakan bahwa dia hanya bercanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LUMARK DAILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang