Marriage? Should I? (part 2)

3.4K 417 70
                                    

.
Kejadian selanjutnya membuat  ekspresi mereka berubah seketika. Sang Ibu dengan mata melotot dan jisung dengan rasa penasarannya yang tinggi.

.
.
.
.

Betapa tidak.  Di depan sana anaknya sedang di peluk oleh seorang perempuan. Catat di peluk oleh seorang Perempuan. Ya Tuhan, ingin rasanya berteriak dengan girangnya namun di tahan karena mereka sedang berada di tempat umum.Mencoba menutup mata dan melipatkan kedua telapak tangannya di depan dada (sikap berdoa)  lalu membukannya lagi.  Tak lama meronggoh isi tasnya lalu mengambil benda persegi kecil berwarna hitam. Ternyata beliau sedang menghubungi Ayah.

" Hallo sweetheart,  i've got a good news, can't wait to tell you".

".."

Jisung menatap ibunya dengan aneh. Karena kelakuannya sebelas duabelas hampir sama dengan kumpulan gadis yang berada di sekolahnya ketika melihat seorang pria tampan. Jisung masih penasaran dengan perempuan yang di peluk kakaknya tadi.  Wajahnya tidak asing.  Sepertinya pernah lihat tapi dimana. Mencoba untuk tidak mengambil kesimpulan kalau itu kekasih kakaknya.

" ok see you later at home honey, i love you"

"mom, are you sure that is his girlfrend?"

" not really,  but I hope so.  now let's go home... Ibu dan ayah akan mengintrogasinya nanti"

Mendengar kata pulang bagaikan dentingan lonceng gereja di telinganya. akhirnya mereka akan pulang juga. Berkeliling dengan cara sembunyi-sembunyi di mall yang luas untuk menstalker kakanya selama 3 jam benar-benar menguras energi. Daripada dance rutinnya.

" ... Ibu aku lapar sekali "

" ah sayang maaf ya kau jadi terlibat begini, ya sudah ibu akan buatkan sup rumput laut untukmu nanti"

" really?! Thanks mom"
.
.
.

Keceriaan sepasang ibu dan anak itu kita biarkan saja dulu karena mereka berdua telah berlalu. Nah, sekarang kita lihat apa yang sedang di lakukan oleh sang pemeran utama di sana dengan seorang perempuan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Maaf ya jadi merepotkan begini"

" ah tidak apa-apa kok noona"

Mark tersenyum. Menyerahkan plastik putih berisi kotak itu kepada sosok yang berada di depannya. Seorang wanita dewasa. Dia cantik.  Bersurai coklat. Dengan mata teduh. Melihat mark dengan tatapan lembut.

" Oh ya dimana minseok-hyung"

Yang di tanya hanya memutar bola matanya malas dan kembali melihat isi kotak itu lalu menghitungnya.

" dia lupa menaruh handphonenya di mobil tadi "

Mengeluarkan benda persegi bergambar apel setengah di gigit di tengahnya lalu mengarahkannya pada kotak itu.

" ah sudah mulai pikun rupanya"

" Dia sudah tua,  maklumi saja baby"

" Siapa yang kau bilang tua, dasar bocah"

Tiba-tiba suara seorang pria ikut nimbrung dengan mereka.  Membuat wanita itu kaget dan hampir saja menjatuhkan benda persegi kecil itu atau namanya iphone. Gambar yang dia ambilpun meleset dan jelek.

" ah oppa~"

" Kalau tahu begini aku tidak akan membawamu tadi"

" ishh kalau kau tidak membawaku tadi,  istri kesayanganmu itu tidak akan mengizinkanmu jalan sendiri"

Mark melihat dua sosok yang sedang bertengkar di depannya.(Mengingatkannya pada dirinya dan Jisung)Merasa terhibur. Dua wajah yang mirip. Sama-sama imut. Namun berbeda gender.  Yang satu cantik dan yang satunya lagi tampan. Kakak beradik. Seringkali di bilang kembar. Namun mereka berdua lahir di tahun yang beda.

LUMARK DAILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang