Trouble

952 88 4
                                    

.
.
.
.
.
.


" Mina "

Kakinya secara refleks melangkah. Pandangannya masih mengikuti kedua sosok itu. Mark bukan tipe yang suka mencampuri urusan orang lain.

Cemburu? Tidak.

Dia hanya ingin tahu mengapa Mina membohonginya. Apakah ia tidak jadi berangkat hari ini? lalu siapa pria di sampingnya?  Sepupunya kah? Yang mark tahu Mina itu anak tunggal. Semua itu  membutuhkan jawaban kalau ada pertanyaan.

" Mina "

Mark sedikit mengeluarkan membesarkan suaranya. Namun kedua sosok itu sama sekali tidak memberikan reaksi. Terutama yang cewek. Apa salah Orang?
Tinggal beberapa langkah lagi. Sebelum boneka beruang besar menghalangi fokusnya. Karena Boneka besar itu sedang berdiri di depannya dengan memberikan Selebaran untuknya.



" lagi promo kaka! "

Mark mengambilnya. Mengucapkan terima kasih lalu kembali melihat kesana kemari namun nihil. Kedua orang itu benar-benar sudah menghilang entah pergi kemana.

Tiba-tiba tangan kanannya di pegang oleh seseorng. Hampir membuatnya jantungan karena mendapat serangan tiba-tiba.

" Mark! DemiTuhan apa yang sedang kau pikirkan, sialan aku hampir gila karena kau sama sekali tidak merespon panggilanku "

" Maaf "

" Ck, Lupakan ayo pulang"

Dan saat berbalik mark kembali menoleh ke belakang. Dan hanya melihat orang-orang tak di kenalnya yang berlalu-lalang.




........................................................................

@LUCAS House

" Ibu, Aku pulang!! Tebak aku bawa sia- "

Perkataanya terputus saat seseorang keluar dengan memegang Sapu ijuk di tangannya. Seorang wanita cantik. Dengan ekspresi marah ia lalu mengayunkan sapunya ke arah Lucas.

" Anak ini, Kenapa kau suka sekali membolos huh!!"

" I-ibu aku bi-bisa jelaskan... Arghh telingaku "

ヾ(。`Д´。)ノ彡(╥_╥)

Mark melihat interaksi ibu dan anak itu sambil menahan tawanya. Melihat bagaimana si manusia raksasa itu langsung menciut ketika di omelin. seperti Hulk berubah menjadi semut.  Yup He's Still a Big Baby.

"oh mark "

Ekspresi sang tuan rumah atau Nyonya Wong langsung berubah lunak. Ia tersenyum dengan sangat Lembut. Wanita berkepala Tiga itu masih terlihat pancar awet mudanya. Cantik. Lucas selalu bilang bahwa Ibunya itu dulunya seorang model. Tak heran dengan paras seperti itu ibu dan anak ini sering di kira adik-kaka.

" Hai Bibi "

"Ayo Masuk,,, " lalu menelantarkan anaknya begitu saja. lucas itu kadang suka bingung yang anak kandung disini siapa sebenarnya.

" astaga bibi kangen sekali denganmu nak, bagaimana kabar orangtuamu?"

" selalu sibuk "

" ah sayang, kau pasti sangat kesepian "

Keluarga mereka sudah mengenal satu sama lain. Dan
Mark sudah terbiasa dengan situasinya. Ayah dan ibunya pasti ada di luar kota. Urusan pekerjaan. Tapi walaupun sibuk begitu mereka berdua juga tidak lupa pada mark. Mereka selalu menanyakan kabarnya. Memberikan perhatian kepadanya.

LUMARK DAILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang