Untuk mendapatkan bonus yang dijanjikan atasannya, Baekhyun harus bisa menyelesaikan pekerjaanya hanya dalam waktu 14 hari. Siapa sangka dalam waktu 14 hari, berbagai kejutan datang ke kehidupan Baekhyun?
Start : 17/06/18
End : 14/01/19
BOOK [1/2]
Joy paling seneng ngerjain work ini, tapi minusnya work ini sepi comment :(
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠🔞Warning🔞⚠
.
. .
Sebenarnya malam ini Chanyeol tak ada niatan untuk pergi ke bar sama sekali. Ia tidak ada mood untuk pergi kesana, apalagi sadar kalau dirinya sudah punya tanggung jawab.
Tapi setelah melewati perbincangan canggung antara ia dan Baekhyun tadi, mendadak chanyeol ingin membuat dirinya mabuk sampai lupa dengan hal-hal tadi.
Sekarang, tiga tenggak The Winston Cocktail sudah lolos dari tenggorokannya, membuat Chanyeol mengerang ketika meminumnya.
Chanyeol menyangga kepalanya dengan tangannya, tidak- ia belum mabuk sama sekali hanya saja ia terlalu pusing dengan apa yang ia alami.
"Waw, kau datang ke sini setelah meneleponku tiga hari lalu dan membual bahwa kau takkan datang ke tempatku lagi. Tapi lihat?"
Seorang pria dengan jas yang terlihat mahal menghampirinya dengan wajah konyol. Chanyeol berdecak melihat kedatangan pria itu,
"Diamlah, Mingyu."
Pria bernama mingyu itu mencebikkan bibirnya, "Ucapanmu itu sungguhan kan? Kenapa kau datang lagi?"
Chanyeol menghela nafas, "ia jadi aneh... aku pusing, Gyu"
"Dia? Dia siapa?" Tanya Mingyu sambil menegak Tequilla yang baru ia tuang di gelas berisi es.
"Istriku."
"Uhuk! Hoekk!"
Mingyu tersedak minumannya hingga ingin muntah. Rasa panas menjalar begitu minuman berkadar alkohol 40% itu tak sengaja memasuki rongga hidungnya.
"Sialan! Kau sudah menikah?!" Tanya Mingyu dengan wajah memerah akibat tersedak.
Chanyeol menggeleng lesu, "tidak... maksudku belum. Eh, tidak tahu juga..."
Pria yang sama-sama tinggi di hadapan chanyeol itu menggaruk kepalanya, "maksudmu bagaimana? Kalian punya hubungan atau tidak?"
Mata Chanyeol mendadak melebar sambil menatap Mingyu, "t-tapi dia mengandung anakku.."
"ANAK?! Kau menghamili siapa?! Kau menghamili anak orang seperti Daniel?!" Mingyu berteriak histeris.
Bebas saja sebenarnya, selain bar ini miliknya, suara musik yang ada di bar ini meredam suaranya. Mau dia berteriak ala tarzan pun tidak ada yang peduli.
"Tiga bulan yang lalu, aku dan dia bercinta di tempat ini. Lalu aku tidak memakai kondom, dan sperma ku masuk ke-"
"Cukup! Tidak usah se-spesifik itu juga aku mengerti. Apakah ia salah satu pekerja disini?" Tanya Mingyu.