Untuk mendapatkan bonus yang dijanjikan atasannya, Baekhyun harus bisa menyelesaikan pekerjaanya hanya dalam waktu 14 hari. Siapa sangka dalam waktu 14 hari, berbagai kejutan datang ke kehidupan Baekhyun?
Start : 17/06/18
End : 14/01/19
BOOK [1/2]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.....
Pelayanan.
Oh, pelayanan ya.
HAH?! PELAYANAN?!
Baru saja saat wajah polos baekhyun yang bibirnya bergerak mengatakan bahwa ini adalah bagian dari pelayanan membuat belakang kepala chanyeol rasanya dihantam spatula.
Ia lupa pada pelayanan yang sebenarnya jadi akal-akalan nya untuk membuatnya lebih lama dengan baekhyun.
"Apa kau mengkategorikan hal yang tadi itu sebagai salah satu dari pelayanan yang harus kau berikan?" tanya chanyeol.
Baekhyun yang bibirnya masih bengkak mengangguk, "iya, tapi ada syaratnya sih."
"Apa syaratnya?" chanyeol penasaran.
"Kalau sudah melakukan hal tadi, tidak ada bersih-bersih rumah. Apalagi menggosok kamar mandi yang sudah bersih itu." baekhyun mengerutkan alisnya kesal.
Chanyeol membuka sedikit bibirnya sambil mencerna kata-kata baekhyun. Sementara yang memberikan syarat mulai memasang seatbelt pada tubuhnya.
"Berarti bercinta juga diperbolehkan?"
Baekhyun menoleh dengan cepat,
"Ya tidak lah!"
"Hah? Kenapa?" chanyeol berujar agak sedih, baekhyun kesal.
Alasan mengapa baekhyun melarang mereka untuk bercinta ya karena suatu hal. Pokonya tidak boleh, sama sekali tidak boleh.
Kalau mengenai harga diri atau bagaimana, siapa juga yang tidak mau bercinta dengan chef yang tampan -namun agak bodoh- seperti park chanyeol?
"Ya pokoknya tidak boleh! Jangan memaksa!" ujar baekhyun galak.
"Iya iya!" jawab chanyeol tak kalah galak.
"Loh, kau kok ikutan galak?! Harusnya cuma aku yang galak!" tanya baekhyun dengan wajah kesal.
Chanyeol mendecak sambil memasang seatbelt nya, "kau sendiri aneh! Bercinta tidak boleh tapi tubuhnya di pegang sana sini boleh!"
Tiba-tiba keadaan hening.
Antara chanyeol yang merutuki bibirnya yang berbicara sembarangan dan baekhyun yang hanya diam.
Pria tinggi -tak berotak- itu tahu kalau ia salah. Tapi kalau suasana sudah menjadi canggung begini, minta maaf pun salah. Ia benar-benar merasa bersalah, apalagi wajah baekhyun sudah berubah sangat banyak.
Akhirnya chanyeol mulai melajukan mobilnya, bergerak dari tempat yang diparkiri olehnya. Ia melirik baekhyun dengan gugup,
"Kita ke apartemen ku"
Tak ada jawaban dari baekhyun, jadi chanyeol hanya menghela nafasnya dalam diam dan menyetir tanpa suara.
Pria dengan pekerjaan jurnalis itu hanya diam, menatap jalanan yang dilalu dari kaca jendela disampingnya.
