Deadline - Chanbaek

H-11

Sebutkan alasan mengapa kalian masih membaca karya aneh ini!

Kerjakan di kertas selembar.g

"Kenapa kembali ke kantor, tuan Byun? Mana hasil wawancaranya?"

Begitu melangkah menepaki lantai 6 dimana redaksinya berada, ucapan itu langsung saja berhasil menjadi ucapan selamat pagi.

waw, sungguh terberkati hari baekhyun, ucapan selamat paginya saja tagihan kerjaan.

"Selamat pagi juga, Tuan Go. tentu saja saya kembali karena mau bekerja, apa lagi?"

"bekerja?"

"Iya, tidak mungkin kan saya Harlem shake disini?"

tuan Go terhormat, berjalan ke arah baekhyun lalu menepuk pundaknya dengan wajah om-om mesum. hah, dari awal juga baekhyun tahu kalau si botak tak berperasaan ini menyukainya.

cih, dia lebih suka chef park.

eh- apa tadi?

"selama wawancara mu belum selesai, kau tidak diperbolehkan untuk pergi ke kantor. Jadi, mana hasilnya?" tanya tuan Go, atasan biadab.

baekhyun menganga, kenapa? itu berarti dia tak perlu lelah bekerja? ini namanya jatuh ke kolam susu. baekhyun tersenyum karena hal itu.

tapi-

"sebentar, bagaimana dengan uang makan siang harian ku, tuan?" tanya Baekhyun.

"Ya tidak diberikan, enak saja makan gaji buta"

jder!

sudah tidak punya uang, kini uang makan juga lenyap!

"YANG MAKAN GAJI BUTA ITU SIAPA, BOTAK?!"

ingin sekali baekhyun mengatakannya, tapi apa boleh buat hanya bisa tersampaikan di dalam hati.

Dengan langkah terhuyung-huyung, ia berjalan menuju lift untuk keluar dari gedung laknat itu. Kenapa dunia hanya jahat kepadanya? sekarang bagaimana ini?

nanti ia harus makan apa?

bukannya baekhyun semiskin itu sampai untuk makan saja tidak sanggup, ia sedang menabung di rekeningnya demi masa depan.

ia kan mau menghidupi anak tanpa istrinya. sebenarnya tanpa suami, sih.

"susu juga habis... nanti kalau kau kurang gizi bagaimana?" Baekhyun menatap sedih ke perutnya.

si botak itu, baekhyun akan membalas dendam jika nanti kedudukkannya lebih tinggi! tunggu saja dalam mimpi, miris.

Baekhyun menuju mobil penuh rasa iba itu lalu menutup pintunya, melirik ke kursi samping sambil menghela anfasnya.

"Chef chanyeol, jaket bahkan bajunya terlalu besar untukku. tapi kenapa.." baekhyun meraih jaket chanyeol yang chef itu pinjamkan pada baekhyun tadi pagi.

"... sangat nyaman?" gumam baekhyun.

Ngomong-ngomong tentang chanyeol, baekhyun teringat tadi pagi dimana ia baru saja bangun tidur, dan pemandangan dada berotot adalah yang pertama kali terlihat.

chanyeol tidak memakai bajunya, lalu apa yang harusnya terjadi?

wah maaf, baekhyun masih memakai piyama lengkap jadi tak mungkin mereka melakukan kegiatan keluar masuk semalam.

jadi, chanyeol kepanasan semalam karena baekhyun terus saja bergerak-gerak di kasur hingga hawa menjadi panas. tentu saja baekhyun tertidur saat itu, dan mereka satu kasur.

walaupun tak ada yang terjadi, tentu saja hal ini membuat baekhyun tak mau melihat ke arah chanyeol pagi itu lalu kabur dari sana tanpa menunggu sarapan yang chanyeol buat matang.