Sasuke yang baru saja sampai di sekolah barunya langsung di hadiahi tatapan memuja dari siswi siswi di sekolah itu.
"Kyaaaa tampannya"
"Hey tampan jadilah pacarku"
Dan itu sukses membuat gendang telinga Sasuke serasa ingin pecah.
Sasuke yang sudah tak tahan memutuskan bertanya pada siswa yang memiliki tatto segitiga terbalik di masing-masing pipinya.
"Bisa kau beritahu di mana ruang kepala sekolah?"
"Kau murid baru, ayo aku antar"
Di perjalanan menuju ruang kepala Sekolah pemuda yang di tanyai Sasuke terus saja bercelotah
"Aku Kiba Inuzuka berada di kelas Xl a"
"Hn, Uchiha Sasuke" jawab Sasuke singkat.
Sampailah mereka di depan ruang kepala Sekolah
Tok
Tok
Tok
"Masuk"
Ceklek
"Permisi Sensei, saya mengantar murid baru" ujar Kiba
"Hmm terimakasih Kiba, kau boleh pergi"
"Jadi kau murid baru, yang ku dengar karena fisikmu lemah kau melakukan Home Schooling"
"Ya sensei tapi sekarang aku sudah sehat"
"Kalau begitu kau berada di kelas XI a, nanti wali kelasmu datang menjemput"
"Arigatou Sensei"
Sasuke menunggu wali kelasnya, tanpa menunggu lama wali kelas tersebut akhirnya datang.
.
.
.
.Naruto yang kini berada di rumah kakak sepupunya tenvah bosan pasalnya dia tidak tahu mau melakukan apa. Pasalnya Sara sudah pergi kekampusnya
"Hah bagusnya ngapain ya"
"Nonton tv sajalah"
Sosok transparan Gaara menggeleng tak percaya melihat Naruto tengah berbicara sendiri
"Aaaaaarrrrggggh ini membosankan"
Setelah berteriak tidak jelas Naruto berjalan kearah dapur mengecek makanan
"Mending aku masak saja lah"
Gaara yang sedari tadi memperhatikan Naruto tersenyum lembut
"Kau tak berubah Naru"
Naruto membuka kulkas milik Sara dan di dalamnya hanya serba sayur dan itu sukses mebuat Naruto merinding
"Pffftttt ahahahahaha"
"Kok seperti ada yang menertawaiku ya, dan kenapa pula harus sayur padahal ramen lebih enak, aku keluar saja lah ketimbang bosan di rumah"
Dan Naruto pun memutuskan untuk berjalan-jalan di luar. saat keluar dari rumah raut wajahnya berubah menjadi datar pandangannya pun menjadi dingin membuat Gaara yang sedari tadi mengamati naruto sukses menepuk jidadnya
"Sudah kubilang kau tak cocok dengan wajah seperti itu" gerutu Gaara meski tak bisa di dengar oleh Naruto
.
.
.
.TSHS
Sara tengah berjalan menuju ruang kepala sekolah untuk mendaftarkan adiknya membawa beberapa surat-surat yang di butuhkan
Tok
Tok
Tok
"Masuk"
Sara langsung saja masuk di ruang kepala sekolah tersebut
"Baa-san aku merindukanmu"
"Are, kerasukan apa kau gadis Nakal"
"Ehehehe aku hanya membawa surat-surat untuk mendaftarkan Naru"
"Sara tanpa surat-surat ini pun Naru bisa bersekolah di sini."
"Ehehehehe"
"Lalu di mana dia sekarang"
"Dia kutinggal di rumah"
"Bilang padanya besok dia sudah mulai bersekolah di sini dan ini seragam untuknya"
"Ha'i Baa-san aku menyayangimu jaa ne"
Cup
Setelah mencium pipi neneknya Sara langsung berlalu.
"Hah, anak itu tidak pernah berubah dan aku berharap semoga kau kembali tersenyum lagi naru"
.
.
.
.Hari pertama Sasuke di sekolah berjalan lancar kini dia tengah menunggu sang kakak menjeputnya
"Ck kemana sih si baka aniki itu" gerutu Sasuke
Tak lama setelah itu Itachi muncul
"Kau lama Aniki"
"Gomen Sas, tadi ada sedikit insiden"
"Hn, ya sudah ayo kita pulang"
Sasuke masuk kedalam mobil dan Itachi langsung menyetir mobil tersebut, sepanjang perjalanan pulang tak ada yang membuka suara. Sasuke yamg tengah asik memandang keluar jemdela sedangkan Itachi yang sedang fokus nyetir.
Mata Sasuke membulat Saat melihat seorang gadis yang ciri-cirnya sama dengan Naruto tengah tertidur di bangku taman
"Aniki berhenti sebentar tadi aku melihat Naru"
Ckiiiit
Itachi mengerem mendadak mobilnya dan saat mobil berhenti Sasuke langsung bergegas ke bangku taman yang di tempati Naruto.
Perlahan jantung Sasuke berdetak sangat kencang saat mendekati Naruto.
"Naru....."
Perkataan Sasuke di potong oleh igauan Naruto
"Gaara hiks jangan tinggalin aku hiks"
Itachi yang berhasil menyusul Sasuke bertanya-tanya siapa gadis itu..
Sasuke yang tak kuat lagi melihat Naruto langsung saja memeluk Naruto yang sedang tidur
Greeep
"Aku disini Naru aku di sini, ku mohon jangan siksa dirimu lagi" merasakan kehangatan yang familiar Naruto makin mengeratkan pelukannya pada Sasuke.
Itachi yang melihat tindakan Sasuke menganga tak percaya.
"Sejak kapan bakaotouto bisa romantis begini"
Sasuke memukul pelan pipi Naruto untuk membangunkannya
"Hei, bangunlah"
"Eeennng sebentar lagi Gaara"
Gaara yang mengamati Naruto dan Sasuke cekikikan sedangkan Sasuke yang melihat Gaara membernggut kesal
"Ck, apa boleh buat kalau di tinggal bisa-bisa ada orang yang berniat jahat padanya" Sasuke langsung saja menggendong Naruto ala bridalStyle
"Aniki aku akan membawanya ke rumah dulu, kelihatannya dia tidak akan bangun dalam waktu cepat"
Itachi ragu dan menatap Sasuke seolah menuntut jawaban
"Tenanglah aniki, aku mengenalnya ya walaupun di tak mengenalku sih"
"Baiklah kalau dia bangun kau harus menjelaskan padanya"
"Hn"
Naruto makin menyamankan diri di gendongan Sasuke, Sasuke tersenyum lembut menatap Naruto
"Aku harap aku bisa mengembalikan senyummu" gumamnya lalu berjalan menuju mobil yang di kendarai itachi tadi bersamanya.
Naruto yang tengah bangun tepat saat Sasuke menggendongnya sebenarnya terkejut tapi rasa nyaman yang familiar membuatnya tak bergeming
"Siapa pemuda yang menggendongku, aneh kenapa aku merasakan kenyamanan yang familiar" batinnya lalu menyamankan posisinya di dada bidang Sasuke perlahan dia mendengar gumamam Sasuke lalu tersenyum tipis tanpa di sadari oleh Sasuke dan Itachi tapi Gaara melihat senyum tipis Naruto itu membuatnya memiliki harapan besar pada Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetaplah Tersenyum (Selesai)
FanfictionNaruto©Masashi Kishimoto Naruto seorang gadis periang dengan senyum mentari selalu menghangatkan siapa saja yang memandang. Namun sejak kematian Gaara, kekasihnya perlahan senyum itu tak pernah terlihat yang ada hanya wajah datar dan mata safir itu...