Chapter 7

2.3K 197 4
                                    

Sasuke dan Naruto terus berjalan dengan Sasuke yang terus menggoda Naruto membuat Naruto beberapa kali merona.

"Baiklah Hime kita sudah sampai, kau tunggu di sini biar aku masuk"

Naruto mengangguk menyetujui ucapan Sasuke.

Sedangkan di dalam kelas pelajaran sudah di mulai dan yang mengajar adalah seorang guru dengan pakaian seksi dengan manik ruby miliknya. Saat Sasuke memasuki kelas guru tersebut memandang Sasuke dengan marah

"Anda terlambat Uchiha-san"

"Gomen Sensei, aku tadi menemani murid baru bertemu kepala sekolah dan sekarang dia ada di depan kelas"

Mendengar penjelasan Sasuke, guru tersebut mengangguk.

"Baiklah kau bisa duduk"

Sasuje mengangguk dan berjalan ke bangkunya setelah itu sensei tersebut memeruntahkan Naruto masuk

"Kau yang di luar silahkan masuk"

Naruto melangkah perlahan memasuki kelas. Semua murid memandang kearahnya dengan keingintahuan dan antusias.

"Perkenalkan dirimu!" Perintah sensei seksi tersebut

Naruto mengangguk dan memperkenalkan dirinya

"Namikaze Naruto" ujar Naruto dengan tak peduli dengan ekspresi acuh tak acuh miliknya

Mendengar cara perkenalan Naruto seisi kelas sweatdrop kecuali Sasuke

"Hanya itu?" Tanya Sensei yang mengajar mereka.

"Hn"

Gaara yang melihat Naruto memandang tak berdaya.

"Baiklah kau bisa duduk di bangku kosong di sana"

"Arigatou" ujar Naruto pelan tapi masih bisa di dengar oleh sang sensei

Naruto berjalan menuju bangkunya untuk bersiap memulai pelajaran dari sensei seksi tersebut.
.
.
.
.

Mikoto dan Fugaku yang enggan pergi kekantor sedang duduk santai dan berdiskusi tentang Naruto dan Sasuke

"Jadi apa rencana mu koi untuk mendekatkan mereka?"

"Tidak ada, biarkan saja jangan paksakan Naru, aku yakin Naru akan mencintai Sasuke"

Fugaku mengangguk saja
"Baiklah aku serahkan semua padamu koi".
.
.
.
.

Gaara yang transparan sedang berada di taman duduk melamun.
Melihat tubuhnya yang semakin menipis dia tersenyum tulus

"Sebentar lagi Naru kau akan bisa merelakan ku" gumamnya

Pikirannya melayang jauh kemasa indah bersama Naruto mengenang semua sikap manja Naruto padanya, senyum ceria secerah mentari senantiasa menghiasi bibirnya, wajah Naruto yang merajuk juga tak di lewatkan.

"Aku berharap Sasuke bisa mengembalikan semuanya padamu Naru, dan waktu yang pernah kita habiskan bersama merupakan hadiah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku sebelum kembali padanya"

Wajah Gaara yang tampan menghadap kelangit kembali mengenang kebersamaannya bersama malaikatnya.

Sedang asik mengenang kebersamaannya dengan malaikatnya, dia tak menyadari sosok gadis yang tampak lemah dan pucat mendekatinya.

"Hei, apa yang kamu pikirkan?"

Gaara terkejut mendengar suara gadis yamg tiba-tiba duduk di sampingnya kemudian menoleh kekiri kekanan dan belakang mencari sosok yang mungkin di ajak bicara oleh gadis tersebut

Twitc

Twitc

Perempatan imajiner muncul di kepala gadis tersebut

"Baka, aku berbicara denganmu"

Gaara melongo lalu menunjuk dirinya. Melihat Gaara menunjuk dirinya gadis tersebut mengangguk lalu tersenyum manis

"Kau bisa melihatku?"

"Ya dan kau tampak jelas di mataku"

"Aku ini cuma arwah dan kau bisa melihatku?"

"Tak usah heran dari kecil aku bisa melihat sosok sepertimu, perkenalkan aku Haruno Sakura dan kau?"

"Mendiang Sabaku Gaara"

"Pffft hahahahahaha"

Mendengar cara Gaara memperkenalkan diri membuat Sakura tertawa terpingkal-pingkal

Twich

Ekspresi Gaara langsung menggelap dan memperhatikan gadis tersebut tubuh yang kurus, kulit pucat, rambut pink yang tanpa cahaya dan terlihat sangat lemah.

"Kau sakit?"

Sakura kicep dan berhenti tertawa mendengar pertenyaan Gaara

"Kau benar, hidupku tak akan bisa di selamatkan jika aku tidak menemukan pendonor sumsung tulang belakang yang cocok denganku sedangkan kedua orang tuaku telah tiada, meski begitu aku senang karena akan bertemu mereka lagi" jawab Sakura dengan nada riang tanpa sedikitpun kesedihan.

Tanpa sadar Garaa mengulurkan tangannya mengelus kepala pink tersebut sejenak Sakura Tertegun

Deg

Jantungnya berdetak kencang merasakan perasaan akrab, tidak mau terus tenggelam dengan perasaan tersebut Sakura langsung membuka mulutnya.

"Temani aku berkeliling, aku sangat bosan berada dirumah tanpa teman yang bisa ku ajak berbicara"

"Oke, setelah kita berkeliling kau akan kubawa menemui 2 kenalanku"

Sakura bersemangat lalu dengan cepat menarik tangan transparan Gaara, gantian sekarang Gaara yang tertegun dengan sikap ceria gadis tersebut sejenak dia melihat bayangan Naruto didalam diri Sakura

Lain Gaara lain Sakura, Sakura yang tampak ceria sebenarnya sedih sejak Garaa menyentuh kepalanya mengingatkannya dengan sosok merah lainnya.

"Muka bayi kemana kau pergi? bahkan ini sudah 5 tahun kau meninggalkanku tanpa kabar, tak tahukah kau hidupku tak lama lagi" batin sakura Sedih

Tanpa dia sadari darah segar menetes keluar dari hidungnya dan penglihatannya pun menjadi gelap

Bruuk

Melihat Sakura pingsan Gaara menjadi panik

"Astagaaaaaaa kenapa kau harus pingsan sekarang di tempat sepi seperti ini" teriak Gaara Ooc
.
.
.
.

Di dalam sebuah taxi tampak sepasang suami istri tengah kebosanan

"Kapan kita sampai ke apartemen?"

"Tak lama lagi tenanglah"

"Jika bukan untuk memantau perkembangan Naru dan Anak Miko-chan secara diam-diam aku lebih memilih kerumah Sara yang jaraknya tidak jauh dari bandara" keluh si istri

"Koi sabarlah setengah jam lagi kita........"

Ckiiiiiit

Belum selesai berbicara tiba-tiba mobil mengerem mendadak

"Maaf tuan dan Nyonya di depan ada seorang gadis yang pingsan"

Sepasang suami istri tersebut saling berpandangan lalu dengan cepat keluar dari mobil untuk menolong gadis tersebut.

Gaara yang sedang panik melihat taxi yang berhenti dan melihat 2 orang yang dia kenali turun dari taxi tersebut langsung bernafas lega

"Kenapa paman dan bibi naik taxi?" Batin Gaara bertanya-tanya

"Astagaaaa Mina-kun kita harus membawa dia segera ke rumah sakit"

Minato mengangguk setuju lalu menggendong Sakura naik kemobil di ikuti oleh Kushina. Taxi tersebut dengan cepat bergerak menuju rumah sakit.

Note:
maaf membuat kalian menunggu lama dan baru update sekarang,
Jujur aska kehabisan ide dan kehabisan paket data ckckckck 😂😅😅😅

Selamat membaca

Tetaplah Tersenyum (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang