Pemuda dengan surai merah dengan gelisah menanti kabar tentang gadis kesayangannya.
Drrrt
Tidak menunggu lama langsung membuka email yang masuk di sana tertulis semua tentang gadis pinknya.
Haruno Sakura
Hidup sendiri dengan kerja paruh waktu tidak ada waktu untuk sekolah yang di pikirannya hanya ada bagaimana cara bertahan hidup. 2 tahun setelah kepergian sahabat yang selalu melindunginnya, dia di vonis mengindap kanker darah stadium awal. Karena tidak memiliki biaya dia tidak pernah memeriksa penyakitnya hanya membeli obat di apotek untuk meringankan rasa sakitnya.
Di saat-saat terakhir nyawanya di selamatkan oleh keluarga Namikaze dan mengangkatnya menjadi putri angkat.
Membaca informasi itu tangan pemuda itu gemetar. Jika keluarga Namikaze tidak menyelamatkan gadisnya apa dia masih memiliki kesempatan untuk melihatnya lagi.
Rasa menyesal menyusup kedalam hatinya. Andai dia tidak meninggalkan gadis itu, andai dia selalu memberi kabar.
"Saki gomen ne"
.....
Naruto dan Sasuke kini berada di Ichiraku ramen. Saat ini Naruto telah menghabiskan ramen ke 7.
Sasuke menatap Horror gadis kuning tersebut
"Kami-sama selamatkan dompetku"
Hati Sasuke menangis bombai. Naruto semakin menyeringai
"Paman tambah lagi"
Rahang Sasuke jatuh mentap tak percaya pada Naruto.
"Paman 3 mangkuk lagi"
Sasuke semakin tak berdaya
Stengah jam berlalu tumpukan mangkuk ramen telah menggunung di meja mereka.
"Aaaaa kenyang nya"
Menepuk perutnya puas, lalu menatap Sasuke
"Ne Suke paman menunggu bayarannya"
Pemilik kedai menatap Sasuke lalu memberinya bill. Menatap jumlah yang harus di bayarnya Sasuke menangis tapi wajahnya hanya menunjukkan expresi tenang dan meremehkan. Segera dia membayar tagihan makanan Naruto
"Ayo pulang"
"Hmmp aku menginap di rumahmu"
"Baiklah tapi kabari Sara-nee agar dia tak khawatir"
"Ok"
....
Setiap hari melihat kedekatan antara Sasuke dan Naruto membuat Mikoto dan Fugaku bahagia
"Aaaah Calon mantu semakin dekat"
Fugaku mengangguk
"Hn, setelah mereka lulus, mereka harus bertunangan segera mungkin"
Mikoto semakin berbinar
"Kyaaa aku mencintaimu anata, aku akan menghubungi Kushi-chan"
"Hn"
.....
Sakura tengah asik memainkan ponselnya hingga sebuah panggilan Video masuk.
Sakura menatap lama panggilan tersebut tapi tidak menekan tombol dial hingga panggilan tersebut berhenti
5 menit kemudian panggilan tersebut masuk lagi tidak menunggu lama Sakura langsung menekan tombol Dial.
Di membeku, di seberang terlihat pemuda berambut merah dengan wajah awet muda berlumuran airmata. Di matanya terlihat sinar penyesalan.
Tes
Sakura meneteskan air matanya. Lalu memutuskan panggilan tersebut dan langsung menonaktifkan ponselnya
"Hiks kenapa baru sekarang, 5 tahun aku berharap, jika mama dan papa tidak menemukanku akankah aku melihat mu lagi hiks"
Merasa bahagia Sakura tidak tahu harus menanggapi seperti apa hingga di buru-buru memutuskan panggilan tersebut lalu menonaktifkan ponselnya
Dengan air mata bahagia terus mengalir Sakur,a terus bersyukur pada kesempatan yang telah di berikan Tuhan.
....
"Tadaimaaaa" teriak Naruto memasuki kediaman Uchiha
"Hn" gumam Sasuke tak Jelas dengan senyum kecil menghiasi bibirnya
"Okaeri"
Dengan cepat Naruto menerjang Mikoto
"Kaa-san aku merindukanmu"
"Ahahaha anak kaa-san" Sasuke menatap Naruto dengan lembut lalu berpura-pura jika dia telah terlupakan
"Kaa-san anakmu disini kenapa harus si dobe yang kau peluk" memasang expresi sedih hingga membuat Mikoto dan Fugaku yang memang pulang cepat menjatuhkan rahang mereka.
"Ahahahahaha" tawa Fugaku pecah melihat expresi Sasuke dan Naruto pun ikut tertawa terbahak-bahak.
Kali ini Mikoto shok, Sasuke hampir pingsan melihat Fugaku yang biasa dingin sedingin gunung es, datar sedatar tembok kini tertawa terbahak-bahak
Itachi yang juga baru sampai langsung terjengkang kebelakang
Mereka ber 3 menatap Naruto takjub, sejak Naruto berada di keluarga mereka, Fugaku tidak sedingin dulu dan kediaman Uchiha yang suram kini mulai berwarna.
"Naru kemari ikut bersama Tou-san kita akan berbelanja, beli semua yang kau suka"
Naruto berhenti tertawa melupakan expresi Sasuke, melepaskan diri dari Mikoto lalu menerjang Fugaku
"Ahahah Tou-san kau yang terbaik, ayo kita berangkat sekarang"
Melihat keduanya menghilang 3 uchiha masih menatap tak percaya
"Tidaaaaak Mantu ku di culik om-om gunung es"
"Tuhan lindungi Hime dari om-om sedatar tembok"
"Tidaaaaaak Naru jangan pergi dengan om-om mesum" teriak Itachi ooc
Hari itu anggota Uchiha sangat tidak Uchiha.
....
Sasori melihat penggilannya di putuskan oleh Sakura makin sedih penyesalannya semakin besar
"Gomen..gomen..gomen"
Dia mengira jika Sakura sangat membencinya
"Saki aku akan melakukan apapun asal kau memafkan ku"
Dia memutuskan untuk pulang berisitrahat dengan penampilan kacau dan pikiran yang tidak Fokus mustahil untuk tinggal lebih lama di kantor.
Melihat jam di tangannnya yamg menunjukkan waktu jam 8 malam Sasori tersenyum miris ternyata hari sudah gelap.
Dia berjanji untuk memenangkan kembali hati gadis pinky nya.
"Aku janji tidak akan mengulangi kesalahanku, semoga kau masih memiliki aku di hatimu"
Memperbaiki dirinya, Sasori keluar dari ruangan dan meninggalkan kantor menuju kediamannya untuk mengistirahatkan tubuh dan perasaannya yang tertekan.
Berjanji untuk memenangkan kembali cinta masa kecilnya mendapatkan kembali kepercayaannya dan tidak akan melakukan kesalahan yang sama di masa depan.
Berpikir karena kesalahannya yang meninggalkan gadisnya hampir membuatnya tidak bisa bertemu dengannya membuat Sasori semakin menyesal dan bersumpah dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetaplah Tersenyum (Selesai)
FanfictionNaruto©Masashi Kishimoto Naruto seorang gadis periang dengan senyum mentari selalu menghangatkan siapa saja yang memandang. Namun sejak kematian Gaara, kekasihnya perlahan senyum itu tak pernah terlihat yang ada hanya wajah datar dan mata safir itu...