"Apa !! Bangkrut !!" Teriak seorang pemuda di tengah-tengah sarapan pagi bersama keluarganya. Mereka duduk bertiga di meja itu. Pho - sang kepala keluarga, Mae - sang pengatur segalanya dan anak mereka Krist - pemuda yang masih duduk di kelas 12.
"Maaf Krist!!" Kata Pho lemah. Ia juga tak menyangka bahwa perusahaannya akan tutup secepat ini. Semua jerih payahnya selama 10 tahun, lenyap begitu saja. Teman dan juga partner bisnisnya berinvestasi di lahan yang salah. Semua itu menimbulkan hutang yang begitu banyak hingga ia harus menjual seluruh asetnya.
"Krist sudah bilang sama Pho. Jangan percaya paman Golf. Pho tak pernah mendengarkan Krist." Kata Krist marah. Ia sudah memperingatkan ayahnya agar berhati-hati dalam berinvestasi namun sang ayah hanya menganggap itu ocehan anak kecil. Hanya sebuah angin lalu.
"Sudah Krist, kau tak perlu berteriak seperti itu pada Phomu." Kata Mae mencoba agar Krist tenang.
"Dimana paman Golf !!" Krist ingin sekali memukul paman itu.
"Krist..." kata Pho pelan.
"DIMANA PAMAN GOLF!!" Teriak Krist yang sudah tak bisa menahan amarahnya.
"GOLF SUDAH MATI!! IA BUNUH DIRI!! KAU PUAS SEKARANG!!" Pho marah lalu bangkit berdiri pergi dari ruang makan itu. Krist terduduk lemas, bagaimana nasibnya ke depan. Ia masih membutuhkan uang untuk biaya sekolahnya.
"Krist, ayahmu sudah membayar semua uang sekolahmu setahun kedepan. Ia ingin kau lulus tanpa harus memikirkan biaya sekolah. Untuk kuliah, kami harap kau mengerti. Kita hadapi situasi ini bersama-sama. Minggu depan kita harus pindah dari rumah ini. Rumah ini akan disita oleh bank." Bujuk Mae.
"Mae.... Krist benci ayah. Ini semua salah ayah hik... hik..." Krist menangis di pelukan Maenya yang tercinta.
"Maafkan ayahmu Krist." Pinta Mae.
***
Krist jalan dengan lesu menuju ke kelasnya. Semua sudah tak sama lagi bagi Krist. Padahal baru kemarin ia bersenda gurau dan merencanakan wisata ke Jepang dengan teman-temannya. Krist tak tahu bagaimana ia akan mengatakan pada teman-temannya. Jangankan pergi ke Jepang, mungkin untuk makan saja Krist akan susah nantinya.
"KRIST!!" Kata seseorang yang loncat memeluk Krist dari belakang
"SHIT WAYO!!" Hampir saja Krist jatuh terjungkal kedepan. Wayo perlu sadar diri akam berat badannya. Ia tak seringan yang dibayangkan.
"Kau kenapa ?" Kata Wayo yang melihat raut wajah Krist berbeda.
"Tak apa-apa." Krist belum siap membongkar aibnya.
"Krist bulan depan kita pergi ke Jepang." Kata Wayo dengan semangat. Ia sudah membuat list tempat-tempat yang akan dia kunjungi.
"Yo... sepertinya aku tak bisa pergi." Kata Krist pelan.
"Kenapa Krist ?" Tanya Wayo.
"Ada keperluan mendadak." Kata Krist mencari alasan.
"Keperluan apa itu ?"
"Kau tak perlu tahu."
"Kenapa ?"
"Ini urusan keluarga." Kata Krist final tak ingin membahas lebih lama lagi. Wayo mengerti dan membahas hal lain.
***
"KRIST!!" Seorang guru dengan panik mendekati Krist yang sedang duduk ditaman.
"Ada apa bu ?" Tanya Krist kaget.
"Ikut ibu kerumah sakit."
"Kenapa ?"
"Ayahmu bunuh diri." Sekejap dunia Krist menjadi gelap gulita.
***
3 bulan kemudian....
Tok... tok... tok...
Krist mengetuk pintu kamar hotel yang bernomor 2038. Ia sudah ada janji dengan pemilik kamar tersebut.
Pintu tersebut terbuka dan menampakkan pemuda tampan yang masih mengenakan jas suit yang elegan.
"Saya dari gay sex service. Namaku Arthit." Kata Krist.
"Silakan masuk Kitty." Jawab pemuda tampan itu menarik Krist kedalam kamar dan menciumnya dengan ganas.
Zyzy :
Haduh... haduh... nambah terus hutang ff nya 🤣🤣🤣. Kapan kelarnya Krist dan Arthit kalau begini ?
Ini cerita request dari @yuzuyizi. Entah mau di buat short story apa panjang tergantung nanti mood Zyzy nantinya.
Semoga suka dengan cerita FF ini.
Trs zy kalau gak suka gimana ? Pokoknya harus suka. 😂😂😂. Maksa.com
Jadi suka aja ya 😉😉😉.