Claire terbangun dari tidurnya. Matanya mengerjap cepat seolah sedang mengidentifikasi dimana dia berada sekarang. Rasa kantuk kembali menyerang dirinya kala ia mendapati langit-langit kamarnya. Claire membalikan badannya dan menarik selimut semakin tinggi menutupi dirinya, kembali ia mencari posisi nyaman untuk tubuhnya dan kembali tidur.
"Thank's for everything, luke" ucap claire tulus pada luke, luke hanya menganggukan kepalanya menjawab pernyataan claire.
Claire merasa sangat senang hari ini, dan ia rasa ia bisa menikmati semuanya sekarang berkat manusia patung es yang ada disisinya. Claire segera mencondongkan badannya sedikit kearah luke dan
CUP
Ia mencium singkat pipi pria dingin itu. Luke hanya diam ditempatnya, matanya masih menatap lurus kedepan, walau tak lama claire bisa melihat ekspresi kaget yang keluar dalam diri pria itu.
"Sekali lagi, terima kasih banyak untuk segalanya luke. Aku tidak akan ada disini dan menikmati semuanya kalau kamu tidak pernah datang menolongku disaat-saat genting" claire tersenyum tulus lalu keluar dari mobil luke "good night luke and take care" ucapnya dan menutup pintu mobil.
Masa sekarang
Claire kembali membuka matanya lebar, ia kini terbangun dalam kesadaran penuh. Claire langsung duduk diranjangnya. Semalam, karena capek claire bahkan tidak sadar sudah melakukan hal-hal yang tidak pernah terlintas dipikirannya. Claire memegang kedua wajahnya yang memerah, ia berusaha menepis ingatan barusan, karena jujur ia melakukan itu tanpa sadar. You know, kayak orang yang baru saja tersadar dari mimpinya dan segera ditarik ke kehidupan nyata.
"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" suara melengking claire adalah hal pertama yang ia lakukan untuk mengawali aktivitas hari ini.
***
Abigaelle memberikan tatapan bertanya pada ayahnya yang dijawab dengan hendikkan bahu tanda iapun tak mengerti
"Claire, makan sarapanmu!" Perintah ibunya yang kini mengambilkan roti bakar dan menaruhnya dipiring claire.
Claire sedari tadi hanya diam bagaikan mayat hidup. Ia menatap meja makannya dengan pandangan kosong. Ia keluar dari kamar bagaikan jiwa tanpa rohnya. Claire bahkan sempat dimarahi abigaelle karena ia mengenakan uniform sekolahnya tapi mengkombinasikannya dengan celana pajamanya. Claire masih tidak bisa memercayai apa yang baru saja ia lakukan semalam.
"Claire" panggil ibunya yang mulai khawatir
Claire akhirnya tertarik kekehidupannya nyata. Ia melihat kearah abigaelle dan ayahnya yang menatapnya khawatir, sementara ibunya menatap seolah-olah ingin melahapnya sekarang.
Mata claire mulai berkaca-kaca "oh... Mommy" teriak claire lalu memeluk pinggang ibunya erat.
Semua yang ada disana tampak kaget dengan reaksi claire.
"Hey...hey..hey, ada apa ini?" Tanya ibunya
"Jangan cengeng! Seharusnya semalam kamilah yang memarahimu, karena kamu membuat aku, mom and dad menunggumu hingga larut malam. Padahal kami sudah susah payah menyiapkan pesta perayaan" keluh abigaelle.
Semalam claire pulang jam 1 lewat 30 menit. Dan mereka tidak menginterogasi claire karena blaire mengatakan bahwa ia bersama claire semalam. Kedua orangtua claire tentu percaya, namun tidak dengan abigaelle. Wanita cantik itu sudah mengetahui semua faktanya.
Dan semalam saat claire pulang, mereka hanya memeluk claire dan mengantarnya tidur. Pesta perayaannya gagal total. Dan abigalle membencinya, seharusnya ia bisa menggunakan waktunya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang menumpuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SONG IS YOU
Teen FictionSEQUEL CERITA -BESIDE YOU- NOW I KNOW I NEVER BE YOUR- Jika MEMPERTAHANKANMU adalah hidupku, maka aku akan melakukannya. Karena bagaimana aku tidak bisa hidup tanpa music, maka musicku tak akan berwarna TANPAmu Luke Cross Claire sama sekali tidak ta...