Bab 15 (ABOUT HIM)

96 15 0
                                    

Abigaelle langsung berdiri mendekati ranjang lalu mengusap lembut kepala adiknya. Abigaelle bisa melihat, claire yang perlahan-lahan siuman, mata adiknya terbuka dan mengerjap-ngerjap kecil, berupaya menyesuaikan dengan cahaya. Tanpa sadar, abigaelle menangis

"Claire" panggilnya seperti bisikan

Mendengar itu, ayah dan ibu mereka yang baru memasuki ruangan segera mendekati ranjang claire.

"Kamu sudah sadar sayang?"

"Aku akan panggilkan dokter"

Setelah kepergian ayah mereka, claire mencoba tersenyum sambil melihat kakak dan ibunya. Hati dan pikirannya terlalu capek untuk berbicara sekarang.

***

Luke menetup sambungan telepon. Ia berdiri didepan dinding kaca yang berada diruangannya. Ia baru selesai melakukan rekaman, untuk singel terbarunya. Luke terus menatap pemandangan kota London. Ekspresi wajahnya tampak berpikir sangat keras sekarang.

"What's wrong, bro?" Tanya tyler yang sejak tadi memerhatikan luke

Tidak ada jawaban dari pria itu.

Tyler hanya mengangkat bahunya. Ia tahu luke, ia sudah mengenal pria itu. Ia bahkan tahu, bahwa luke tertarik pada claire. Entahlah apa yang sudah claire lakukan terhadap luke, tapi tyler ingin memberikan penghargaan kepada claire kalau memang mereka jadian suatu saat nanti. Tyler tahu, sejak 'kejadian itu' meluluhkan hati luke tidak akan gampang. It's not easy, that impossible thing!

"You know, bro!"

Luke diam dan mendengarkan lanjutan tyler

"Terjerat. Orang yang sedang terjerat tidak tahu jika mereka sudah terjebak"

Luke yang sedari tadi memunggungi tyler, kini berbalik dan menatap sahabatnya itu.

Gotcha batin tyler sambil tersenyum sinis "mereka akan sadar, saat mereka tidak bisa lepas dari perangkap itu" lanjut tyler seolah menjawab pertanyaan luke yang ia lontarkan melalui matanya

"Aku pergi, bro. Hari sudah pagi, 1 jam lagi kita masuk sekolah. Sepertinya aku akan tidur lagi. Kamu masuk?"

Luke menganggukkan kepala singkat

Tyler mengerti, ia mengambil tas punggungnya dan berjalan menunju pintu "oh yah" langkah tyler terhenti "kamu selalu benci melihat sikap zack pada melody, bukan? Sekarang aku juga mulai mengerti perasaanmu"

Setelah kepergian tyler, luke menundukan wajahnya. Kedua tangannya masih disaku celan jeansnya. Luke menatap kedua ujung sepatunya, cukup lama sebelum ia membuang nafas kuat.

Ya. Aku tidak sama seperti zack.

Luke segera mengambil kunci mobilnya, dan berjalan meninggalkan ruangan itu.

***

Claire menyatap lahap makanan yang baru saja dibawakan kakaknya dari rumah untuknya. Sudah cukup tersiksa claire menyantap makanan rumah sakit selama dua hari tidak berwarna ini. Ia cukup kesal berada diantara aroma tajam khas obat-obattan, hampir setiap saat ia selalu merinding mendengar suara langkah kaki yang begitu ribut di koridor rumah sakit diiringi suara roda yang saling bersentuhan dengan lantai rumah sakit. Claire menghela nafasnya legah setelah menghabiskan seluruh makanannya.

Abigaelle yang sedari tadi sibuk dengan novelnya, kini terperangah melihat claire. Bergantian ia menatap piring kosong dihadapan adiknya dan wajah adiknya yang tersenyum manis kearahnya.

MY SONG IS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang