happy reading guys, siapin tissue sebelum baca😭
----
Kirana melangkah menuju gerbang sekolahnya, banyak sekali yang menatapnya apalagi saat ia turun dari bus. Akhirnya kirana memutuskan untuk melangkah dan ia tak mau mendengar apa yang akan dibicarakan oleh siswa Garuda gemilang.
"Ohh ini anak koruptor" teriak salah satu kakak kelas saat kirana melewati koridor sekolahnya.
Kirana terdiam sesaat, hatinya meradang dan rasanya sangat ingin menangis saat itu.
"Kenapa lo berhenti?mau ngemis sama gue ya gara-gara duit lo udah habis hahaha" teriak kakak kelasnya lagi dan membuat banyak orang disitu menertawakannya.
Kirana memilih untuk memejamkan mata sesaat lalu lanjut berjalan.
Batinnya berkata "Persetan dengan semua itu"
Kirana memasuki kelas lalu satu kelas melihat kepadanya semua, terlihat saat kirana masuk banyak anak kelas yang tampaknya sedang membicarakannya. Terlihat elena dari kejauhan ia hanya menatap kirana saja dan tidak memberi senyuman khas ataupun teriakannya yang sangat khas saat kirana baru datang ke kelas.
"Gue yakin semuanya bakalan pergi, termasuk lo len,lo juga nggun" ucap kirana dalam hatinya.
Kirana menaruh tasnya di tempatnya dan ia memilih duduk sambil memejamkan mata.
"Kasian ya kirana,udah miskin gak ada yang mau nemenin" terdengar salah satu siswa yang membicarakannya namun tak ia gubris,ia hanya memejamkan matanya saja.
"Jangan lo pikirin omongan barusan" terdengar suara laki-laki di sampingnya.
Kirana membuka matanya dan menoleh dari sumber suara. Itu daniel dan bahkan kirana tidak tahu kalau daniel sudah ada di sampingnya.
Kirana hanya tersenyum lirih.
"Kayaknya lo akhir-akhir ini lo suka nangis ya? Mata lo cukup besar dan warnanya agak merah" Tanya nya dan masih saja dengan nada dinginnya itu.
"Sok tau banget sih lo" jawab kirana dengan ketus.
"Tumben gak sama temen lo si elena, gue lihat tadi dia sama anggun aja tuh lagi di kantin"
"Everything is gone. Friends,and Dream" ucap kirana dengan suara lemah.
"Sekarang lo cukup pakai mata lo aja jangan pakai telinga lo dulu"
Kirana mengerutkan dahinya
"Hah maksudnya?"
"Maksud gue tu lo cukup lihat kelakuan mereka aja,jangan mendengarnya. Ya pasti kalau lo dengar lo bakal sakit hati"
"Ohh, thanks"
Daniel tersenyum.
Senyuman nya manis, mata nya seperti sebongkah berlian.
"Aku suka senyumanya"ucap kirana dalam hati.
"Udah lo gak usah ngeliatin gue"
Ucapan itu membuat kirana malu setengah mati, ini kedua kalinya kirana ketahuan sedang melirik daniel dalam waktu cukup lama.
-------
Bel istirahat terdengar, seluruh anak kelas ipa x.3 sudah pada berhamburan keluar kelas menuju kantin. Tidak dengan kirana.
"Ayo nggun ke kantin" terdengar elena sedang mengajak anggun.
"Iya ih tunggu sebentar lo gak sabaran banget" Terdengar juga anggun sedang berdecak kesal.
Ada rasa sakit hati mendengar barusan, benar kata daniel kirana hanya harus menggunakan matanya saja bukan telingannya.
Kirana memilih untuk di kelas sendirian dan daniel pun sudah bersama vero dan lainnya ke kantin,kirana memejamkan matanya lalu mendengarkan musik dari handphonenya yang sudah tercolok ke earphonenya.
"Kasian amat sih kirana gak Beli makan,gak ada duit kali ya"
"Karmanya anak koruptor kali ya"
"Mana elena sama anggun gak mau nemenin si kirana lagi"
Kirana sudah merasakan matanya sudah memanas karena mendengar percakapan temannya itu walaupun sudah memakai earphone dan mendengar musik tetap saja tidak mempan.
Tidak sengaja air matanya menerobos lalu jatuh ke pipinya.
"Liat deh liat kayaknya si kirana lagi banyak pikiran gitu sampe nangis gitu"
"Ya iya lah,jadi miskin dia"
"Tau lo, mana ada yang gak sedih jadi miskin"
"Iya juga ya mana bapaknya mau di penjara lagi"
Kirana hanya berdoa dalam hatinya.
"Tolong kuatkan iman kirana tuhan" batinnya memohon.
----
Jangan lupa vote guys❤️
Author yang nulis tapi author juga sedih banget😭 semoga imannya kirana di kuatkan ya😭

KAMU SEDANG MEMBACA
ARIES
Teen FictionIni kisahku, Kirana ariestya H Tepat dua tahun yang lalu adalah perpisahan kami dan dimana masa-masa kelam terjadi. Kini tepat dua tahun setelahnya,Pukul delapan malam,20 Desember 2020 aku bernyanyi dengan riang di sebuah cafe yang berada di daerah...