"Terkadang seorang aries lebih memilih memendam cerita kelamnya dari pada di ceritakan kepada teman dekatnya"
--------------------
Happy reading⭐️
----------------Suara rintikan hujan yang deras dan suara Bel pulang sekolah berbunyi kini saatnya kirana pulang dan bergegas menuju ke halte yang ada di dekat sekolah. Saat kirana berjalan di koridor sekolah elena menarik tangannya dan membawa kirana ke tempat yang sepi,tepatnya di dekat wc lama perempuan.
Kirana melepas cengraman tangan elena.
"Ada apa ya len lo bawa gue ke sini?"
Elena menatap kirana.
"gue mau balikin duit-duit yang lo kasih pas dulu,ambil nih gue udah itung kok se rinci mungkin" elena pun menjulurkan tangannya kepada kirana sebuah amplop coklat.
"Gue gak butuh duit itu len,gue hanya butuh lo di masa-masa terpuruk gue" kirana memegang kedua tangan elena.
"Tapi gue gak bisa kir,maaf gue gak mau nama gue ter seret-seret dan jadi jelek"
Mendengar ucapan tersebut langsung membuat jantung kirana berdebar dan membuat matanya memanas.
"Gue tau tapi seenggaknya jangan buat gue semakin down len" air mata kirana pun makin menjadi-jadi.
"Tapi gue gak bisa,lo juga tolong ngertiin kir! Terima duit dari gue dan jangan pernah berhubungan dengan gue lagi" elena mengulurkan amplop coklat kepada kirana.
Kirana hanya menghapus air matanya yang jatuh terus menerus dan langsung pergi meninggalkan elena begitu saja. Kirana berlari sambil menangis tak perduli orang lain melihatnya, menurutnya yang di lakukan elena itu sangatlah kejam melebihi seorang pembunuh kejamnya.
Dug!
Kirana menabrak orang yang ada di depannya.
"Sorr-yy" ucapnya dengan suara yang parau.
"Kirana?" Pria itu membantu kirana untuk bangun.
Kirana pun bangun.
"So-rry dan,gu-gue gak sengaja"
"Lo kenapa?habis nangis?" Tanya nya sambil berdiri di depan kirana.
Kirana langsung mengelap-elap matanya "Engga kok,mata gue kelilipan tadi"
"Serius?" Tanya daniel.
"Gue buru-buru ya dan,btw maaf dan terima kasih ya. duluan"
Kirana melewati tubuh daniel dan langsung lari dengan sekuat tenaga menuju halte di dekat sekolah. Bisa bisa jika terlambat ia akan menunggu bus 30 menit lagi.
"Aahhh sial!!!! Gue harus nunggu 30 menit lagi kan" Umpat kirana.
Kirana langsung duduk di halte tersebut. Pikirannya kosong masih memikirkan kejadian yang tadi,kirana hanya ingin menangis tapi tidak saat ini dan pikirannya sedang sangat kacau di tambah pikiran yang lain.
Tinnnn
Klakson sebuah motor membangunkan kirana dari lamunannya,itu daniel dan kirana tak tahu maksud dari daniel mengklaksonkan dirinya.
"Ayo pulang bareng gue" teriak daniel.
"Gue nunggu bus"
"Bus masih lama dan ini udah sore,mumpung hujan baru reda"
Kirana mengerutkan dahinya.
"Terus apa masalahnya kalo bus masih lama dan hujannya udah reda?"
"Udah buruan naik motor gue nanti gue anterin ke rumah lo"
"Kok lo maksa sih!"
"Sekali-kali gue maksa lo"
Kirana semakin badmood karena perbuatan daniel.
"Udah lo duluan aja gue mau naik bus aja"
Daniel pun turun dari motor dan mendekati kirana.
Daniel mengulurkan tangannya.
"Ayo pulang bareng gue"
Kirana menatap aneh kepada daniel.
"Gue benci uluran tangan"
Daniel mengernyit.
"Hah?Kenapa?kapan?"
Kirana memutar bola matanya.
"Kepo! Sejak tadi. Dan lo mending sekarang pergi deh"
"Gue pengen jadi satu-satunya temen lo kir,setelah yang sudah-sudah meninggalkan lo semua"
"Gue gak butuh seorang teman saat ini dan"
"Tapi gue sekarang temen lo kir hahahaha" terlihat daniel memaksakan tertawanya.
"Apasih yang lucu"
"Keburu semakin sore mending lo pulang bareng sama gue,sebelum anak-anak yang lain pada ngomongin kita nanti?"
Kirana hanya diam.
"Bener nih gak mau? Bus selanjutnya masih 18 menit lagi loh"
Kirana bimbang antara ia ingin menaiki bus atau ingin pulang bersama daniel.
"Ikut gak?" Tanya daniel sekali lagi.
"Hmmm....ya-yaudah de-h" ucapnya dengan ragu-ragu.
--------------------
Jangan lupa vote guys❤️
Jangan bosen-bosen baca yaa❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ARIES
Teen FictionIni kisahku, Kirana ariestya H Tepat dua tahun yang lalu adalah perpisahan kami dan dimana masa-masa kelam terjadi. Kini tepat dua tahun setelahnya,Pukul delapan malam,20 Desember 2020 aku bernyanyi dengan riang di sebuah cafe yang berada di daerah...