"Biasanya seorang aries itu sangat sekali rapuh pada masanya"
--------------------
Pagi ini cukup cerah. Matahari pun sudah tak malu-malu menampakkan diri. Kini Kirana pun sudah duduk di dalam bus dan melihat betapa padatnya jakarta saat di pagi hari. Setelah kemarin kirana menerima tumpangan dari daniel, mereka berdua di jalan hanya diam saja seperti layaknya seorang tukang ojek online dan penumpangnya.
Hari ini orang tua kirana pun sudah sampai jakarta, namun kirana tidak mau menemui mereka dahulu,kirana tidak ingin air matanya jatuh saat bertemu kedua orang tuanya.
Bus yang kirana tumpangi kini sudah berhenti di halte yang dekat sekolahnya. Kirana bergegas untung turun dan menuju gerbang sekolahnya sebelum terlambat.Kir,semoga kamu kuat cakap batin kirana.
Kirana melangkahkan kakinya masuk ke dalam area sekolah,ia melewati koridor demi koridor. Setiap ia lewat selalu saja orang memerhatikannya seperti ia berjalan tanpa mengenakan busana. Sebenarnya kirana risih atas semua ini namun ia harus kuat jangan menjadi seseorang yang lemah.
Kirana memasuki Pintu di atasnya bertuliskan sepuluh ipa 3 (x ipa 3). Kini tak ada lagi suara khas yang menyambut jika kirana saat datang,terlihat hanya sebagian orang sedang membicarakannya dengan tatapan sinis. Kirana tak tahu salah dia apa sampai-sampai semua orang di sekelilingnya seperti ini. Ini adalah salah ayah kirana,kirana tak tahu menau soal ini. Namun tetap saja semua orang akan menganggap kirana adalah seorang yang aneh dan pantas untuk di bicarakan.Kirana menatap elena dari kejauhan namun elena selalu membuang muka dan tertuju pada anggun. Kirana hanya mengambil nafas yang panjang untuk sikap yang baru temannya itu.
Kirana menaruh tasnya.
"Tumben lo dateng pagi?" Tanya kirana pada daniel.
"Ngehindarin macet" jawabnya.
"Ohh gitu,btw makasih kemarin lo anterin gue pulang"
"Santai aja"
"Lo emang gak takut ya jadi temen gue? Kok tiba-tiba lo baik sama gue?biasanya lo diem aja" tanya kirana sambil menatap daniel dari samping.
"Emangnya gak boleh ya?"
"Jangan deh,nanti nama lo jadi jelek kalo deket-deket gue"
"Gue gak perduli"
Kirana memutar bola matanya "Bisa gak sih jawabnya gak singkat gitu"
"Mau sepanjang apa gue jawab pertanyaan lo kir?"
"Yang penting panjang aja"
Daniel pun hanya diam dan tidak membalas perkaraan kirana lagi.
Bel masuk pun berbunyi kini pelajaran matematika dan pasti membuat otak kirana mengeluarkan sangat banyak asap.-----
Bel pulang sekolah kini berbunyi dan saatnya seluruh siswa garuda gemilang pulang menuju rumahnya masing-masing. Kini kirana bergegas keluar kelasnya lalu menuju halte yang biasa ia gunakan untuk menunggu bus. Saat baru saja ia keluar dari kelasnya,kirana di seret dari belakang tak tahu oleh siapa. Mulutnya tidak bisa berteriak karena di tutupi oleh tangan tersebut. Tangannya sudah tak bisa di gerakkan karena di pegang erat oleh orang tersebut. Kirana di banting ke sebuah tembok yang berada di dekat wc lama wanita tempat ia kemarin bersama elena. Betapa terkejutnya kirana melihat siapa yang menyeretnya,itu adalah 3 kaka kelasnya. Serra,renata,dan abel. Mereka terkenal memang suka mencari masalah. tapi setahu kirana,kirana gak pernah mencari masalah dengan mereka.
Kirana meringis memegang punggungnya.
"Kenapa gue di bawa ke sini?" Tanya kirana sambil menunduk karena ia tak mampu menatap kaka kelasnya itu.
Kakak kelasnya bernama serra berkacak pinggang "Gue cuma mau ngucapin buat lo karena papah lo itu masuk penjara"
"Hahahahahaha" tawa mereka bertiga.
"Kenapa lo ganggu gue?! Gue gak pernah cari masalah sama lo!" Suara kirana meninggi untuk memberanikan diri.
Abel tertawa sinis.
"Heyy slut! Lo gak inget? Saat lo bawa mobil rok dan baju gue basah gara-gara lo terjang itu genangan!"
"Sumpah gue pas itu gak liat kak,maafin gue" ucap kirana dengan suara gemetar.
"Maaf? Lo kata maafin orang gampang apa?"
Kini serra dan renata menimpalnya.
"Hajar bel hajar,bocah kaya gini harus di musnahkan"
Abel membereskan sedikit rambutnya yang berantakan.
Tanpa aba-aba abel pul langsung menjambak rambut kirana dengan sangat kuat.
"Ampun kak ampun,sakit kak lepasin gue!!!" Teriak kirana sambil menangis terisak-isak.
"Rasain tuh dasar anak koruptor" teriak renata.
"Mandi dulu lo bau" serra menuangkan sebotol air mineral ke kepala kirana yang sedang di jambak.
"Berhenti!!!!!! Tolong!! Tolongg!!!" Teriak kirana sebesar mungkin.
"Udah-udah bel, buruan kita pergi keburu nanti ada yang kesini" ucap serra.
"Liat ya gue gak bakal maafin lo! Pokoknya kalo sampe lo lapor kalo lo di giniin. Gue pastiin lo gak bakal bisa nafas!" Ucap abel.
Kirana yang basah kuyup kini hanya menunduk sambil menangis terisak-isak.
"Ayo cabut" ucap abel kepada kedua temannya.
Kirana kini seorang diri,menjadi pribadi yang rapuh.
Kini kirana sedang berjongkok sambil menangis terisak-isak.
-------
Dont forget to vote guys❤️❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
ARIES
Fiksi RemajaIni kisahku, Kirana ariestya H Tepat dua tahun yang lalu adalah perpisahan kami dan dimana masa-masa kelam terjadi. Kini tepat dua tahun setelahnya,Pukul delapan malam,20 Desember 2020 aku bernyanyi dengan riang di sebuah cafe yang berada di daerah...