Hembusan nafas lelah mengalun begitu saja melewati sela bibir merahnya. Dirinya melangkah anggun dengan menjinjing gaun indah yang tengah membalut tubuh rampingnya.
Bibirnya menggerutukan berbagai kekesalannya sesaat setelah keluar dari ruang strategi perang milik sang ayah.
Ia tak pernah paham kenapa kaum pria sangat menggilai hal seperti ini.
Tahta, kekuasaan, dominansi, dan satu hal lagi yang paling mahal.
Harga diri.
Aaa-mmphh!!
Tubunya ditarik tiba-tiba. Ingin menyuarakan kemarahannya namun tertahan manakala sepasang telinganya menangkap resonansi suara berat yang begitu ia damba.
"Ini saya"
Bibirnya mengulas senyum dibalik tangan besar yang membekap bibir mungilnya.
Bahunya terasa memberat.
"Apa kabar tuan putri..." berbisik tepat dihadapan telinganya.
Hingga tubuhnya dibalik, menatap langsung paras rupawan pemuda tinggi yang kini menaunginya di sudut lorong.
"Atau saya panggil Jung Yerim, calon permaisuri dari pangeran Jung Jaehyun dari kerajaan seberang"
Kim Yerim, merengut lucu. Mencoba menatap nyalang salah satu orang penting kerajaan. Salah satu bidak catur milik ayahnya.
Pimpinan pasukan militer istana dengan segala perawakan sempurna yang dimilikinya. Namun sayang hanya milik Kim Yerim seorang.
Tatapan nyalangnya hanya dibalas kerlingan dan senyum manis sang panglima, sekaligus merambat sebagai kekasih hatinya. Jeon Jungkook.
Sayangnya lagi hubungan keduanya harus ditutup-tutupi.
"Minggir! aku ingin lewat!"
Mencekal pergelangan tangan sang tuan puteri. Menariknya dalam satu tarikan dan membenamkan tubuh mungilnya dalam balutan dada bidang yang tertutupi jubah sutera.
Begitu hangat dan aman.
"Maafkan saya..." tak terdengar nada penyesalan sedikitpun. Hanya sekedar mengucapkannya, namun Yerim tak acuh dan balik melingkarkan tangannya, memeluk pinggang prianya.
Telapak tangan kasarnya mengusap helaian coklat milik gadisnya pelan. Menyalurkan rasa sayang yang entah sebesar apa. Keduanya tak dapan menjabarkannya.
"Jeon, perang itu-"
Ssttt-
Melepas rengkuhan guna menatap paras cantik miliknya. Jemari kasarnya berganti menangkup dengan perlahan pipi gadisnya.
Gadisnya?
"Tidak peduli apa yang terjadi, saya akan selalu ada untuk melindungi anda. Saya berjanji akan hal itu"
Menghela nafas. Ratusan kali panglima menawan ini mengucap ikrar tersebut. Dan balasannya pun tetap serupa.
"Aku tahu"
--------Nyelip di laptop entah mulai kapan dengan cast jungkook-oc. Dan aku ganti jadi jungri eakkk~.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thought
Short Storyhanya berisikan serpihan spoiler dan ide yang dibuang sayang ©2018 kalliopus