tempting influence

534 48 6
                                    

Thanksss for 1k view
di Lil Petite ini (sebelumnya
Dumped Dear)

Happy read~

---------------






Tongkat baseball terlempar kesudut ruangan. Menyisakan bunyi benturan bergema yang memekakkan telinga.

Sang pelaku menghela nafas berat. Meremat buku jarinya; mencoba meringankan rasa pegal yang mendera.

Menatap datar seonggok tubuh tak bernyawa penuh lebam yang menggeblak tepat dibawah kakinya.

Melangkah menuju sisi lain ruangan pengap tersebut. Meraih tas sedang yang sebelumnya ia bawa.

Kembali melangkah menuju korbannya.

Meregangkan lehernya sebelum tubuhnya beringsut merendah; berjongkok tepat menghadap tubuh seorang pria yang sebelumnya ia pukuli brutal.

Menarik penutup hoodienya. Menyugar surai ash brownnya sebelum tangannya membuka perlahan resleting tas miliknya. Mengambil beberapa peralatan dari dalam tasnya.










"Sudah lebih dari satu bulan, kulitku mulai melepuh Tae-"






Jemarinya menyibak kain lengan kaos korbannya. Menampilkan lengan dengan samar noda biru hasil karyanya.





"Dan aku juga lapar-"






Permintaan wanitanya menggema. Menari-nari dalam benaknya.

Dirinya sama sekali tak bisa menolak. Permintaannya bagaikan tugas negara untuknya.

Dengan tenang memasangkan torniket pada lengan korbannya. Terampil, sebab telah terbiasa untuk melakukannya.

Mengganti sarung tangannya sebelum dirinya kembali merogoh tas, mencari alat suntik.







"Cepatlah, kumohon...







Jemarinya sibuk, mensterilkan suntik yang ia ambil sebelum memulai kegiatannya-mengambil keseluruhan darah mayat ini.

Netranya memandang tajam, namun bibirnya menyungging senyum tipis mengingat-ingat bayang-bayang menawan rupa kekasihnya.

Perlahan menusukkan jarum pada lengan pucat korbannya. Menarik plunger perlahan.

Tersenyum menatap aliran cairan kental berbau anyir tersebut perlahan mengisi tabung penampung.

Melakukan kegiatannya sembari menyenandungkan lagu Imagine Dragon. Tanpa beban seakan-akan ia melakukannya dengan sebuah boneka.




Thunder, feel the Thunder
Lightning and the Thunder

Terus menggumamkannya hingga ia menghasilkan tiga kantung darah sekaligus dari pria malang ini.

"Hanya tiga-"

Beranjak dari posisinya. Melepas sarung tangan yang melingkupi jemarinya.

Menyugar kembali surai ash brownnya. Merapikan asal peralatannya.

Kembali melangkah santai menuju sudut ruangan. Meraih tongkat baseball kesayangannya.
























































"Ayo cari mangsa lagi untukmu, Seul-ah"



------------

Uwo uwo, VSeul Guis....
Ide muncul setelah liat drakor Blood

Jadiin book baru gak? Mumpung ada ide buat lanjutin wakakakakaka~

ThoughtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang