Epilog

402 80 30
                                    

Epilog
My perspective


Sekelompok orang-orang sedang berjalan pergi ke kabin yang mereka inapi. Hari ini, hari libur semesternya Soobin dan teman-teman, jadi mereka ingin merayakanya dengan menginap di kabin.

Yang ikut merayakan adalah Soobin, Felix, Chaewon, dan Yeji. Mereka berempat tidak tau kemana arah kabin tersebut. Bisa jadi mereka dibilang tersesat. Felix sudah mengeluh karena tidak sampai ke tujuan juga.

Mereka hilang harapan sampai ada orang dengan visual sempurna yang membuat para gadis yang ada di buat terpukau dengan wajahnya.

"Berhenti bentar Bin." Kata Chaewon. Soobin yang menjadi supir itu ingin berkata kasar kepada Chaewon. Tapi karena dia wanita, apa boleh buat selain berhenti.

Chaewon membuka kaca mobilnya. Bukan hanya kepalanya saja yang keluar, tapi badanya juga ikutan keluar.

"Permisi, kami mau nanya nih. Kamu penduduk di daerah ini?." Tanya Chaewon. Pria itu tersenyum dan melihat-lihat siapa yang berada di dalam mobil itu.

"Gua juga tersesat. Tadi gua mau numpang sih tapi kayanya kalian udah penuh deh." Ucap pria tersebut.

Chaewon menghembuskan nafasnya kasar. Baginya, pria setampan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

"Masih banyak ruang kok. Ikut aja bareng kami." Ucap Chaewon yang dapat pelototan dari Soobin dan Felix. Jika pria ini ikut, mau dimana dia duduk nantinya.

"Chae, do you want to sit on his lap or what, seems like our car is already full." Ucap Felix.

"Well, she can sit on my lap." Jawab pria itu. Felix terkejut. Dia berbicara bahasa Inggris karena dia ingin pria ini tidak mengetahui apa yang dikatakanya. Ternyata pria ini bisa berbahasa Inggris.

"Then, let's go." Ucap Chaewon. Pria itu masuk ke dalam mobil mereka. Dan sebelum Soobin menyalakan mobilnya, Yeji yang menjadi perwakilan dari mereka berempat.

"Jadi, tujuan lu kemana?."

"Simpel, tempat mana yang banyak dikunjungi sama orang-orang?."

Yeji dan yang lain berpikir. Mereka menghabiskan libur semester mereka dengan pergi ke tempat yang sepi. Pria ini ingin tempat yang ramai.

"Lah, itu ya dikota. Tapi kalau kami mau antar juga ga masalah, ya kan Bin?." Tanya Chaewon ke Soobin lagi. Soobin hanya bisa tersenyum paksa menghadapi Kim Chaewon yang sedang berbinar-binar.

"Iya-iya, gua anterin. Tempat Jeno nongkrong kan rame. Disitu aja kita turunin nih cowo." Ujar Soobin. Ketiga temanya mengangguk.

"Sounds fun." Kata pria ini. Karena tidak ada yang bernegosiasi, maka sudah keputusan bulat bahwa mereka akan menurunkan pria ini di kafe tempat Jeno berkumpul bersama temanya.

Disisi lain, Felix di jalan masih memperhatikan orang yang sedang menumpang dengan mereka. Ada yang ingin Felix puji tentang pria ini. Jadi, dia mengatakanya saat mereka sedang di jalan.

"Eh, btw rambut lu bagus bener. Ntar nanti di kabin mau gua chat lah warna merah."


The Dreams Inferno •
• End •

Theory Explained

1. Vampir di cerita ku gimana mekanismenya?
Jawabanya adalah, mereka para vampir dikumpulkan di desa. Jadi, vampir yang bisa keluar itu vampir yang udah bisa nukarkan diri dia dengan manusia yang bakal jadi vampir.

The Dreams Inferno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang