Bab 10 = Menjauh Lah

285 89 15
                                    

Get the Fuck Away From Me
Lee Jeno


Aku berlari secepat mungkin untuk menjauhkan diriku dari mereka. Aku berterima kasih dengan Younghoon karena pemberiannya. Dia sudah banyak membantuku.

Aku juga mengingat pesan Younghoon sebelum kepalanya ditebas oleh jari kuku Sunwoo yang sangat panjang dan tajam. Dia berkata bahwa aku harus bersembunyi di lintasan garis merah yang dikelilingi oleh tanaman Vervain.

Aku ingin kesana tapi aku tidak bisa meninggalkan Jaemin begitu saja. Cukup dua orang saja yang menjadi korban malam ini. Aku tidak ingin kehilangan temanku yang paling dekat.

Aku tidak bisa meneriaki nama Jaemin sekarang dikarenakan gema suara hutan ini. Jika aku berteriak, mungkin mereka bisa mendengar suaraku dan melacak dimana keberadaanku.

Aku tidak ingin hal itu terjadi. Sudah berapa kali aku kabur dan mereka berhasil mendapatkanku. Kali ini aku harus sukses keluar.

Aku berlari sambil memegang botol minum yang diisi dengan air suci. Di dalam kantong bajuku ada pensil runcing yang diberi Hwall. Jika Vervain merupakan kelemahan mereka, maka aku akan memetik berberapa dan melindungiku dari mereka.

Ssrrrrttttt

Aku berhenti sejenak. Atensiku berada di balik pohon. Apakah pria yang berambut hitam dan tinggi itu akan memanggilku lagi. Atau Younghoon yang sudah menemukan kepalanya.

Tapi tidak ada siapa-siapa disana. Tanpa pikir panjang, aku berjalan menelusuri hutan ini tanpa henti sampai aku menemukan garis merah yang dibilang oleh Younghoon.

Sialnya aku masih belum menemukanya. Aku mencoba melihat pohon yang sudah kuberi tanda agar kami bisa berjalan menuju mobil kami. Apakah tanda itu sudah dihapus oleh Sunwoo? Aku sangat tidak tau.

Seharusnya aku mengukir pohon itu daripada meletakan sticker. Damn, aku butuh Jaemin ataupun Younghoon. Aku tidak bisa kabur sendirian seperi ini.

Ckckckckck

Aku sudah pasrah jika mereka datang lagi. Aku hanya berdiam diri dan mencoba untuk menutup mata sebelum mereka memakanku.

"Lu ngapain anjing, cepet lari." Ucap seseorang. Aku membuka mataku dan melihat siapa yang bilang seperti itu kepadaku. Ternyata Chanhee yang menyampaikan hal itu kepadaku.

"Cepaaat!." Bentaknya. Aku tersentak dan langsung lari lagi. Seketika aku makin menjauh, aku mendengar Chanhee berteriak kepada teman-temanya.

"Dia disana!." Chanhee menunjuk ke arah mana aku pergi. Ah, seharusnya aku memperhatikan bagaimana mereka memperkenalkan diri. Sampai saat ini, yang baik hanyalah Sangyeon dan Younghoon, Chanhee tidak jahat dan tidak baik, selebihnya jahat.

Aku melirik ke belakang apakah mereka mengejarku atau tidak. Mereka tidak mengejarku ternyata. Aku menjadi lega dan berhenti sejenak.

Aku mengambil nafas dalam dalam dan mengeluarkanya secara perlahan. Aku kelelahan karena malam ini tenagaku kupakai hanya untuk berlari.

"Kami sudah mendapatkan banmu. Dimana letak mobilmu Jeno?."

Aku mendongak ke atas dan mendapatkan Hyunjae dan Sunwoo didepanku. Mereka memegang dua ban masing-masing serta peralatan mekanik yang akan dipakai untuk mengganti ban.

Hari ini merupakan hari paling sial. Mungkin sampai seterusnya kesialanku melanda saat ini.

"Sebelah sini." Kataku. Sebenarnya aku tidak tau kemana arah mobilku. Aku hanya mencari bunga vervain agar aku terlindung dari mereka.

The Dreams Inferno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang