CHAPTER 16

2K 266 36
                                    

BRAAK

Nampak beberapa orang berpakaian putih tengah mendorong ranjang beroda khusus pasien. Sehun ikut mendorong ranjang tersebut bersama Jiho. Dimana gadis tadi yang telah menyelamatkan istrinya. Kedua seragam murid kelas akhir sekolah bergengsi tersebut berlumur darah. Sehun berlari menggila ketika Yulhee yang mendengar teriakan Jiho di lorong segera berlari mencari Sehun yang ternyata tengah bermain basket bersama Daniel dan Jackson. Ia menggendong Jongin dan beruntunglah Jiho yang membawa kendaraan. Sehun terus memanggil istrinya kala mereka melakukan perjalanan ke rumah sakit. Berharap Jongin segera sadar namun ternyata tidak

" maaf tuan, anda dilarang masuk "

Ujar salah satu perawat wanita pada Sehun dan Jiho. Keduanya mengangguk mengerti. Jiho menarik tangan Sehun untuk duduk di bangku dekat ruang medis. Sehun mengacak rambutnya dengan kasar membuat Jiho ketakutan. Ini adalah kali pertama mereka berdekatan setelah lama putus.

" se.. sehun "

Gadis itu menyentuh pundak sang mantan dengan takut. Sehun tidak bergeming ia menunduk dan menarik rambut hitamnya.

" bagaimana bisa Jiho yaa "

Ucapnya frustasi dengan raut wajah memerah. Jiho menggeleng dan menunduk

" aku baru saja keluar dari toilet dan menemukan Jongin sudah jatuh meringkuk di tangga bawah. Jongin sempat sadar sebelum dia pingsan karena melihat darah dari sela kedua kakinya. Aku minta maaf "

" bayiku "

" ya? "

Sehun menatap Jiho dengan terbata-bata. Ia tidak melanjutkan bicara. Lantas berdiri dari bangku dan menghubungi seseorang. Jiho mendadak cemas. Ia meremat kedua tangan dan jemarinya. Sehun menelefon seseorang dengan nada gelisah.

15 menit berlalu. Jongin belum juga keluar dari ruang medis. Sehun sudah cemas dan berkali-kali menengok kaca kecil yang mungkin hanya bisa dijangkau oleh orang setingginya. Jiho masih belum beranjak darisana. Ia juga ingin tahu bagaimana kondisi Jongin. Gadis yang pernah menyelamatkannya saat di Pulau Nami.

Tap tap tap

" Sehun "

"ibu "

" Jongin, dimana Jongin "

" ibu tenanglah. Jongin sudah didalam "

Warna wajah Jongdae memerah. Ia cemas bukan main. Ia bahkan meninggalkan si kembar bersama Chanyeol di belakang. Jongdae gelisah dan tubuhnya bergetar. Selama ia menjadi ibu Jongin. Putri sulungnya tidak pernah masuk ke dalam rumah sakit. Kalaupun pernah karena ia sakit dan tidak parah. Tak lama juga keluarga Wu datang. Shixun berada di gendongan Yifan dan bayi itu hanya menatap sekeliling sambil menghisap dot

" pa pa "

Ujarnya spontan melepaskan dot. Sehun mengambil bayinya untuk ia peluk sesaat. Ia butuh ketenangan. Dokter belum juga keluar dan Shixun adalah obat penenangnya. Jiho yang kebetulan ada di samping Sehun hanya bisa tersenyum tipis. Ternyata bayi Sehun dan Jongin begitu tampan

" Jiho "

" ya? "

Atensinya beralih pada Joonmyeon yang menatapnya lembut

" seragammu "

" aah ini, tak apa bi "

" Jiho membantuku kemari. Ia sampai terkena darah Jongin "

Jongdae merasa oksigen di sekeliling berkurang. Ia hampir jatuh jika saja Chanyeol tidak segera mendekap istrinya

" Sehun, apa itu parah ? darah "

OH MY WIFEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang