CHAPTER 18

1.7K 251 21
                                    

" selamat pagi "

" bibi Minceok "

Pekik Seolla dan berlari ke arah Minseok yang berjongkok di dekat pintu kamar. Ia menerima tubuh kecil itu dan memeluknya erat.

" kenapa tidak turun ke bawah ?"

" cidak, dicini caja. Ceolla ingin dicini "

Ujar balita tersebut dengan duduk di kasur lantai empuk. Disana sudah ada DAeul dan Shixun yang berkedip serta mengangguk bersama. Minseok tersenyum. Ia mengikat rambut panjang Seolla menjadi 1.

" baiklah, bagaimana dengan mandi dulu "

" cu cu maa "

Antensi Minseok beralih pada Shixun yang merangkak ke arahnya. Ia berdiri memegang lengan Minseok dan menepuk pipinya.

" cu cu "

" shixun mau susu ?"

" eumbh "

" baiklah, bibi buatkan dulu yaa. Seolla, daeul juga mau ?"

" cidak/cidak "

Minseok mengangguk. Ia menurunkan Shixun di ranjang dan mulailah mereka bertiga saling bergulat. Atau lebih tepatnya si kembar yang menggulat Shixun sampai bayi itu tertawa dengan keras. Minseok bahkan ikut tertawa sebelum kembali menutup pintu kamar.

Ia turun ke lantai bawah dan berjalan menuju dapur. Disana sudah ada Sohee yang mulai memotong bahan untuk sarapan.

" selamat pagi "

" hy unnie "

" masak apa ?"

" nasi goreng saja ya. Oh ya, apa unnie dengar anak-anak sudah bangun ?"

" ya mereka sedang bergulat "

" huh ?"

Sohee menunjukkan raut wajah bingung sebelum Minseok terkikik. Ia menuangkan beberapa sendok susu di botol sebelum memberinya air hangat

" permainan bayi, mereka saling tertawa "

" kenapa tidak turun kebawah ?"

" mereka terlalu malas untuk turun. Aku akan memberikan ini pada Shixun dan memandikan mereka bertiga "

" baiklah "

Minseok kembali ke atas sambil mengocok botol susu Shixun. Kembali ke dalam kamar dan melihat ketiganya tengah duduk di kaca jendela kamar. Menatap ke langit mendung. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan

" Shixun "

Bayi itu menoleh. Shixun dengan senang mengangkat kedua tangan guna menerima botol kesayangannya. Minseok mengusap member termuda diantara mereka dan ikut duduk disamping Daeul

" eoh, yihat yihat. Hujan "

Semuanya mendongak begitu air hujan menetes perlahan dan menjadi deras untukbeberapa detik kemudian. Minseok tersenyum ia mengangkat Daeul untuk duduk dipangkuannya.

" Bibi "

" ya sayang "

" apa Jongin nunaa baik-baik caja ?"

Minseok tersenyum ia mengecup pucuk kepala Daeul dan memeluknya

" Daeul doakan saja yaa. Biar Jongin nunaa cepat sembuh "

OH MY WIFEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang