Maya sekarang lagi berduaan di HMS sama Daffa. Awalnya tadi cuman Maya aja sendiri. Masih jam setengah 8 ya. Wajar gitu sendirian, terus tiba-tiba ada yang masuk, eh Daffa. Dari yang muka biasa aja, jadi muka auto mingkem. Nahan senyum.
Kalau ditanya nih ya, kenapa suka Daffa. Jawabannya Maya tuh nggak tahu. Pokoknya dari jaman ospek, si mas jadi panitia, dia udah kesemsem. Ngeliat masnya senyum, dia ikut senyum. Ngeliat masnya bingung dia ketawa, pokoknya kayak gitu.
"Ya,"
Maya langsung auto noleh. Memperhatikan si mas yang pake jaket jeans hitam plus daleman putih.
"Ngapain di HMS pagi-pagi?"
"Nunggu kelas jam 8."
"Habis makan roti ya?"
Matanya Maya langsung berkedip. Kok tahu? Dia lihat sekitarnya nggak ada bungkus rotinya, udah dia buang. apa ada remah-remah di lantai? Nggak ada tuh.
Terus tiba-tiba si Daffa mendekat dong. Itu jantungnya Maya. Dagdigdugdagdigdug. Udah kayak drum diajak konser.
Terus tangannya Daffa tiba-tiba ke arah bibirnya Maya, terus ngambil sesuatu dari bibirnya Maya. Bukan ngambil sih, lebih mengusap. Ada cream di bibirnya Maya.
"Ada cream." kata Daffa terus ngelap creamnya ke celana jeansnya.
Matanya Maya kedip-kedip dong. Ini barusan ada apa. Kenapa. What happen?
"Ya udah ya, gue duluan. Nanti jangan lupa ruangannya di kunci, terus taruh di tempat biasa."
Sepeninggal Daffa, Maya langsung lemes. "Mimpi apa gue semalem Gusti."
***
Ian yang ngeliat Maya lagi ngelamun di kursi panjang, cuman bisa nyamperin temen seumuran tapi beda tingkat itu.
"Lu kenapa May?"
"Gue keruntuhan Durian, Ian."
"Why?"
"Nggak papa."
Tipikal cewe. Ditanya kenapa, jawabannya nggak apa-apa. Ditanya mau makan apa jawabannya terserah. Tapi nanti endingnya dibilang gak peka. Pusing.
"Mayaaaa." ini cewe yang lagi nimbrung namanya Jeni. Aslinya Jenifer. Angkatannya Ian. Katanya temen SMA-nya Maya sebelum akhirnya Maya loncat kelas. "Ya, lo liat Keano nggak?"
Keano ini dulu temen SD-nya Jeni. Rumahnya deketan gitu sama Keano. Beda blok.
"Nggak. Gue dari keluar kelas duduk sini terus. Napa?"
Terus Jeni cuman senyum aja, terus ngacir pergi.
Kalau ini Maya yang biasanya, pasti dia mencak-mencak. Sayangnya Maya lagi berbunga-bunga, jadi ya udah sih.
"Lo kesurupan baru tahu rasa lho."
"Bodo amat. Gue lagi seneng."
Cewek. Kalau berbunga-bunga aja begini, kalau pms udah kayak mau makan orang.
***
Abas risih.
Soalnya sekarang tiap Ila ketemu Abas, pasti di sapa. Abas nggak seneng disapa sama Ila. Bikin ingat masa lalu yang mau dikubur dalam-dalam.
"Lo mukanya bisa kan nggak gitu?" Dika yang lagi disebelah Abas, negur dengan tampangnya yang garang.
"Sorry." kata Abas.
KAMU SEDANG MEMBACA
HMS : Himpunan Mahasiswa Single ✔
Fanfiction"hati kamu tuh kayak baja tau nggak sih, bisa dilelehin tapi keras lagi. "