"Tari." kata Dito sambil masuk ruangan. Mukanya kusut banget. "Gue boleh minta peluk nggak?"
Satya yang lagi ngerjain tugas besar, langsung siaga satu. Apaan nih anak datang-datang minta peluk.
"Daff, gantiin gue Daff" kata Tari. Daffa terus cuman buka tangan lebar-lebar buat nerima Dito. Setelahnya Dito jalan ke Daffa buat pelukan.
"Kenapaa mas?" tanya Abas.
"Gue pengen di peluk aja, nggak boleh ya?" tanya Dito.
Tapi semua udah tahu kalau Dito udah kayak gini pasti ada apa-apa.
"Nih, makan dulu Dit. Gue masakin kesukaan elo nih." kata Tari. "Mie indomie dua bungkus pakai telor."
Dito cuman tersenyum tipis, "gue nggak selera makan Tar. Gue mau tidur aja."
Terus Tarinya manyun. "Gue udah masakin pagi-pagi buat elo. Stock mie indomie gue ilang dua, terus elo nggak mau makan."
Dito jadi ngerasa nggak enak. Jadinya dia ngambil itu mie goreng yang udah anyep, dari tangan Tari.
"Dit, lo kalau ada apa-apa, cerita ke kita." kata Tari. "Kalau kita bisa bantu, kita bantuin kok."
Dito langsung geleng-geleng kepala. Terus dia makan deh itu mie goreng.
"Mas Dit." celetuk abas. "Gue dulu pas SMA nggak punya temen loh."
"Katanya populer?" tanya Satya.
"Iya pas kelas 3. Kelas 1 ama 2-nya nggak. Populer pun bukan berarti gue punya temen kan?" kata Abas.
"Terus?" tanya Daffa.
"Ya gue bahagia gitu, sekarang jadi punya temen. Yang care, perhatian kayak Maya sama Keano."
Dito berhenti mengunyah. "Gue paham maksud lo Bas" jawab Dito. "Paham banget. Cuman ini bukan untuk di bagi. Elo pasti punya kan masalah kayak gitu?"
Abas mengangguk. "Iya, cuman kalau lo pendam terus, lama-lama elo bisa stress mas."
"Makanya gue minta peluk. Gue denger itu bisa meredakan stress." kata Dito terus makan lagi.
Eh, terus tiba-tiba Tari peluk Dito dari samping.
Nyeeees. Ada yang cemburu, tapi ada juga yang deg-degan.
"Udah mendingan?"
Mak. Siapa yang bisa mendingan habis di peluk Tari. Yang ada meleleh.
"U--udah Tar. Lo lepasin deh. Itu ada yang kebakar api cemburu."
Terus Tari lepas pelan-pelan. "Kalau elo stress lagi, bilang ya Dit. Gue di sini buat elo."
Aduh. Semuanya bisa denger itu ada yang kretek-kretek.
***
Keano di ceritain Abas tentang mbaknya meluk Dito, terus langsung ngakak.
"Mbak gue ya... Bold banget. Duh Jennitra Batari memang mantep."
"Lu nggak papa gitu?" tanya Maya.
"Ya nggak papa. Malah seneng gue." jawab Keano sambil ngambil nachos di piring punyanya Abas. Trio kembar ini lagi makan di PH. Traktirannya Abas. Lagi banyak duit katanya.
Hening... "Lho? Bentar?" Maya berujar karena nggak paham. "Kenapa elo harus seneng?
"Ya karena kakak gue baik sama temennya. Elo juga May, kalau butuh pelukan, sini gue peluk." goda Keano, bahkan satu detik setelahnya dia mengedipkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
HMS : Himpunan Mahasiswa Single ✔
Fanfiction"hati kamu tuh kayak baja tau nggak sih, bisa dilelehin tapi keras lagi. "