-Cast-
Tari : Irene
Satya: Seokjin
Dika : Yoongi
Ila : Seulgi
Ari : Wendy
Dito : Hoseok
Daffa : Namjoon
Abas : Jimin
Keano : Taehyung
Maya : Sooyoung
Ian : Jungkook
Yayi : Yeri***
"Bitc*, naneun solo" si Maya sibuk mengikuti lirik yang mengalun dari speaker di HMS. Sebelum akhirnya berdiri dan memutar kepalanya. Membuat rambutnya terbang ke mana-mana. Di detik berikutnya dia udah siap twerking, sebelum dicegah sama ketua HMS.
"Malu sama adek tingkat, May."
"Biarin!" Seru Maya. "Biar semua orang tahu kalau masuk sipil itu bikin stress, dan contohnya aku."
Keano yang lagi asik sama tugas besarnya, cuma bisa geleng-geleng kepala. Sementara Abas sibuk bertapa.
"Lo bertapa gitu, jawaban nggak bakalan keluar, Abas." ditegur begitu sama wakil ketua HMS, si Abas cuman mengarahkan kepalanya ke Dika.
"Oh, yang terpuji Mahardika. Oh... Mas Ganteng Mahardika--"
"Matamu rabun, Bas?" teguran barusan membuat semua noleh ke asal suara. Tari lagi masuk ruangan sambil membawa dua buku tebal, yang kalau dilihat Keano tentang Baja dan Kayu. "Orang jelek kayak gitu kok kamu bilang ganteng."
Maya sudah siap untuk mundur saat Dika tiba-tiba menghampiri Tari. Kalau kayak gini biasanya mau ada perang dunia.
Tapi belum mulai perang dunianya, si Keano udah ngelempar tutup polpen ke kepalanya Dika. Yang nyampenya bukan ke kepala tapi ke punggungnya Dika, jadi tidak berasa. "Mundur mas, mbak Tari cuma bercanda."
Dika mengerutkan alisnya, "Kenapa gue harus mundur? Gue mau ambil buku gue kok disuruh mundur."
"Oh gue kira mau perang dunia kayak biasanya." kata Keano sambil meringis.
Dika geleng-geleng kepala, sambil ngambil tutup polpen yang barusan dilempar Keano. Terus di lempar balik.
"Gue dibilang jelek ama dia mah udah biasa. Gue kan nyadar diri."
Si Tari terus ketawa, apaan yang lucu nggak paham. "Lo kalau main victim gini lucu ya Dik, kayak anak bayi pake manyun segala."
"Mana buku gue, ada gunanya nggak buku gue?"
Tari manggut-manggut sambil ngasih bukunya ke Dika "Ada. Gue yakin bisa dapet C di pelajarannya Bu Lintang."
"Lah, itu berguna apa nggak maksudnya?" Maya bertanya nggak paham.
"Kalau nggak ada buku ini, gue dapat E paling. Susah banget Baja. Gila kayak perasaan."
"Cieeeee" Maya dan Abas bareng-bareng menyahuti. Sementara yang disahutin cuman sok nggak peduli.
"Maya, lo mending ngerjain tugas lo deh. Dibanding berdiri disitu nggak jelas. Dikumpul jam 3."
Maya, Keano sma Abas tuh beda kelas btw. Walaupun begitu masih sering kemana-mana bareng. Saling tunggu, bahasanya.
"Mas Dika, lo kemarin pas mata kuliah Hidrolika pak Anies dapat A kan? Ajarin gue dong please. Ini dikumpulin minggu depan dan gue nggak ngerti."
Daffa yang dari tadi duduk di sisi lain ruangan, cuman melihat Abas takjub. Masih minggu depan dikumpulin, hari ini di kerjain? Harry potter banget kan.
"Gue kemarin sekelas ama Ari. Makanya gue bisa. Dia tuh yang jago ngajarin. Gue sekarang udah lupa. Lu tanya dia aja." terus Dika ngacir keluar ruangan HMS.
"Itu orang kalau ditanyain masalah pelajaran, mesti ngacir. Heran gue." kata Abas lalu betapa lagi.
"Sini gue ajarin, apa sih yang nggak lo paham?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HMS : Himpunan Mahasiswa Single ✔
Fanfiction"hati kamu tuh kayak baja tau nggak sih, bisa dilelehin tapi keras lagi. "