7.

1.6K 338 101
                                    

Kemarin Ila cuman geleng-geleng kepala aja pas ditanyain sama anak-anak.  Kalau menurut Ila,  aib itu nggak perlu di bongkar. Sekalipun deket sama orang-orangnya

"Abas." panggil Ila.

Si Abas niatnya mlengos gitu, tapi nggak jadi. Dia udah janji ama dirinya sendiri nggak akan benci mbak Ila. Terus dia kan laki-laki,  ya masa menghindar dari masalah.

"Gue mau ngomong 4 mata ama elo. Tapi nggak di sini. Nggak di HMS juga."

"Terserah." katanya Abas terus ngikutin Ila pergi.

Diajaknya ke perpus dong. Heran kenapa ini mbak kalau ngajak ngobrol di perpus.

"Gue minta maaf. Kalau misalnya kelakuan gue ama temen-temen gue dulu jahat ama elo."

Abas cuman mengangkat senyumnya sebelah. "Misalnya?" beo Abas.

"Maksud gue, kita emang jahat ama elo. Maaf." terus jeda bentar "Lo berubah banget Bas.  Gue pangling."

"Terus kalau gue nggak berubah?  Mbak mau bully gue lagi gitu?"

Ila menggelengkan kepalanya.  Keras-keras.  "Nggak gitu. Dulu gue khilaf,  gue ngikutin temen-temen gue."

"Terserah."

"Elo mau benci ama gue nggak papa kok Bas. Ikhlas gue."

"Nggak,  gue nggak akan benci elo,  mbak.  Kata orang bedanya benci ama suka itu tipis,  jadi gue nggak mau benci.  Ntar jadi suka."

Ila cuman senyum aja.  "Iya. Lo nggak usah maafin gue.  Gue emang salah.  Nanti gue suruh temen-temen gue yang lain minta maaf ke elo juga."

"Nggak usah!" nada tingginya Abas keluar.  Terus pada di stttt gitu dianya sama yang lain.  "Cukup elo aja yang tahu gue masuk sipil dan HMS.  Yang lain jangan.  Gue nggak mau berurusan ama temen-temen lo yang lain."

"Tapi lo anak HMS bas,  pasti mereka tahu lah kalau elo--"

"Mereka ngga tahu, mereka ngiranya gue orang lain. Bukan orang yang sering mereka kerjain pas SMA. Udah lah mbak,  gue males banget bahas masa SMA.  Sampai sini aja.  Ok. Gue mau makan,  laper."

"Bareng.  Gue juga nih.  Gue traktir deh."

"Ogah gue."

"Makan satu meja lah.  Yah. kagok gue makan sendirian."

"Terserah elo."

***

Pas salah satu anak HMS, alias tukang gosip yang kita ketahui namanya Hanindito Jauhar,  melihat Ila dan Abas makan bareng. Di detik berikutnya momen barusan langsung di foto terus dia kabur balik HMS.  Nggak jadi mau minta sesuap dari Abas.

Kebiasaan Dito.  Ngeliat ada temennya di kafet mau minta makan.

"Jangan-jangan mantannya." kata Satya. 

"Ya masa,  lupa mantan?" kata Dito. 

"Gue denger sih Abas di SMA sama sekarang beda." kata Dika sambil nyalain korek buat menyulut rokoknya. 

Tapi Tari yang ngeliat langsung ngambil itu rokok dari tangan kanannya Dika.  "Berapa kali sih dibilangin jangan ngerokok di HMS."

"Mau yang manis-manis nih gue." kata Dika sambil cemberut. 

Si Yayi yang emng lagi di HMS langsung nahan ketawa.  Muka ama kelakuan kok suka beda jauh.

"Liat gue aja Dik." kata Satya sambil kedip-kedip. 

Yayi terus geleng-geleng ngeliat kelakuan masnya. 

"Sepi euy ini HMS.  Maya nggak ada.  Ari nggak ada.  Keano nggak ada.  Ian juga gak ada."

HMS : Himpunan Mahasiswa Single ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang