Ruangan HMS yang ukurannya kira-kira 6x6 ini lumayan gede sih benernya ya kan. Cuman karena ada laptop di ujung, komputer sama printer di samping. Rasanya sempit gitu. Terutama kalau udah tiduran gini anak-anaknya. Sudah kayak ikan pindang di jejer dijadiin ikan asin.
Kayak Ari yang sekarang lagi selonjoran sambil baca webtoon.
Atau Dito yang lagi ngerjain Kuis take home tulis tangan
Atau kayak Daffa yang emang lagi tidur di lantai.
Maya, yang niat ke HMS buat joget-joget kayak gini ⬇⬇⬇
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nggak jadi joget-joget. Dia liatin aja itu Daffa dari pintu masuk.
"Ngapain lo stuck di sini, Ya?" tanya Satya yang mau masuk juga.
Maya nggak ngomong, cuman nunjuk aja tangan aja ke dalem. Ngeliatin ruangan 6x6 yang diisi 3 orang lagi tiduran.
Satya nggak pakai babibu, langsung masuk terus ngomel-ngomel "Ada kasur di ruangan sebelah, malah tidur di sini anak manusia."
"Ssttt. Dia capek tuh, semalam ngerevisi tugas besar. Nggak tidur." kata Dito.
Satya akhirnya nggak jadi ngomel lagi, dia cari celah-celah yang bisa dilewati buat bisa lewat. Sementara Maya masih berdiri di depan pintu.
"Ya, ayo masuk. Ngapain kayak patung di sana."
"Dia mah mau mengabadikan pose calon suami tidur." cerocos Ari. Nggak sadar bilang apa barusan.
Maya? Muter otak dong, biar nggak ketahuan kalau benernya omongan Ari beneran atau paling nggak ketahuan bercanda.
Malu dong kalau ketahuan dia seneng pak Ketu.
"Hahaha calon suami." Maya tertawa, seakan itu lelucon paling tidak masuk akal. "Ya kali mbak."
Ari yang baru sadar dia keceplosan, cuman bisa bangun dari tidurannya, terus ngeliat Maya sambil cengengesan.
"Tapi nggak papa kali Ya, kalau sama Daffa mah. Anaknya ngayomi banget. Pas buat kamu yang slengekan." kata Satya lalu menekan tombol power di komputer. Dia mau main game mario cart.
Maya mengerjabkan matanya. Takut salah dengar. Ini lampu hijau? Eh tunggu. BERARTI PADA TAHU DONG KALAU SUKA SAMA DAFFA? emang Maya sekeliatan itu ya?
"Maya baca love revolution nggak? Webtoon?" ucapan Dito mengalihkan pikiran Maya sekejab.
Maya menggelengkan kepala, lalu Ari ngasi lihat webtoon yang dia baca. "Ini."
"Yang namanya Sanghoon tuh, rada mirip Daffa lho. Timid. Pinter. Terus apapun demi cinta di lakuin."
"Sayangnya cerita ini dia nggak happy endingnya. Siapa cewenya namanya, Ri?"
