Second years

2.6K 258 10
                                    

Second Years

Thomas Marvolo Riddle Slytherin AKA Lord Slytherin AKA Lord Voldermort AKA Dark Lord berpikir sejenak di ruang kerjanya. Ia mempertimbangkan baik dan buruknya mengumumkan bahwa Lilac Aka Harrieta adalah putrinya pada inner circlenya. Dengan melakukan itu, Tom memperkuat kedudukan Harrieta di Slytherin.. "Tom, apa yang kau pikirkan?"tanya Lily membuyarkan lamunannya.

"Aku akan mengumumkan soal Lilac pada inner circleku malam ini"kata Tom. Lily menghela nafas. Ia memberikan sebuah ramuan pada suaminya. "Kau beruntung, Aku hampir ahli dalam ramuan sama seperti Severus. Habiskan ramuanmu."balas Lily. Tom tersenyum.

"Aku yang beruntung Lily, Kau hadir saat aku hampir berencana membuat Hocrux yang keempat. Aku masih mencari cara untuk mengembalikan potongan jiwa - jiwaku"kata Tom. Lily menghela nafas. "Jangan lupa, Malam ini kita ada makan malam dengan besan kita"kata Lily mengingatkan.

Harrieta memandang tumpukan buku - buku pertahanan ilmu hitamnya dengan pandangan aneh. Entah mengapa ia memiliki perasaan aneh. "Ada apa?"tanya Draco.

"Entah guru baru Ilmu pertahanan ilmu hitam yang baru penggemar Gildroy Lockhart atau Gildroy Lockhart sendiri yang mengajar"jawab Harrieta. Draco mengangkat bahunya dan mengambil sebuah apel. Harrieta melihat suaminya dan menghembuskan nafas. Seriusan ada apa dengan Arthur dan obsesinya akan buah apel? Hingga sekarang. "Jika kau mau Draco, Aku bisa membuat apel pie untukmu?"tawar Harrieta.

"Janji?"balas Draco. Harrieta mengangguk. Senyuman lebar pun menghiasi wajah Draco. Well My king. Sepertinya aku akan memanjakanmu. Harrieta tersenyum.

Timeskip,

Waktunya bagi Harrieta dan Draco kembali ke Hogwarts. Tom dan Lily tidak bisa mengantarkan putri mereka ke King Cross. Mereka tetap butuh dunia tahu kematian mereka. Oleh karena itu Tom dan Lily, datang ke Malfoy Manor.

"Kau sudah siap Lilac sayang"kata Ibunya. Harrieta tersenyum namun matanya hanya melihatnya datar. Ia berdoa semoga ibunya tidak menyadari bahwa ia meyembunyika Hocrux ayahnya yang tersimpan dalam bentuk Merlin, tentu saja ia tahu satu dua ritual untuk mengembalikan jiwa ayahnya. Ia hanya perlu bahan - bahan dan tempat untuk melakukan ritual.

"Lilac?"panggil Lily.

"Ah ya bu. Aku siap"jawab Harrieta yang membetulkan ikat rambutnya. Lily membelai rambutnya dengan penuh kasih sayang. "Harrieta ayo sudah waktunya"kata Narcissa.

"Ya ma"jawab Harrieta. Lily pun secara sihir mengunci koper Harrieta. "Ibu tunggu dibawah ya"kata Lily. Gadis itu pun mengangguk. Harrieta menutup pintu kamarnya. "Dobby"panggil Harrieta. Peri rumah yang di panggil Harrieta pun muncul. "Lady Merlin"kata Dobby. Para Elf adalah Kaum yang menyadari keberadaan Merlin. Terima kasih atas perjanjian yang ia buat dengan Raja Elf pada masa Arthur namun setelah kematian Arthur sebagian kaum Elf kembali ke dimensinya, menyisahkan para peri rumah yang membutuhkan sihir untuk bertahan hidup sebagai gantinya mereka akan mengurus rumah tangga. Dobby di berikan Draco padanya ketika Harrieta tinggal di keluarga Malfoy.

Draco Malfoy, pewaris keluarga Malfoy yang terkenal akan kerupawanan wajah mereka. Draco didik untuk menjadi pureblood yang sempurna dan pewaris nama Malfoy kelak. Pada awalnya itulah yang dipikirkan pangeran Slytherin tersebut. Sejak pertemuan pertamanya dengan seorang gadis yang memiliki bola mata berwarna hijau indah di Madam Malkin, Draco memiliki satu keinginan lain yaitu berkenalan dengan Gadis itu.

Gadis yang memiliki marga Potter itu, menerima uluran tangannya. Awalnya Draco ragu untuk melanjutkan pertemanan mereka, ditambah dengan sikap Harrieta yang bersahabat dengan Muggleborn dan Halfborn juga beberapa penyihir putih. Harrieta juga membela Longbottom untuk mendapatka remembrallnya. Draco jadi menjaga jarak dengan gadis yang mendapatkan title Lady Slytherin itu. Kenyataannya, Draco benar - benar merasa kesepian. Selama tahun pertama, ia memperhatikan Harrieta dari jauh. Menyukai segala ekspresi wajahnya, terutama saat ia memenangkan Quindditch.

Karena itu, saat ia menyadari bahwa ia akan menikahi Harrieta yang juga putri dari pangeran kegelapan. Draco benar - benar bersyukur. Ia juga akan menjaga identitas asli Harrieta sesuai permintaan ayah mertuanya dan Harrieta. Asal ia tidak diminta merahasiakan pernikahannya.

Menurut ayahnya, Pangeran kegelapan tadi malam mengumpulkan inner circlenya dan memberitahu identitas asli Harrieta juga pernikahannya. Karena itu juga, Pansy,Goyle,dan Crabbe menulis surat padanya. Menurut Minsky peri rumahnya, Theo dan Milicent juga mengirim surat pada Harrieta.

"Draco". Panggilan ayahnya itu membuyarkan lamunannya. Sudah waktu bagi mereka untuk berangkat ke King Cross's. Draco menelan ludah kala sang pangeran kegelapan menyentuh pundaknya dan berbisik "Jaga putriku". Lily pun memeluk Draco. "Sampai bertemu saat Yule"kata Lily lembut.

Narcissa menggandeng putranya beramgkat melalui Jaringan Floo sementara Lucius bersama dengan Harrieta. Dalam waktu singkat Harrieta, dapat memikat kepala keluarga Malfoy tersebut. Lucius menyukainya menantunya bukan karena ia putri dari pangeran kegelapannya tapi dari cara ia melihat sihir secara universal, cara ia mengikuti tradisi pureblood, cara ia bersikap sebagai seorang pureblood sejati. Selain itu, Lucius merasa Harrieta menyimpan kekuatan lain yang lebih dari ayahnya dan Lucius tidak mau berada di pihak yang berlawanan dengan menantunya.

Seperti biasa,stasiun king cross selalu ramai. Termasuk di peron 9 3/4. "Draco jangan mempermalukan nama Malfoy, Aku akan ke Hogwarts beberapa hari lagi"kata Lucius. Draco mengangguk.

"Jangan lupa kirim surat. "kata Narcissa sambil memeluk menantunya. "Severus akan menemui, kalian dan Lily akan mengirim surat dan mungkin Tarclet Tart"kata Narcissa.

"Harrieta!"panggil seseorang yang langsung memeluknya. "Daphne, aku tidak bisa bernafas"keluh Harrieta.

"Miss Greengrass"sapa Narcissa.

"Nyonya Malfoy"balas Daphne yang segera melepaskan pelukannya. Narcissa tersenyum. "Tuan Malfoy,Nyonya Malfoy, Tuan muda Malfoy dan Nyonya Muda Malfoy"sapa Theodore Nott Junior sopan membuat baik Harrieta dan Daphne serta Draco memandangnya aneh.

"Demi Salazar, apa yang kau makan pagi ini?"tanya Harrieta. Theo mengangkat bahunya. "Aku hanya bersikap sopan"jawab Theo santai.

Narcissa tertawa kecil. "Lebih baik kalian naik kereta sekarang"kata Lucius yang langsung di setujui oleh anak - anak muda di hadapannya.

A/n: Ron bashing everyone?

Hidden SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang