Year Three
Harrieta menarik telinga Draco begitu mereka tiba di manor. "Awwww, untuk apa itu" kata Draco sambil mengusap telinganya yang memerah. "Draco, kenapa kau mencari masalah dengan keluarga Weasley? Mereka tidak melakukan apa pun"omel Harrieta .
"Mereka darah pengkhianat Mer. Mereka menolak hidup dengan cara - cara kuno yang kau ajarkan"kata Draco membela diri.
"Stop melakukan pembelaan diri dengan namaku, Draco. Stop melakukan bully"Kata Harrieta sambil berlalu. Draco mengikuti istrinya ke kamar sambil menyeringai.
Harrieta sedang mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawanya ke Hogwarts. Ketika Draco memeluknya dari belakang. "Maafkan aku Mer" gumam Draco. Harrieta hanya tersenyum. "My king,"kata Harrieta pelan sebelum ia membalik badannya, membuatnya berhadapan dengan suaminya. "Jangan meminta maaf padaku,"kata Harrieta. Lengan suaminya memeluk pinggangnya. Draco mengangguk. Well dengan kebijaksanaan dan pemikiran Arthur ia mengerti dengan siapa ia meminta maaf. Ia mencium kening istrinya.
Timeskip,
Draco tiduran dengan menggunakan pangkuan Harrieta sebagai bantalnya. Kini mereka sedang berada di Hogwarts Express, bersama Pansy,Daphne,Theo dan Blaise yang merasa ajaib dengan ke unmalfoy-an Draco. Harrieta yang memandang keluar jendela, mengabaikan pandangan heran teman - temannya satu asrama.
Hari menjelang malam, ketika tiba - tiba saja kereta sihir berhenti. Draco yang sedang tertidur pun terbangun. "Ada apa ini?" tanya Theo. Perasaan dingin dan seakan - akan tidak pernah bahagia lagi muncul. Harrieta sangat mengenali perasaan ini. "Uh oh, Dementor" kata Harrieta pelan namun terdengar oleh yang lain. Ia bisa melancarkan mantra Patronus yang ia buat namun seluruh tubuhnya kaku. "Lady Slytherin, kau baik - baik saja?" tanya Blaise yang menyadari keadaan Harrieta. Draco langsung menoleh . "Rie"kata Draco lirih sebelum ia dengan cepat menangkap istrinya yang pingsan.
Kepala Harrieta sangat pusing, saat ia terbangun. "Apa yang terjadi?" tanya Harrieta. Ia menyadari seseorang membagikan mereka cokelat. "Tidak apa - apa, hanya dementor yang mencari Sirius Black." jelas pria yang membagikan cokelat. "Siapa anda ?" tanya Pansy curiga .
"Aku guru sejarah sihir yang baru. Remus Lupin"kata Pria yang memperkenalkan dirinya sebagai Remus Lupin tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Secret
FanfictionHidden Secret Summary:Semenjak Harrieta Potter berusia sepuluh tahun. Ia memiliki ingatan kehidupannya yang lalu sebagai penyihir kerajaan Inggris Merlin. Berkat kemampuan itulah ia bisa mengontrol sihirnya. Yang tidak ia ketahui ialah pada waktunya...