Hogwarts Express

3.1K 299 8
                                    

Hogwarts Express

Harrieta menghabiskan hari - harinya di Leaky Cauldron dengan membeli baju - baju muggle lewat owl mail,membaca buku - buku pelajaran yang bisa dibilang membosankan untuknya. Bagaimana tidak sebagian besar ramuan dan mantra - mantra yang ada adalah hasil karyanya ketika ia masih hidup sebagai Merlin. Hobi lainnya ia membaca novel - novel yang menyangkut zaman Arthur dan terkadang tertawa karena ketidaktepatan sejarah.

Tak terasa satu september telah tiba. Dengan memakai gaun putih biru sependek lutut dan menguncir rambutnya dengan model ikat kuda. Harrieta memberikan uang pada Tom si bartender untuk menggunakan jaringan floo menuju stasiun King cross, peron 9 3/4.

Harrieta membersihkan bubuk floo dari tubuhnya kemudian berjalan menuju peron 9 dan 10. "So classic"gumam Harrieta. Ia berjalan menuju portal yang terletak di peron 9 dan 10 dengan mulus. Walaupun dirinya reinkarnasi Merlin , ia tetaplah seorang anak perempuan berusia sebelas tahun yang tidak mungkin mengangkat semua barangnya ke dalam kereta. "Butuh bantuan?"tanya seseorang. Begitu Harrieta berbalik, gadis itu mendapati kembar dengan rambut merah tersenyum padanya. "Biarkan kami membantu. Aku Fred anyway"kata Fred

"Aku George Weasley"balas George.

"Harrieta Dorea Potter. Senang bertemu denganmu"kata Harrieta kelewat ceria tak memperhatikan kedua kembar identik di hadapannya terdiam terpaku. Harrieta melambaikan tangannya di wajah mereka. "Halo"kata Harrieta sedikit bingung.

"My Lady kau gadis yang bertahan hidup. Demi Merlin"kata Fred. Harrieta merasa aneh dengan penggunaan nama Merlin. Mendengar namamu sendiri digunakan layaknya kaum muggle menyebut Ya Tuhan benar - benar terasa aneh.

"Tak hanya itu Fredie. Ia gadis yang mengalahkan kau-tahu-siap"kata George. Harrieta mulai lelah dengan segala pernak - pernik. Gadis yang bertahan hidup itu. "Fred dan George boleh aku minta sesuatu?"kata Harrieta. Kedua kembar weasley itu mengangguk. "Pertama, apa pun asrama yang akan menjadi asramaku nanti. Aku harap kita bisa berteman baik. Kedua bisa kalian perlakukan aku senormal mungkin bukan dengan seolah - olah aku penyelamat"kata Harrieta.

"Kita akan berteman denganmu. Dimana pun asramamu. Kau memang penyelamat dunia sihir, Kau mengalahkan kau-tahu-siapa"kata George.

"Tapi kami akan memperlakukanmu senormal mungkin"kata Fred bergantian.

Seusai pertemuannya dengan kembar Weasley. Harrieta pun mencari kopartemen sendiri yang ternyata lumayan penuh. "Miss Potter, kau bisa bergabung dengan kami"tawar seseorang.

"Pewaris Malfoy. Itu akan sangat membantu…"Perkataan Harrieta terpotong. Ia menyadari ada yang berbeda dari tuan muda keluarga Malfoy tersebut. Harrieta tak menyadari saat mereka bertemu karena ia kewalahan dengan sihir yang bisa ia baca saat ia datang ke Diagon Alley. Saat ini ia menyadari, secara kasat mata Draco Malfoy tersambung dengan Ancient Royal Magic. Hanya dirinya, Merlin dan King Arthur Pendragon yang bisa melakukan itu. Itu berarti Draco adalah reinkarnasi dari King Arthur. Aku telah menemukannya.

"Miss Potter? Kau tidak terpesona'kan"goda Draco. Harrieta tersenyum. Sial, Aku lupa Arthur saat remaja benar - benar pangeran yang menyebalkan. "Susah untuk tidak terpesona denganmu pewaris Malfoy"kata Harrieta. Ia, Merlin telah mengikuti Arthur semenjak ia masih remaja hingga raja hebat dari Camelot itu menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan Merlin sendiri. Ia akan melakukan hal yang telah ia ketahu sejak dulu mengikuti Rajanya. Hanya saja kali ini secara rahasia.

"Tawaranmu masih berlaku?"kata Harrieta. Gadis itu pun bergabung dengan Draco dan tiga orang lainnya. "Biarku perkenalkan,Harrieta Dorea Potter."Kata Draco memperkenalkan Harrieta.

"Dimulai dari kiri Pansy Parkinson,Vincent Crabbe dan Gregory Goyle."lanjut Draco. Crabbe dan Goyle mengangguk sementara Pansy mengulurkan tangannya. "Akhirnya ada gadis lain di lingkaran pertemanan ini"kata Pansy. "Senang bertemu dengan kalian"kata Harrieta ramah.

Sepanjang perjalanan menuju Hogwarts. Harrieta membaca buku mengenai empat pendiri Hogwarts. Mereka hanya di ganggu dengan seorang gadis yang mencari kodok bernama Trevor. "Siapa nama kodok yang kau cari?"tanya Harrieta.

"Trevor"jawab Gadis dengan rambut yang melawan Gravitasi tersebut.

"Accio Trevor"seru Harrieta yang sudah mengeluarkan tongkat sihirnya. Harrieta pun memberikan kodok pada gadis itu. Ia hanya mengatakan kasihan bila ia harus mencari satu persatu kopartemen meskipun ia Muggleborn.

Istana Hogwarts selalu indah pada malam hari. Seorang pria separuh raksasa memanggil mereka untuk mendekat. Tampaknya anak - anak kelas satu akan menaiki perahu untu menyebrangi danau agar mencapai kastil.

Wakil kepala sekolah, Professor McGonagall menyambut mereka dan memberikan beberapa kata tentang empat asrama Hogwarts dan penyortingan. Di pandu oleh wakil kepala sekolah, Anak - anak tahun pertama memasuki aula besar. Langit - langit aula besar sangat indah dengan lilin - lilin melayang dan tentu saja Topi seleksi dan sebuah kursi dipersiapkan.

Penyeleksian pun dimulai, Harrieta menyaksikan. Adik Fred dan George, Ron Weasley masuk ke Gryffindor. Hal yang sama dengan gadis bernama Hermione Granger. Teman - teman satu kopartemennya masuk ke Slytherin.

"Potter,Harrieta"Panggil Proffessor McGonagall.

Harrieta pun maju dengan penuh percaya diri dan duduk di tempat yang disediakan. Aula besar menjadi hening. "Ah,Selamat datang kembali my Lord atau seharusnya My Lady"kata Topi seleksi begitu wakil kepala sekolah meletakkan topi itu di kepalanya.

"Kau masih mengingatku?"tanya Harrieta.

"Tentu saja My Lady. Kau memiliki empat sifat asrama Hogwarts. Kau bisa memilih atau kau ingin masuk kembali ke asrama lamamu Slytherin? Mengingat Yang Mulia King Arthur ada disana hanya saja ia masih tertidur"kata Topi Seleksi.

"Kau tahu apa yang harus kau lakukan"balas Harrieta.

"Aku ada satu permintaan. Lady Slytherin atau akan memanggilmu Merlin My lady"kata Topi Seleksi.

"Lady Slytherin? Kenapa?"kata Harrieta bingung. Topi Seleksi mengabaikan pertanyaan Harrieta. Ia mengucapkan dengan keras. "LADY SLYTHERIN"

Asrama Slytherin bersorak dengan keras. Mereka memiliki Lady mereka sendiri. Seorang pewaris Slytherin. Membuat Harrieta bingung. Kalau begitu ia harus kembali ke Gringrotts saat Yule nanti atau tahun depan.

A/N: yep aku membuat Tom Riddle junior sebagai ayah kandung Harrieta. Yang jadi pertanyaan siapakah ibunya ada yang mau kasih ide. Yang penting harus pureblood karena buat plot di tahun kedua nanti. Kalau ada yang mau kasih usul buat Lily Evans boleh kok asal ada backgroundnya.

Hidden SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang