Chaser

2.3K 246 8
                                    

Chaser

Tahun ini, sepertinya akan ada perubahan di team Quindditch. Besannya mendonasikan sapu nimbus terbaru dengan catatan Draco masuk ke dalam team sebagai Chaser. Hal itu tentu saja membuat Harrieta menaikkan salah satu alisnya pada Draco namun tidak bertanya apa pun. Kapten Quindditch mereka yang senang dengan donasi segera menjadwalkan latihan mereka.

Harrieta melalui Flint, memintanya untuk belanja berbagai bahan - bahan ritual. Ia hanya membutuhkan racun Basilik.

Pelajaran pertama dengan Lockhart benar - benar bencana. Selain mereka harus mengisi kuis yang tidak jelas dan melepaskan Pixie yang membuat Draco hampir tergantung di chandelier jika Harrieta tidal melepaskan mantra beku.. "Mimpi buruk"gumam Pansy. Harrieta menghembuskan nafasnya. Ia tersenyum kecil. "Tulis surat kepada orang tua kalian mengenai kejadian ini"kata Harrieta. Ia sendiri juga akan menulis surat pada ayahnya. Tentu saja, ia bisa menebak langkah ayahnya selanjutnya.

Harrieta mengenakan seragam Quindditchnya berjalan bergandengan dengan Draco. Mereka bertemu dengan anggota tim lain. "Aku sudah meminta peri rumah meletakkan barang yang kau minta di kamarmu Lady Slytherin"kata Flint. Harrieta mengangguk. "Hari ini, giliran kami yang menggunakan lapangan"kata Oliver.

"Kami sudah mendapat izin dari Professor Snape"jawab Flint. Harrieta memutar kedua bola matanya. "Bagaimana kalau berbagi? Kita hanya perlu mencoba kemampuan Draco"usul Harrieta yang enggan bertengkar.

"As you wish my lady"kata Flint.

"Tidak ada Bludger"balas Wood.

Latihan hari itu berjalan lancar dengan diawasi oleh kepala asrama mereka masing - masing. Mereka bahkan mendapatkan poin karena kerja sama antar asrama.

"Untuk apa kau melakukan itu?"tanya Draco. Harrieta menarik nafas panjang. "Aku hanya tidak ingin ada drama. Kemenangan Slytherin sudah bisa di pastikan. "jawab Harrieta. Draco mengetahui kebenaran dalam kata - kata istrinya itu. Gryffindor tanpa Seeker yang cakap susah memenangkan Quindditch.

Yang paling istimewa adalah Kehadiran Lucius bersama sepasang suami istri yang begitu dari luar negeri. Ayah mertuanya memperkenalkan mereka sebagai pasangan penyihir dari Russia. Harrieta tahu benar itu adalah ayah dan ibunya di bawah glamour. Pertandingan Quindditch hari ini adalah Slytherin melawan Gryffindor. "Little Flower, "kata Fred

"Mari kita menang secara adil"sambung George. Harrieta mengangguk.

"Dan selamat atas pernikahanmu dengan"kata Fred

"Malfoy"sambung George. Harrieta tertawa.

Kedua team berada di posisinya masing - masing, Di atas sapunya Harrieta menyadari seseorang berada di dekat stadium.

Sialnya, Begitu pluit tanda pertandingan dimulai. Harrieta diikuti oleh Bludger yang tampaknya sudah dimantrai untuk mengikuti Harrieta. Draco baru menyadari hal itu untuk setelah ia mendapatkan Gol pertamanya. Ia langsung terbang di dekat Harrieta, sebetulnya Harrieta bisa saja melakukan sihir tanpa tongkat tapi di depan banyak orang. Ia bisa dianggap mencurigakan. Harrieta menyuruh Draco meninggalkanya. Ia bisa mengatasi Bludger dan mencari Snitch bersamaan.

Tentu saja pertandingan dimenangkan oleh Slytherin dengan Harrieta menangkap Snitch juga mengalami patah tulang pada tanganya akibat Bludger. Masalahnya walaupun tanda pertandingan berakhir telah di tiup, bludger itu masih megerjarnya. Daphne Greengrass merapal mantra pembatalan. Banyak yang datang mengerumuninya. Sialnya Professor Lockhart yang pertama mendekatinya. "Jangan khawatir Potter, aku bisa mengatasi ini"kata Guru gadungan itu. Dengan pandangan horror,Harrieta menolak bantuan tersebut. Matanya meminta pertolongan Draco. "Professor, lebih baik jika madam Pomfrey yang lakukan. "kata Draco berusaha menghentikan apa pun yang akan dilakukan Lockhart.

"Jangan Khawatir"kata Lockhart yang nekat merapal mantra hingga membuat Harrieta kehilangan seluruh tulang di tangannya. Harrieta cukup Syok akan kejadian itu. "Kemana tulangku?"tanya Harrieta. Draco langsung menggedong Harrieta ke Hospital wings. Tom dan Lily yang menyamar, harus menahan emosi mereka. "Sepertinya kamar rahasia perlu dibuka lagi"kata Tom pelan.

Hidden SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang