O3. penghinaan

1.1K 132 2
                                    

-

Happy reading and sorry for typo(s)

-

🐝🐝🐝🐝🐝

Di sini lah aku. Berada di tempat yang benar benar tak ingin kudatangi malam ini. Aku mengamati acara pesta di sini sejak tadi. Ku edarkan mata ku mengelilingi tempat ini. Tak ada yang menarik.

Ini adalah pesta ulang tahun Eunbi. Aku melihat beberapa teman kampus berada di sini. Mereka melihat ku, sedikit terkejut mungkin. Entahlah aku tidak memikirkan mereka. Aku hanya ingin acara ini cepat selesai lalu pulang dan tidur.

Aku memutuskan untuk sedikit menjauh dari keramaian ini. Namun baru beberapa langkah, tangan ku sudah dicekal oleh seseorang. Aku menoleh dan mendapati,

"Zico,"

"Ah Irene, ku kira kau sudah melupakan ku sejak berpacaran dengan Chanyeol."

Aku mengernyit. Zico mengenal Chanyeol?

"Kau mengenal Chanyeol?"

Lelaki berambut pirang ini hanya tersenyum miring mendengar pernyataan ku.

"Tentu saja. Casanova di kampus mu, bukan? Anak seorang Park Young In pemilik saham terbesar di kampus mu juga. Bukan kah itu Park Chanyeol?"

Aku beralih mengikuti arah tangannya. Chanyeol dengan Eunbi. Mereka asyik bercengkerama sesekali Chanyeol merengkuh pinggang Eunbi. Aku menelan saliva ku dengan susah payah.

Ya, sesak. Bahkan air mata ku sudah mengumpul di kelopak mata ku. Tidak, aku tidak boleh menangis. Apa lagi di depan lelaki sialan ini.

"Ternyata laki-laki seperti itu yang kau perjuangan? Sedangkan kau menolak yang benar benar mencintai mu dengan tulus, Rene. Sungguh menyedihkan."

Aku diam. Tak berniat menyahuti ucapan nya.

"Tidak ada urusannya dengan mu, Zic." geramku. Kemudian memilih pergi dari hadapannya.

Air mata ku tumpah sudah akhirnya. Namun, dengan cepat aku menghapusnya. Aku tak ingin orang orang mengetahui jika aku menangis.

"Irene,"

Aku tahu betul siapa yang sedang memanggilku sekarang tanpa menoleh nya. Sungguh, aku benar benar tak ingin bertemu dengannya malam ini.

Aku memejamkan mata ku sejanak sebelum akhirnya menoleh ke arah nya.

"Ya, Chanyeol?"

"Apa yang kau lakukan di sini? Dan pakaian apa yang kau pakai?"

"Menjadi seorang pelayan."

Aku tersenyum miris. Sungguh, harga diri ku di sini seperti terinjak-injak oleh mereka. Dapat kulihat rahang Chanyeol mengeras mendengar ucapan ku. Marah mungkin? Aku tidak peduli untuk kali ini.

"Pulang sekarang dengan ku."

Chanyeol menarik lengan ku. Baru beberapa langkah, Eunbi tiba di depan kami dengan tatapan bingung nya.

"Mengapa kau membawa nya pergi, Chan? Pekerjaannya belum selesai."

"Kau yang membayar dia untuk menjadi pelayan?"

"Awalnya aku hanya memesan roti di toko roti lalu menyewa seorang pelayan. Ternyata pemilik toko roti itu kekasihmu. Tentu saja yang menjadi pelayan juga kekasih mu. Ah Chanyeol, ku kira kekasih mu seorang model terkenal. Ternyata hanya pelayan."

Eunbi tersenyum mengejekku. Apa yang dia katakan? Dia sedang menghina ku? Aku berharap Chanyeol akan membelaku kali ini. Aku hanya diam menunggu Chanyeol berbicara.

She's Gone ; ChanRene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang