Happy reading and sorry for typo(s)
-
🐝🐝🐝🐝🐝
-
You must think that i'm stupid
You must think that I'm a fool
You must think that I'm new to this
But I have seen this all beforeI'm never gonna let you close to me
Even though you mean the most to me
'Cause every time I open up, it hurts
So I'm never gonna get too close to you
Even when I mean the most to you
In case you go and leave me in the dirtBut every time you hurt me, the less that I cry
And every time you leave me, the quicker these tears dry
And every time you walk out, the less I love you
Baby, we don't stand a chance, it's sad but it's trueAku menelangkupkan wajah ku di kedua lipatan tangan ku. Bibir ku mulai menirukan lagu yang ku putar. Berharap bisa secepatnya menyelesaikan tugas dari Dosen Han. Sejak kedatangan tamu bulananku dari kemarin, mood ku berubah-ubah dan tentu saja menjadi lebih malas dari biasanya. Robekan kertas sudah tercecer di mana mana karena ulah ku. Aku memegangi perut ku yang tiba tiba saja terasa nyeri.
"Ck, jangan sekarang. Tugas ku belum selesai." aku berbicara dengan perutku sendiri berharap bisa mengurangi rasa sakit nya.
Aku menepuk pelan kening ku ketika mengingat sesuatu.
"Hari ulang tahun ayah! Astaga mengapa bisa sampai lupa heh."
Ah sial. Karena tugas tugas yang akhir akhir ini melilitku aku menjadi lupa dengan ulang tahun ayah. Ya, tepat hari ini. Tanganku terulur mengambil figura berisi foto keluarga kecil kami pada saat aku masih duduk di sekolah dasar. Aku memeluk figura itu. Bibirku membentuk seulas senyum.
"Ayah, aku rindu. Apa ayah di sana baik baik saja? Apa ayah sedang melihat aku dan ibu di sini? Ayah, aku rindu bermain sepeda bersama mu. Aku rindu berlibur di kebun binatang bersama mu."
Bulir bulir air mata sudah siap keluar dari manik hazel ku. Aku menarik napas dalam dalam berharap tak ada tangisan untuk kali ini.
Aku meletakkan kembali figura itu di nakas. Aku bangkit dengan perlahan mengambil mantel coklat milikku.
Irene point of view end
Di sini lah gadis cantik itu berada. Di sebuah tempat pemakaman elite yang berada di pusat kota Seoul. Ia berdiri menghadap sebuah gundukan kecil dengan batu nisan bertuliskan 'Rest In Peace, Bae Young Hwa'
Irene menggenggam erat lily putih yang berada di tangan nya. Pertahannya runtuh kala dihadapkan dengan peristirahatan terakhir sang ayah. Cairan bening lolos begitu saja dari kelopak mata nya.
"Ayah, selamat ulang tahun."
Empat kata itu ia lontarkan di depan gundukan kecil sembari meletakkan lily yang tadi di bawanya.
-
Sepulangnya dari tempat pemakaman, Irene melangkahkan kakinya menuju minimarket terdekat untuk membeli minuman. Ketika hendak membayar, ia melihat siluet lelaki yang sangat ia kenali. Namun, siapa gadis di samping nya itu?
Irene memberanikan diri menghampiri mereka berdua.
"Park Chanyeol,"
Sontak keduanya menatap kaget Irene. Manik hazel nya menatap lekat gadis berambut pendek itu.
"Kau juga di sini?" Ucap Chanyeol setelah sepersekian detik suasana menjadi hening.
"Ya, dari makam ayah tadi. Kau sendiri? Dia siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Gone ; ChanRene ✔
Fanfic❝Untuk para wanita, sekali saja kau berjuang untuk dia. Jika mereka tak menginginkan mu, pergilah. Kebahagiaan mu menanti kau menjemputnya. Kau istimewa, kau kuat, kau berharga, waktu mu akan sia sia jika terus menunggu nya.❞ -Irene Bae ©Rilakumaa_ ...