O4. tentang jalan kita

1K 125 7
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

-

Saat ini, aku sedang berada di sebuah café milik teman ku. Aku duduk pada bangku pojok yang hampir terhubung dengan dapur café. Tak banyak orang menyukai posisi tempat seperti ku, namun bagiku ini berbeda.

Ini masih pukul 09.00 dan sepertinya aku adalah pengunjung pertama di sini. Sengaja memilih waktu sepagi ini agar tidak terlalu ramai. Mataku menajam melihat sebuah design gaun yang kini berada di tangan ku.

Ini adalah design ku yang sudah ke sekian kalinya di pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini adalah design ku yang sudah ke sekian kalinya di pagi ini. Kepala ku terasa pusing memikirkan tugas akhir ku yang sangat menumpuk. Belum lagi masalah tadi malam. Ya Tuhan, cepat keluarkan aku dari tugas yang membelenggu ku ini.

"Ini yang terakhir. Persetan dengan pak tua itu yang akan mengomel nanti."

Aku berbicara pada diriku sendiri. Tak ada semangat lagi dalam diriku untuk memperbaiki design ku.

"Permisi Nona, caramel macchiato pesanan anda sudah datang."

Aku melihat seorang pelayan mengantar pesanan ku. Aku meliriknya sekilas kemudian tersenyum tipis. Bahkan tak berniat mengucapkan terimakasih.

Aku memasukkan kertas design ku ke dalam map bergambar karakter kelinci kesukaan ku. Mata ku beralih pada minuman di depan ku ini. Aku meminum sedikit sembari menatap lurus ke depan. Benar benar tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas hari ini.

"Irene,"

Aku menoleh ke sumber suara. Ternyata itu adalah Krystal, teman sekaligus pemilik café ini.

"Ah, kau sudah datang ya?"

"Tentu saja, dan mengapa kau tumben datang sepagi ini?"

"Hanya mencari suasana baru, Krys."

Matanya menelisik tajam ke arah ku. Kalau sudah begini, tentu saja aku tidak bisa berbohong pada nya. Ah, benar benar mata yang tak bisa diajak kompromi.

"Kau berbohong, Rene."

"Tentu saja tidak. Em, kudengar Kak Jessica sudah kembali dari San Francisco ya?" kilah ku.

She's Gone ; ChanRene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang