Mimin POV
Terik mentari menyelami pori-pori kulit putih bersih bak bidadari , hampir mendidih permukaan kulit di buatnya, air asin mengalir di pelipis dahi. Hari ini hari pertama bagi gadis manja itu bersekolah.
" Apa harus hidup pura pura enggak mampu, serba kekurangan sana sini, cuma karena alasan takut celaka? ". Keluh gadis manja di tengah desakan deretan penumpang angkutan umum.Sepanjang jalan hanya kata kata keluhan yang didengar para penumpang angkutan umum menuju kawasan mansion elit yang ada di kota Medan Metropolitan.
" Berisik amat, udah tau gerah, kalo ga betah mendingan turun dah ". Kata salah seorang penumpang yang berperawakan tegap dan berjenggot.
" Ehhh di sini semua orang bayar kali mas, jadi gak ada hak mas untuk ngusir saya turun, kalo berisik ya mending tutup aja tuh telinga pake sumpelan yang ada di ketek mas ". Jawab gadis manja yang berubah menjadi singa betina.
Lelaki berjenggot itu hanya melotot pada gadis itu dan hanya di balas dengan tatapan acuh." Pinggir bangggggggggg......" Jerit gadis itu persis di telinga lelaki yang tadi mengomentari perilaku nya.
Dengan perasaan puas dan bahagia ia turun sambil mengeluarkan selembar uang kertas pecahan sepuluh ribuan.
" Kembaliannya ambil aja bang ".
" Eh bener dek? Makasih ya"
Gadis itu hanya memberi senyuman kecil pada sopir angkutan umum, lalu berjalan menelusuri lorong perumahan elit tempat tinggalnya." Eh kamu kalo jalan pake mata dong ". Bentak seorang lelaki kepada gadis yang menabraknya dari belakang hingga ia jatuh ke tepi jalan.
" Sorry aku ga nampak ". Kata gadis itu santai dan berlalu meninggalkan lelaki itu tanpa perasaan dosa.
" Ehhh tunggu, kamu itu buta ya atau tunanetra, udah jalan ga liat liat sampe nabrak, malah main kabur aja. "
" Heyyyy apa kata mu? Buta ? Hello liat ni mata ku masih bagus dan no minus" kata gadis itu sambil memajukan badannya untuk menunjukkan matanya yang masih bagus itu.
"Kalo kamu ga buta, kenapa ga liat kalo ada orang yang jatuh karena kamu tabrak ha? " Kata lelaki itu menantang
" Ya aku ga liat aja, trus kamu mau apa kalo aku bilang aku ga liat ha? ". Balas gadis itu tak kalah menantang.
" Oke aku mau kamu tanggung jawab!".
" Heyyyy secara badan kamu itu gak ada yang luka, aku mau tanggung jawab apa?"
" Hey hey mulu apa jangan jangan dia pencinta tayo ya ". Batin lelaki itu sambil tersenyum.
" Ditanya kok malah senyum-senyum, heyyy dasar ga waras! ". Gadis itu berkata ditelinga lelaki tersebut.Dari arah yang berlawanan muncul seorang pria paruh baya yang turun dari sedan mewahnya dan berkata
" Alena, ngapain kamu disini?"
" Eh pa, gapapa, udah yuk pulang, ketimbang disini ribet ngomong sama lelaki ga waras". Kata gadis yang bernama Alena dengan wajah yang tak berdosa sama sekali, sambil naik ke sedan mewah miliknya*milik papanya lebih tepatnya." Hey hey Kamu tanggung jawab heyyyy, heyyyy, heyyyyyy ". Teriak lelaki itu sambil berlari kecil terpincang-pincang.
" Kenapa jadi aku yang hey hey ,dasar tayo, jangan jangan aku ketularan gadis cerewet itu ". Batin lelaki itu dan dengan kesal berusaha memunguti lembaran kertas yang berserakan ditepi jalan lantaran insiden tadi.
Ahhhhhh Alena awas saja kau...( Belum edit sorry guys, hehe)
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji dan Rinai Hujan
Short StoryMalam ini hujan mengguyur, rinainya menelusuri setiap kenangan yang terjadi dimasa lampau. " Papa takkan mengingkari janji itu Alena, takkan pernah...." " Papa...... Hikss hikss paaaa " " Puas kamu Alena? Kamu puas? " " Diamlah.... Mari bangkit Alen...