Tok...tok...tok...
" Alennnnn buka pintunya, kamu kenapa hey ". Teriak kakak sulung Alena dari luar kamar.
Krittt...
" Eh gapapa sa, cuma senam mulut aja tadi haha, mau ada lomba nyanyi disekolah baru ". Jawab Alen asal sambil membuka pintu cengengesan.
Alena dan kakak sulung nya yang bernama Salsa hanya terpaut 1 tahun, hal itu yang menyebabkan Alen tak pernah memanggil Salsa dengan sebutan " kakak ".
" Yakin kamu tadi senam mulut? Gak lagi falling in love kan karena sesuatu? ".
Selidik Salsa sambil duduk di sofa Jepara mewah keluarga nya.
" Ehhh... Apaan sih kamu sa, siapa juga yang lagi jatuh cinta, lagian disekolah baru itu, cowoknya jelek jelek sa beda banget sama vino haha...".
" Awas ntar kamu malah kemakan omongan loh Alen ".
" Udah ah sana kamu keluar, Alen mau belajar soalnya besok ada tes tertulis ". Usir Alen sambil menarik tangan Salsa tuk menggiring keluar.
" Tumben kamu belajar, biasa ngegame Mulu ".
" Iya Alen mau pintar kaya kamu, biar papa sayang juga sama Alen ". Jawab Alen sambil membuka lembaran buku tulis nya.
" Alen... Papa sayang kok sama kamu, kamu gak tau alasan dari sem...."
" Udah sa pergi keluar sana, Alen mau belajar ". Sergab Alen sedikit membentak dan memotong pembicaraan Salsa.
Selalu beginilah akhir pembicaraan dari kakak beradik itu ketika sudah membahas masalah orang tua. Sebab Salsa tau betul, jika papa mereka sangat menyayangi mereka berdua sejak kejadian itu.Drtttt...drttt...drttt...
Panggilan masuk dari nomor tak dikenal
Panggilan masuk
" +62*****6577 "
" Hallo? "
" Hallo manis, kamu lagi apa? Udah baca pesan aku? Tapi kok gak dibalas? Kamu gak tau ya, aku nungguin tau manis "
Terdengar suara tak asing seseorang yang baru-baru ini masuk kedalam hidup Alena.
" Mau apa kamu? Aku gak mau bicara sama kamu ".
Tuttt...tuttt...tuttt....
Panggilan di putus oleh Alena.
" Dasar lelaki gesrek, bisa-bisanya dia tau nomor ponsel ku". Alena kembali menggerutu dalam hati.Marvin house
" Ini baru permulaan Alen, kita lihat saja kedepan nya ". Kata Marvin sambil tertawa lepas.
" Dari pada capek mikiri tuh gadis cerewet, mending cari akal untuk besok "
Kata Marvin sambil berfikir menyiapkan strategi untuk besok perang dingin nya dengan seorang Alena Angelica.School...
" Ehh tumben kau datang cepat Vin, mimpi apaan kau tadi malam, haha?" Tanya Rico teman sebangku nya.
" Mimpi Raisa nikah sama dia kali guys haha". Jawab salah seorang teman Marvin dikelas.
" Serah dah, apa kata kalian semua, aku datang cepat tuh karena ada bidadari yang akan datang ". Kata Marvin bahagia." Jangan bilang kamu suka sama Alena Alena itu Vin ". Tiba-tiba Rara sudah ada dibelakang Marvin.
" Apaan sih Ra, baru datang juga, sana gih duduk ntar malah rematik lagi berdiri mulu ". Jawab Marvin mengalihkan
" Vin... Jawab! ".
" Kalo iya ngapa? Ada yang salah ?". Jawab Marvin santai.
Dengan langkah marah Rara meninggalkan Marvin dan teman-temanya.
" Jahat kau Vin, haha, mending Rara buat aku aja ". Kata Rico sambil menepuk lengan Marvin.
" Kalo kau minat ambil aja, free ongkir bos ". Jawab Marvin asal dan teman-teman nya hanya tertawa.
" Eh eh eh itu si Alena datang tuh, manis banget ya ". Kata salah seorang siswa.
" Apa kau bilang? Inget ya Alen itu jatah aku, Marvin Dirgantara, paham? ". Kata Marvin sambil meninggalkan teman-temannya nya dan menghampiri Alena." Pagi manis, kamu kok lama banget datang nya? Aku kan rindu manis ". Goda Marvin
" Apaan sih kamu, jauh-jauh gih, aku mau masuk kelas ". Usir Alena merasa kesal.
" Ih manis, aku gak akan sanggup jauh dari kamu, lagian kita kan satu kelas, hayuk masuk bareng yuk ". Marvin terus saja menggoda Alena.
Alena semakin kesal kepada Marvin dan berjalan meninggalkan Marvin.
" Hey manis, hey...hey...." Marvin coba mengejar Alena.
" Kamu harus nurut sama ku hari ini Alena manis ". Batin Marvin dengan senyum liciknya." Marvinnnnnnnnnn.........., Sini kamu ". Teriak Alena dari dalam kelas.
" Ada apa manis? Rindu aku ya? ". Tanya Marvin santai.
" Kamu apain bangku aku ha? ". Tanya Alena sambil menunjuk meja dan bangku nya yang penuh dengan bunga dan coklat.
" Ini kejutan manis, hari ini hari pertama aku jadi fans kamu, jadi harus di rayakan dong ". Jawab Marvin santai sambil mengambil satu coklat lalu membuka nya dan memasukkan nya ke mulut kecil Alena.
Seisi kelas bersorak melihat pemandangan itu kecuali satu manusia yaitu Rara.
" Pantes guys si Marvin datang pagi pagi haha... ".
" Apaan sih kamu, aku kan malu ".
" Jangan malu manis, anggap aja ini balas dendam ku karena kemarin kau menabrak ku dan meninggalkanku di tengah jalan ". Bisik Marvin ditelinga Alena.
Alena hanya terpaku mendengar kata-kata itu dan mengingat masa itu, jadi selama ini Marvin mengganggu nya karena masalah itu? Masalah ia meninggalkannya di tengah jalan?
" Ingat Alena, tanggal 15 Desember 2018 hari kita bersatu manis ". Kata Marvin yang kembali membuat Alena terpaku.
" Awas kamu Marvin...." Alena menggerutu sangat sangat kesal dalam hati.Hai hai selamat membaca
Jangan lupa tambahkan ke perpustakaan 😊
Salam manis mimin keceh😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji dan Rinai Hujan
Short StoryMalam ini hujan mengguyur, rinainya menelusuri setiap kenangan yang terjadi dimasa lampau. " Papa takkan mengingkari janji itu Alena, takkan pernah...." " Papa...... Hikss hikss paaaa " " Puas kamu Alena? Kamu puas? " " Diamlah.... Mari bangkit Alen...