13. Tak terduga

35 8 2
                                    

Kira-kira di ending Alena cocok sama siapa ya guys? Wkwk
Trus kira-kira cerita JDRH ini happy or sad ending ya? Wkwk butuh pendapat nich❤️

" Hari ini aku akan pulang telat sa" aku akan pergi bersama Marvin"
Sudah hampir 6 bulan lamanya Alena dan Marvin sering main bersama, bahkan hubungan nya dengan Elano pun mulai bisa diterima oleh salsa, Alena berjanji untuk tidak akan pernah jatuh cinta dengan Elano, mereka hanya berteman, ya mungkin hanya berteman.
" Baiklah, jangan sampai larut malam" ingat ujian mu satu pekan lagi Alen"
Salsa mencoba mengingatkan bahwa Alena dan Marvin tengah berada dimasa akhir SMA, beberapa hari lagi ujian penentuan akan di laksanakan.

" Apakah jauh Vin? "
Alena bertanya di tengah perjalanan mereka menuju rumah Rico, ya mereka pergi bersama untuk menghadiri pesta sweet seventeen Rico sahabat karib Marvin sekaligus teman sekelas Alena.
" Sudah sampai "
Sebelum Alena membuka pintu untuk turun, Marvin sudah lebih dulu membukakan pintu untuknya dan mengulurkan satu tangannya.
" Hati hati tuan putri "
" Apa sih kamu ini "
Alena menyambut uluran tangan Marvin dengan tersipu malu.

" Jangan tersenyum seperti itu, atau aku akan mencubit pipi chubby mu "" Enak saja, apa hakmu?"" Ah sudah ayo masuk "" Sudah kamu yang mulai, ih dasar membingungkan "Alena berjalan anggun bersama Marvin dengan setelan jas hitam berpadu kemeja puti...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Jangan tersenyum seperti itu, atau aku akan mencubit pipi chubby mu "
" Enak saja, apa hakmu?"
" Ah sudah ayo masuk "
" Sudah kamu yang mulai, ih dasar membingungkan "
Alena berjalan anggun bersama Marvin dengan setelan jas hitam berpadu kemeja putih bersih yang menambah kadar ketampanan nya.

" Kenapa? Ada yang salah dengan jas mahal ku ini?"
Seperti biasa Marvin akan selalu menyombongkan barang branded yang di kenakannya.
" Tak apa, aku hanya heran saja, kau mengenakan seragam formal? Sejak kapan?"
Rico melihat teman karibnya dari ujung kaki sampai ujung rambut.
" Aku harus menyesuaikan diri ku dengan Alena, agar kami terlihat serasi, iyakan Alen? "
" Akhhhh terserahmu saja Vin "
Alena memutar bola mata malas, terlalu rumit jika harus berdebat dengan lelaki yang satu ini, lebih baik mengalah saja.

Marvin terus saja menggenggam tangan Alena, kemana pun ia pergi, sampai-sampai yang terjadi sekarang ini ketika Marvin sedang berbicara dengan orang tua rico sekali pun, ia masih saja menggenggam erat tangan Alena.
" Lepaskan Vin..."
" Tidak..."
" Ayolah, aku ingin ke toilet sebentar"
" 2 menit"
" Yang benar saja Vin, kamu kira aku bisa menghilang, itu terlalu cepat "
" 2 menit atau tidak sama sekali?" Salsa yang memintaku untuk menjaga temannya, aku tidak salah dong?"
" Ya ampun... Baiklah 2 menit"

" Yang benar saja, ia kira aku ini apa? Naruto? Yang bisa menghilangkan begitu saja? *Astaga Naruto tidak menghilangkan Alena, yang menghilang itu mantan*faan seh min wkwk

" Sudah lama kita tidak bertemu Alen"
Suara itu, suara yang selama ini ia rindukan sebab sudah 2 bulan meraka tidak berkomunikasi apalagi bertemu.
" Elano? Kamu? Astaga aku sangat merindukan dirimu, kapan kamu sampai ke Indonesia?"
Wajar saja Alena merindukan teman nya ini, sudah 2 bulan meraka berpisah dengan alasan ano harus meneruskan bisnis mamanya yang ada di Amerika.
" Aku juga sangat merindukan dirimu, satu Minggu yang lalu"
" Kenapa kamu tidak mengabari ku? Apa di Amerika kamu begitu sibuk, sampai tidak bisa menghubungi diriku ataupun Salsa?"
" Aku kembali kesini hanya beberapa Minggu Alen, aku harus kembali lagi ke Amerika" disana sangat sulit membagi waktu, jawdal ku selalu tidak mendukung untuk bersantai Alen. Maafkan aku karena tidak mengabari dirimu ataupun Salsa".
" Sulit ya berteman dengan orang sukses. Aku tidak suka "
Alena mengerucut kan bibirnya pertanda bahwa ia sedang marah.
" Baiklah, aku minta maaf nona kecil, aku berjanji akan membawa mu kemana pun yang kamu mau, untuk satu Minggu kedepan "
" Benarkah? Bersama Salsa?"
" Tentu, dengan senang hati "

" Lama sekali al-"
Kalimat Marvin terputus saat mendapati Alena tidak sendirian melainkan ada Elano di samping nya
" Apa kabar Marvin? "
" Baik. Kapan kau kembali?"
" Seminggu yang lalu "
" Oh " ayo alen kita pulang sudah larut malam"
Marvin menarik tangan Alena, mengajak nya pergi dari hadapan Elano.
" Jangan lupakan janji mu Alena"
Elano sedikit berteriak agar Alena mendengar ucapannya. Dan Alena hanya mengangguk pertanda ia mendengar nya
"Janji? Janji apa?"
Batin Marvin.

Hai para readers, selamat pagi ❤️ wahh Mimin udh rindu sama vote dan komentar kalian loh😘 semoga kalian semakin suka😘
Salam manis mimin keceh ❤️

Janji dan Rinai HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang