Pagi ini adalah pagi yang paling istimewa menurut salah satu gadis berjilbab dan berkaca mata, dia adalah Fasya.
Fasya adalah anak kedua dari pasangan Doni dan Lili, dia anak yang pendiam dan susah bergaul.
So, kenapa pagi ini adalah pagi yang paling istimewa menurut dia?, oke jadi jawabannya karena pagi ini adalah pagi dimana dia berganti seragam dari putih-biru keputih abu-abu, dan otomatis dia juga akan mengikutin kegiatan MOS.
Saat ini terlihat Fasya sedang berjalan menuju meja makan dengan membawa peralatan untuk MOS.
"Pagi, Ayah, Mama," sapa Fasya.
"Pagi anak ayah, banyak banget barangnya," kata Doni.
"Iya ni, Yah,"balas Fasya.
"Fasya kamu makan yang banyak pagi ini, nanti di sekolah kegiatannya banyak jadi biar tidak lemas," kata Lilis
"Iya, Ma," balas Fasya.
Setelah itu mereka bertiga sarapan dengan tenang, setelah sarapan Fasya pamit kepada Ibunya.
"Ma, Fasya berangkat dulu ya," pamit Fasya.
"Ayah juga sekalian ya, Ma," pamit Doni.
"Iya, Ayah hati-hati bawa mobilnya," perinta Lilis.
"Iya, Ma," balas Doni.
"Assalamuallaikum," salam Doni dan Fasya.
"Waallaikumusallam," balas Lilis.
Setelah itu Doni dan Fasya keluar menuju mobil dan bergegas berangkat.
Tidak lama akhirnya Fasya sampai di depan sekolah barunya.
"Yah, Fasya pamit dulu," pamit Fasya.
"Iya, hati-hati waktu kegiatan MOS," perintah Doni.
"Iya, Yah, Assalamuallaikum," salam Fasya.
"Waalaikumusallam," balas Doni.
Setelah itu mobil yang dikendarai Doni mulai melaju meninggalkan SMA Bakti Bangsa.
Fasya masuk ke dalam sekolahan, dia melihat banyak orang yang sama seperti dia. Dia mencari tempat duduk untuk menaruh barang bawaannya, seperti yang lain pula.
"Baik, untuk adik-adik yang mengikuti MOS setelah meletakkan barang-barang di pinggir lapangan silakan berkumpul di lapangan," kata salah satu kakak OSIS.
Fasya yang mendengar itu langsung berjalan ke lapangan. Cukup lama untuk mengumpulkan mereka dengan rapi.
"Adik-adik sekalian perkenalkan saya Deva, saya disini adalah ketua osis. Jadi kali ini kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok akan ada dua kakak osis dan pembagian kelompok sesuai dengan angka yang sudah kalain dapatkan," kata kakak OSIS tadi yang ternyata ketua osis.
Ya jadi tadi saat masuk ke dalam sekolah semua peserta MOS mendapatkan satu lembar kertas yang berisi angka.
"Jadi silakan sekarang menghampiri kakak osis di depan ini sesuai dengan nomor kelompok kalian!" perintah ketua osis.
Fasya yang mendapat kelompok 4 pun mulai menghampiri kakak osis yang membibingnya.
"Ok, adik-adik kelompok 4, perkenalkan saya Boby, saya di sini akan membimbing kalian dan saya tidak sendiri di sini," kata Boby.
"Ya saya akan membantu Kak Boby untuk membimbing kelompok ini, perkenalkan nama saya Clara," kata Clara.
"Ok, Kak," jawab semua kelompok 4.
Setelah itu mereka semua mengikuti kegiatan MOS dan saat sudah selesai untuk kegiatan hari ini, Fasya duduk di pinggir lapangan, begitu juga dengan lainnya.
Ada satu siswi yang menghampiri Fasya.
"Hai, salken ya," sapa siswi tadi.
"Hai, salken juga," balas Fasya.
"Nama kamu siapa?" tanya siswi tadi.
"Namaku Fasya,kamu?" tanya Fasya.
"Namaku Karifa, panggil Rifa aja," jawab sisiwi tadi yang ternyata bernama.
"Temenan yuk," ajak Rifa.
"Boleh," balas Fasya.
Setelah itu mereka mengobrol ngalor-ngidul sambil sesekali tertawa.
Sementara di tempat yang sama, tapi beda sisi, ada salah satu siswa peserta MOS juga yang dari tadi mengawasi Fasya.
Dia adalah Syafi.
Mata syafi tak pernah putus dari Fasya, entah apa yang membuat Syafi seperti itu.
"Woi, Lo lihatin apa dah dari tadi?" tanya Althaf sahabat dari kecilnya Syafi.
"Gue kagak liatin apa-apa," bohong Syafi.
Syafi terus memperhatikan Fasya dari jauh.
"Cantik," kata Syafi tanpa sadar.
"Siapa yang cantik, Fi?" tanya Althaf.
"Tu bunganya yang cantik," kata Syafi sambil menunjukkan rumput didepannya.
"Bego, itu rumput bukan bunga," kesal Althaf.
Tiba-tiba ada pengumuman
"UNTUK ADIK-ADIK SEMUA, KEGIATAN MOS HARI INI SUDAH SELESAI, KITA LANJUTKAN BESOK LAGI DAN JANGAN LUPA SYARAT-SYARAT MOS UNTUK BESOK DIBAWA," kata Deva melalui siaran.
Semua orang bubar termasuk Fasya.
Fasya berjalan menuju halte depan sekolah, dia memutuskan untuk pulang menggunakan bus atau angkot.
Tidakk lama angkotpun tiba dan Fasya menaikinya.
Kegiatan Fasya tadi tidak lepas dari penglihatan Syafi.
-------------------------------------------------
Ngalor-ngidul : Utara-selatan (bahasa jawa )
24/12/18
KAMU SEDANG MEMBACA
Syafa
Teen FictionIni adalah sebuah kisah tentang cinta yang harus berubah menjadi kebencian yang terdalam karena sebuah alasan yang tak di ketahui. Dimana sebuah tokoh utama harus menjadi egois untuk orang tercintanya. Kepo? Langsung baca aja ya👍 241218🐾