Halo semua,maaf baru sempet updet,kemarin-kemarin masih sibuk sama acara,yang lebaran,yang kontrol,yang itu yang ini,maaf ya teman-teman
Semoga menikmati,silakan dibaca :)
•••••••
"Jadi, apa bener, Lo. Udah punya pacar?" tanya Althaf.
"Kalau iya kenapa, kalau enggak kenapa, Thaf?" tanya balik Fasya.
"Kalau iya, Lo tega, Sya," jawab Althaf.
"Tega sama siapa?" bingung Fasya.
"Lo tega sama Syafi," jawab Althaf.
"Aku nggak bermaksud, Thaf," balas Fasya.
"Nggak bermaksud apa lagi Hah, Lo. Udah beri harapan ke Syafi dan Syafi kira, Lo. Suka sama dia nyatanya apa," kata Althaf dengan marah.
"Gue ngelakuin itu ada alasannya, Thaf. Bukan sekedar ngelakuin aja," balas Fasya.
"Alasan apa hah, emang Syafi nyakitin, Lo? Sampai-sampai, Lo. Kayak gituin, gue gini bukan maksud ikut campur urusan, Lo. Tapi gue nggak mau kalau Syafi kayak dulu lagi," kata Althaf.
"Aku kayak gini juga buat dia,Thaf. Ini juga berat buat aku, tapi aku nggak punya pilihan lain," balas Fasya dengan mata berkaca-kaca dan lari meninggalkan Althaf.
"Karena Syafi, emang Syafi kenapa, gue harus tanya sama dia, kalau emang ada apa-apa, gue harus bantu Fasya buat deket sama Syafi," kata Althaf kepada dirinya sendiri.
<<<>>>
Fasya berlari meninggalkan Althaf dengan mata berkaca-kaca.
Fasya berlari menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh, sampai di rumah, Fasya tidak menemukan siapa-siapa. Ia langsung berjalan menuju kamarnya dan menangis.
"Aku nggak bermaksud,aku cuma nggak mau Syafi nggak punya teman, apa itu salah?" tanya Fasya kepada dirinya sendiri.
Fasya terus menangis sampai dia kelelahan dan tertidur tanpa mengganti seragamnya.
•Ditempat lain
Setelah Fasya meninggalkan Althaf, Althaf langsung berlari menuju parkiran untuk mengambil motornya dan mengendarai motor menuju rumah Syafi.
Sampai di rumah Syafi.
Tok...tok..tok.
"Assalamuallaikum," salam Althaf.
Tak lama terdengar balasan dari dalam.
"Waalaikumussalam," balas mamanya Syafi sambil membuka pintu.
"Eh, Althaf. Cari Syafi ya?" tanya Uci.
"Iya,Tante," jawab Althaf.
"Aduh, baru aja tadi Syafi izin keluar sama tante, nggak tahu ke mana tapi," kata Uci.
"Oo,gitu ya, Tan. Ya udah kalau gitu Althaf pulang aja,Tan," balas Althaf.
"Maaf ya,Thaf. Biasanya kamu kalau mau ke sini juga ngomong dulu sama Syafi," kata Uci.
"Iya Tante nggak papa, tadi Althaf belum sempat ngomong sama Syafi, ya udah, Tan. Assalamuallaikum," salam Althaf sambil mencium punggu tanggan Uci.
Althaf mengendarai motornya meninggalakan rumahnya Syafi.
****
Segini dulu ya,nggak papakan?
Jangan lupa Vote teman-teman
Salam hangat
13/07/19
KAMU SEDANG MEMBACA
Syafa
Teen FictionIni adalah sebuah kisah tentang cinta yang harus berubah menjadi kebencian yang terdalam karena sebuah alasan yang tak di ketahui. Dimana sebuah tokoh utama harus menjadi egois untuk orang tercintanya. Kepo? Langsung baca aja ya👍 241218🐾