Delapan

53 16 3
                                    

Maaf teman-teman semua,baru bisa updeate
Saya lagi disibukkan dengan tugas sekolah masalahnya😂😅
Jadi setelah ujian sekolah ini aku up satu chapter dulu,nanti yang lain habis UNBK,insyaallah

Jangan lupa vote teman-teman 😀

💤💤💤


Dua minggu berlalu

Selama dua minggu setelah belajar kelompok itu, Fasya dan Syafi menjadi lebih dekat, saat ini Fasya memiliki nama panggilan khusus untuk Syafi.

Apakah itu?

'sapi' itulah nama panggilan khusus Fasya untuk Syafi,bukan karena badannya Syafi gendut, malah Syafi itu orangnya kecil.

Sapi? mungkin plesetan dari nama Syafi.

Saat ini kelas Fasya sedang ada jadwal pelajaran Sejarah, guru yang mengampu mata pelajaran tersebut di kelas Fasya belum masuk kelas begitu pula dengan Syafi.

Fasya melihat kursi sebelahnya yang masih kosong.

"Apa Sapi nggak masuk?" tanya Fasya kepada dirinya sendiri dengan suara yang lirih.

Tidak berselang lama pintu kelas terbuka dan terlihat disana seorang siswa yang mengenakan baju sedikit berantakan dan tas yang kotor oleh coretan tipex.

Siapa dia?, siapa lagi kalau bukan Syafi, anak badboy yang pendiam, jorok, dan sederhana.

Syafi berjalan menuju kursi sebelah Fasya dengan santainya.

"Kemana aja kamu, Pi?" tanya Fasya setelah Syafi duduk.

"Biasa kantin," jawab Syafi.

"Aku kira kamu nggak masuk," kata Fasya.

"Ya enggaklah, nanti ada yang kangen," balas Syafi.

"Hayo siapa?" tanya Fasya.

"Orang yang aku sayang," jawab Syafi.

"Wah!, siapa, Pi. Kasih tahu dong," rajuk Fasya.

Belum sempat Syafi membalas pintu kelas kembali terbuka dan terlihat Pak Agus guru sejarah masuk ke dalam kelas.

Pelajaran pun dimulai, di tengah-tengah pembelajaran Syafi mengeluarkan tempat pensilnya yang terbuat dari botol aqua, itulah ciri khas sederhananya Syafi.

"Pi, nggak ada yang lain?" tanya Fasya sambil menunjuk tempat pensil Syafi.

"Ada sih, tapi lebih suka pakai ini," jawab Syafi.

Setelah itu mereka kembali memperhatikan Pak Agus yang sedang menjelaskan pelajaran.

Skip instirahat

"Fi, kantin yuk, udah lumayan lama nggak ke kantin bareng," ajak Althaf.

"Hmm," balas Syafi

"Sya, ikut ke kantin nggak?" tanya Syafi ke Fasya.

"Boleh?" tanya balik Fasya.

"Udah ikut aja," kata Syafi.

"Yaudah deh," pasrah Fasya.

"Eh dia siapa, Fi?" tanya Althaf.

"Dia temen gue, namanya Fasya," jawab Syafi.

"Fasya," kata Fasya sambil mengulurkan tanganya.

"Althaf," balas Althaf dan membalas uluran tangan Fasya untuk berjabat tangan.

Setelah itu Fasya, Syafi dan Althaf berjalan menuju kantin.

Sampainya di kantin mereka duduk di bangku dekat tembok.

"Lo pesan apa, Fi?" tanya Althaf.

"Gue somay aja, Thaf," jawab Syafi.

"Lo apa, Sya?" tanya Althaf.

"Aku batagor aja," jawab Fasya.

"Ya udah, gue pesenin dulu, nanti biar bapaknya yang nganter," kata Althaf dengan cengirannya dan meninggalkan Syafi dan Fasya untuk memesan makanan.

"Temenmu baik, Pi. Orangnya juga asik, ya walaupun kayaknya orangnya agak nyebelin," kata Fasya.

"Iya, kamu aja yang baru kenal udah ngerasa kalau dia nyebelin, lha apa kabar gue, dari dulu temennya dia doang," balas Syafi.

"Tapi susah lo, Pi. Dapetin sahabat kek dia," kata Fasya lagi.

"Iya, udah gue eman-eman tu orang," balas Syafi sambil tertawa.

Setelah itu Syafi dan Fasya mengobrol sambil menunggu pesanan mereka dan tiba-tiba datang.

"Woi, emang ya Lo, ke kantin nggak ngabari gue dulu, mana gue tadi udah capek-capek ke kelas Lo, eh ternyata Lo udah ke kantin sama Althaf," teriak seorang gadis kepada Syafi.

Siapa dia?, dia adalah Amel, sepupunya Syafi.

"Lah, gue kira, Lo. Udah tahu," balas Syafi.

"Ya udah gue pesen dulu," pamit Amel.

Tidak lama Amel dan Althaf datang berasama sambil membawa pesanan mereka dan tidak lupa pesanannya Syafi dan Fasya.

"Eh, dia siapa, Fi?" tanya Amel.

"Oh ini Fasya, teman satu kelas gue," jawab Syafi.

"Fasya," kata Fasya memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya kepada Amel.

"Amel," balas Amel sambil menerima uluran tangan Fasya.

Setelah itu mereka berempat makan dan masuk ke dalam kelas mereka.







Salam hangat

24/06/19

SyafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang