Semua itu telah berlalu, masa dimana aku masih mengenalmu, masa yang jauh mengajarkanku untuk lebih dewasa, dan masa konflik remaja kerap terjadi. Ya masa SMA, empat tahun sudah berlalu setelah aku mengenalnya, dia yang tanpa sadar menjadi cinta pertamaku, kata orang cinta pertama itu susah untuk dilupakan dan ya itu memang benar. Sudah satu tahun ini aku sama sekali tidak berhubungan dengannya, kita sibuk dengan urusan kita masing-masing. Aku yang lebih memilih untuk melanjutkan studyku ke luar kota dan ya kita putus kontak. Dia masih di kota itu, kota yang memberi berjuta kenangan yang tidak akan terlupakan. Kita memilih jalan masing-masing, aku ke selatan dan dia ke utara, aku dan dia dari dulu memang tidak bisa bersatu, tapi tidak apa, aku bangga kok dengan itu.
Kadang aku bertanya, apa kabat dengannya?, apakah dia baik-baik saja?, entah pertanyaan itu selalu saja timbul di hati. Ingin sekali kembali ke masa-masa dulu, ketika aku, dia, dan kedua teman kita tertawa bahagia setiap hari, stress bersama karena tugas, kesal bersama karena suatu yang tidak jelas, nangis bersama ketika kita berempat dinyatakan lulus. Apa kabar kalian semua?, rindu itu yang aku rasakan. Teringat kembali masa saat dengan kekanak-kanakan aku memilih untuk menjadikan kakak sepupuku sebagai pacar bohonganku. Kadang tertawa sendiri ketika membayangkan kejadian-kejadian itu. Rasa malu dan rindu bercampur menjadi satu saat memori kembali memutarkan itu semua.
Untukmu Amel,
Aku harap saat ini kamu tetap baik-baik saja, untungnya aku masih bisa bertukar kabar denganmu walau tidak sering. Selalu bahagia ya, jaga kesehatan juga. Jaga hati jangan sampai kepincut dengan cowok lain, kekasihmu mau kamu kemanakan?. Oh iya, Mel. Tolong selalu ingat dengan pesan terakhirku saat aku akan berangkat ke kotaku sekarang ini. See you, Mel. Aku harap suatu saat kita bisa bertemu kembali dengan gelar yang sudah kita impikan.Untukmu Althaf,
Hehehe, makasih ya atas wenjangannya dulu ketika tanpa sengaja aku menyakiti hatinya. Oh iya, semangat belajar, jangan malas-malasan. Sekarang bukan anak SMA lagi, aku tahu kamu orang yang paling dewasa diantara aku, Amel, dan Syafi. Terima kasih sudah mau menjadi seorang kakak untuk kita, disaat masa SMA. Tapi maaf aku harus mencar dari kalian, kalian sehat-sehat ya di sana. Oh iya, satu lagi. Jangan sakiti Amel, dia cewek yang sangat baik, kamu pasti tahulah, 'kan kamu lebih dulu kenal Amel dari pada aku. Udah itu aja, semoga suatu hari kita bisa dipertemukan kembali.Dan
Untukmu Syafi,
Maaf jika dulu aku pernah menyakitimu, mungkin sampai detik ini. Tidak ada maksud untuk memberikan luka di hatimu, tapi ada satu alasan yang ya tidak bisa aku jelaskan. Terima kasih dulu kamu sudah mau membalas rasa yang tanpa sengaja datang. Aku rindu dengan panggilan Kumbang darimu dan aku rindu memanggilmu Sapi, semoga kamu baca ini ya karena hanya ini yang bisa aku berikan untukmu, aku sudah sama sekali tidak punya kontakmu. Sebenarnya pengen bisa bertukar chat seperti dulu lagi, tapi mungkin itu mustahil untukku karena kamu sama sekali tidak membalas itu dan akhirnya kamu mengganti semuanya. Aku tidak marah karena ini semua juga salahku, aku pergi meninggalkan kota yang penuh dengan kenangan tanpa sebab. Eh sebenarnya ada, tapi tidak dapat aku ceritakan. Jaga kesehatanmu ya, Pi jangan begadang. Berbahagialah!. Dan semoga waktu dan keadaan bisa mempertemukan kita kembali.Tiga surat untuk teman-teman hebatku, terima kasih sudah hadir di sisiku. Aku tidak bisa lagi menjelaskan lebih tentang masa-masa SMAku karena cukup aku dan teman-temanku saja yang tahu seperti apa lika-liku kita saat SMA. Bukannya pelit, tapi ini sebuah perjanjian. kita berjanji untuk selalu mengenang semua kenangan dan orang-orang tidak usah tahu cukup untuk orang spesial saja. Eh, tapi kalian juga istimewa kok, tapi ini spesial yang berbeda.
Terima kasih sudah mau membaca secuil kisahku di SMA walau sama sekali tidak ada unik-uniknya. Akan aku ceitakan sedikit lagi kisahku di SMA. Aku di SMA itu sangat pendiam, sungguh berbeda dengan ketiga temanku yang selalu heboh, di SMA aku diberi sebutan Nak Kalem oleh teman-teman kelasku. oh iya, aku dan teman-teman kelasku sudah baikan kok, sebenarnya awal dari semua itu hanya karena sedikit sikap anak-anak yang mendominasi, tapi seiring berjalannya waktu kita semua akhirnya sadar diri.
Itu tadi secuil kisah yang lain saat aku di SMA.
Autor Pov
Hai teman-teman Syafa, terima kasih suah mau membaca cerita pendek ini. Syafa tanpa kalian bukan apa-apa. Maaf ya teman-teman jika mengecewakan 🙂.
***
Halo semua.
Apa kabar?, baik 'kan?Selamat membaca ya.
Mungkin ini yang terakhir untuk Syafa.Terima kasih sudah mau membaca dan menunggu :)
Jujur tidak ada yang lebih indah dari vote teman-teman untuk cerita Syafa ini.
Yang terakhir,
Yuk! bersama ucapkan selamat tinggal kepada para tokoh di cerita Syafa ini, semoga mereka selalu bahagia entah di dunia nyata atau dunia yang fana di wattpad ini.Itu saja yang bisa autor sampaikan.
TERIMA KASIH SEMUA.........Jaga kesehatan :)
Sampai jumpa.Sukoharjo
17/05/2020
![](https://img.wattpad.com/cover/170303461-288-k575530.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Syafa
Teen FictionIni adalah sebuah kisah tentang cinta yang harus berubah menjadi kebencian yang terdalam karena sebuah alasan yang tak di ketahui. Dimana sebuah tokoh utama harus menjadi egois untuk orang tercintanya. Kepo? Langsung baca aja ya👍 241218🐾