Tujuhbelas

36 8 1
                                    

Halo semua,maaf ya baru bisa lanjut
Kemarin-kemarin masih ribet ngurusi pendaftaran,haduhhh,dan akhirnya udah selesai deh,besok senin dah mulai sekolah
Eh MPLS maksudnya 😂

Selamat membaca teman-teman,semoga suka :)

-----

Syafi berjalan santai di koridor sekolah, dengan tas yang tergantung di bahu kanannya.

"Fi," panggil Althaf dari belakang Syafi.

"Eh, Lo,Thaf," balas Syafi.

"Fi, gue ada berita," kata Althaf.

"Berita apa?" tanya Syafi.

"Sebenarnya, Fasya itu nggak punya pacar," jawab Althaf.

"Heh, ini masih pagi, nggak usah ngada-ngada, Lo," balas Syafi.

"Beneran, Fi," kata Althaf.

"Bodo,Thaf. Gue nggak percaya sama itu," balas Syafi.

"Ya udah kalau gitu Lo dengerin penjelasannya Fasya aja, dalam waktu dekat ini dia pasti bakal jujur sama, Lo," kata Althaf.

"Terserah deh,Thaf. Gue udah males," balas Syafi meninggalkan Althaf sendiri.

Althaf berlari mengejar Syafi.

"Fi, sebaiknya Lo dengerin penjelasan Fasya dulu," kata Althaf.

"Ya nanti kalau gue mau," balas Syafi cuek sambil memasuki kelas.

Di dalam kelas Fasya sudah duduk ditempatnya, dia melihat Syafi memasuki kelas dan duduk di kursi barunya,Fasya menghampiri Syafi.

"Fi, nanti pulang sekolah bisa bicara sebentar?" tanya Fasya.

"Emang mau bicara apa?" balik tanya Syafi.

"Ada satu hal yang mau aku jelasin," jawab Fasya.

"Ok, nanti pulang sekolah, dimananya terserah sama Lo," balas Syafi dingin.

Fasya kembali ketempat duduknya.


<<<<>>>>

Pulang sekolah

Saat ini Syafi dan Fasya sedang duduk di salah satu bangku taman yang tak jauh dari sekolah mereka.

"Fi, aku mau jelasin kekamu," kata Fasya.

"Mau jelasin apa, Sya. Emang ada yang perlu dijelasin?" tanya Syafi.

"Ada, mungkin panjang," jawab Fasya.

"Ya udah, silakan," balas Syafi.

"Jadi, Fi. Maaf sebenarnya aku belum pernah pacaran," kata Fasya.

"Belum pernah?, lha yang itu apa?" tanya Syafi.

"Dia sepupuku," jawab Fasya.

"Terus kalau sepupu, kenapa ngaku pacaran?" tanya Syafi.

"Sebenarnya ini semua juga buat kamu,Fi," jawab Fasya.

"Buat gue?" bingung Syafi.

"Iya, aku nggak mau kamu ikutan dibenci sama teman-teman, jadi aku buat sekenario buat jauhin kamu, tapi itu semua nyiksa aku, Fi. Aku yang biasanya kemana-mana sama kamu, aku yang biasanya satu kelompok sama kamu, kamu yang selalu jadi penyemangat aku, tapi karena sekenario yang aku buat sendiri, aku tersiksa, sakit rasanya kamu cuek sama aku, nggak peduli sama aku," jelas Fasya.

"Terus kalau dari awal, Lo.Tersiksa kenapa masih Lo lanjutin?" tanya Syafi.

"Karena aku mau kamu deket sama teman-teman," jawab Fasya.

"Gue, nggak butuh teman yang banyak, tapi nggak setia, gue cuma butuh satu teman yang selalu ngertiin gue, nerima gue apa adanya, Sya. Gue nggak peduli mau satu kelas ikut benci sama gue, mau satu sekolahan benci sama gue, bahkan sampai semua orang benci sama gue, gue nggak peduli, asal Lo, Althaf, Amel, dan keluarga gue tetap ada di samping gue," balas Syafi panjang lebar.

"Jadi dengan cara ini, Lo. Juga nyakiti gue,Sya," sambung Syafi.

"Maaf, Fi. Aku kira dengan kamu deket sama teman-teman kamu bisa bahagia," kata Fasya.

"Nggak, jadi dengerin lagi, gue nggak butuh banyak orang yang jadi teman gue, gue cuma butuh teman yang ngertiin gue dan nerima gue apa adanya, cukup itu aja," balas Syafi.

"Iya, Fi. Maaf, maafin aku," kata Fasya.

"Iya, aku maafin, tapi jangan diulangin lagi ya," balas Syafi.

"Iya, makasih, Fi," kata Fasya.

"Sama-sama," balas Syafi.

"Oh iya, Sya. Ada yang mau aku omongin ke kamu," kata Syafi.

"Ngomong apa?" tanya Fasya.

"Hmm......" mata Syafi tak lepas dari wajah Fasya.

Dan

"Aku.......

-----

Hmmm,kepo nggak?
Enggak ya,ya udah 😂
Tapi kalau kepo tunggu kelanjutannya ya

Jangan lupa Vote dan Coment

Salam hangat

28/07/19

SyafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang