9th (Honey Honey Honeymoon)

1.8K 175 65
                                    

"Bulan madu yuk."

"Honeymoon? Uang darimana?"

"Jangan konyol. Kamu pikir aku rakyat jelata? Suamimu ini sudah memiliki pekerjaan, Joohyun-ah."

"Tapi aku tidak punya banyak waktu, Song Mino. Aku sibuk."

"Bae Joohyun, bekerja terus-terusan itu tidak baik tahu. Kalau kamu sampai sakit karena kelelahan bagaimana?"

"Kan aku yang sakit, bukan kamu. Lagipula, apa serunya sih honeymoon? Kalau melakukan itu, kan kita sudah melakukannya. Tidak perlu sampai honeymoon segala."

"Dasar anak nakal. Selain tidak romantis, ternyata pikiranmu selalu mesum. Memangnya aku mengajakmu bulan madu hanya untuk menghajarmu di atas ranjang?"

"Kok dihajar? Sakit dong."

"Bae Joohyun, ini hanya kiasan tahu! Lagipula, aku serius. Aku benar-benar ingin mengajakmu bulan madu."

"Untuk apa?"

"Untuk mempengaruhi istriku agar isi hati dan pikirannya tidak lagi dipenuhi oleh Jung Jaewon."


Atas bujukan dan juga rengekan Mino, Joohyun pada akhirnya memilih untuk mengalah dan mengabulkan permintaan sang suami. Honeymoon yang romantis dimana Joohyun di salah satu malam honeymoon mereka, Joohyun dapat menghadiri acara debat seputar pasar modal. Joohyun tentu saja tidak dapat menolak hal tersebut.

Jadi, di sini lah keduanya. Mino meraih jemari Joohyun dan menggenggamnya di bawah gelap malam Hawaii. Mino yang memang berkulit gelap, menjadi transparan dengan gigi putihnya saja yang bersinar di tengah kegelapan. Joohyun rasanya seperti sedang berjalan bersama gigi yang melayang-layang.

"Bagaimana? Kamu suka kan?" tanya Mino pada sang istri.

Joohyun mengipasi dirinya sendiri. "Panas. Aku buka baju saja ya? Aku pakai bikini kok."

Mino melotot saat Joohyun sudah ancang-ancang ingin segera melepaskan kaus yang ia kenakan. Pemuda itu buru-buru memeluk tubuh istrinya sebelum Joohyun sempat melepaskan kausnya.

"Kamu apa-apaan sih?" omel Mino pada sang istri.

"Apanya yang kenapa? Aku kan merasa gerah! Apanya yang salah sih dari melepas kausku? Lagipula, aku kan pakai bikini bukannya telanjang." Joohyun membalas kalimat suaminya.

Mino menghela napas. Ia menempelkan keningnya pada kening Joohyun dengan gemas. "Tapi badanmu terlalu seksi, Sayang. Kalau kamu jadi bahan tontonan pemuda lain, bagaimana?"

"Memangnya kamu tidak suka?"

Mino mengangguk pelan. Ia kembali meraih jemari Joohyun, membuat telapak tangan Joohyun menangkup kedua pipi pemuda itu.

"Iya, Sayang. Mana ada suami yang senang melihat istrinya dikagumi oleh pemuda lain. Apalagi jika sampai dilecehkan karena pakaiannya yang terlalu seksi. Kalau kamu merasa gerah, kita kembali ke hotel saja yuk. Kalau di depanku, kamu boleh buka semuanya. Di depanku, tidak perlu pakai sehelai benang pun. Aku senang kok melihatnya."

"Ya!" Joohyun memukul bahu suaminya. Kedua pipi wanita itu terasa menghangat. "Kenapa mesum terus sih?"

Mino cengengesan. Ia merangkul bahu sang istri. "Masa tidak boleh mesum dengan istri sendiri? Kita toh bukan pasangan bocah polos lagi, Bae Joohyun."

"Aku masih malu untuk membahasnya..." Joohyun merengek, membenamkan wajahnya pada bahu Mino. Saat ini Joohyun benar-benar terlihat menggemaskan hingga Mino hampir saja mimisan.

"Malu? Tapi, kamu kan ketagihan dengan sentuhanku. Kamu juga sering menggodaku, memberiku kode untuk menyerang dirimu," goda Mino pada Joohyun.

"Huh. Sudah begitu, kamu enggan menggunakan pengaman lagi. Kalau aku hamil, tanggungjawab loh." Joohyun berpura-pura memasang tampang galak.

Baby Baby (MinRene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang