22nd (It's All Because Of Love)

2K 149 28
                                    

"Song Mino! Lihat! Lihat! Baju bayinya lucu sekali! Aduh, kaus kakinya juga mungil sekali. Benar-benar menggemaskan."

Mino menoleh menatap Joohyun sebelum kemudian menghela napas. Ia meraih jemari istrinya dan menggenggamnya erat agar sang istri tidak lagi salah fokus dan mengabaikan tujuan awal keduanya pergi ke Supermarket.

"Bae Joohyun, kita kan ke sini hanya untuk membeli susu ibu hamil saja. Bukankah kita sudah sepakat akan membeli peralatan bayinya ketika anak kita berusia enam bulan?"

Joohyun mengerucutkan bibirnya. "Sudah lima bulan kok. Sebentar lagi juga menginjak usia enam bulan. Kenapa tidak sekarang saja sih? Memangnya kamu tidak gemas melihat peralatan bayi di sekitarmu?"

Mino mencubit pipi istrinya dengan gemas. Ia selalu suka melihat Joohyun yang sedang merajuk dan merengek seperti anak kecil.

"Sayang, nanti saja ya. Pikirkan dulu kesehatan ibunya sebelum memikirkan barang-barang lucu yang akan dimiliki oleh bayi kita."

Joohyun menepis tangan Mino. Wanita itu menyandarkan kepalanya di bahu suaminya.

"Huhuhu. Joohyun mau beli kaus kaki bayi. Mino jahat sekali sama Joohyun. Sebal ah."

Mino terkekeh pelan. "Aku baru sadar kalau kamu hanya akan memanggil namaku tanpa embel-embel nama keluargaku ketika kamu sedang merajuk."

"Ih! Aku benar-benar marah tahu!" Joohyun menggebuk lengan suaminya.

Bukannya merasa risih karena sang istri yang tidak kunjung mengontrol emosinya, Mino malah merengkuh sang istri ke dalam pelukannya seraya menghujani puncak kepala Joohyun dengan kecupan-kecupan lembut.

"Biar saja. Kamu marah pun, aku tetap cinta."

"Cih. Dasar budak cintaku," cibir Joohyun pada Mino.

"Ya sudah deh daripada dikatai budak cinta dan diomeli terus, aku pulang saja deh. Kamu belanja sendiri ya. Dadah~"

Mino melepaskan pelukannya dari Joohyun dan berjalan perlahan meninggalkan Joohyun. Kala ia menoleh, ia mendapati istrinya yang tengah menundukkan kepalanya. Mino tersenyum tipis. Tuh kan. Joohyun mana bisa jika tidak ada dirinya.

"Bercanda kok. Aku tidak benar-benar pergi." Mino kembali beringsut mendekati Joohyun.

Joohyun mendongak. Wanita itu membulatkan kedua matanya dan merentangkan kedua lengannya.

"Peluk," pinta Joohyun pada Mino.

Permintaan Joohyun tentu saja segera dituruti oleh Mino.

"Aigoo, istriku manja sekali. Jangan cemberut lagi ya."

Joohyun mengangguk dan membenamkan wajahnya di dada Mino.

"Nih. Biar CC Cream-ku luntur dan menempel di kausmu," celetuk Joohyun sekenanya.

"Iya Sayang, terserah kamu saja. Tidak apa-apa kok. Demi Joohyun Baby, apa sih yang tidak boleh."

BUK!

"Ya! Sakit tahu!" Mino meringis karena perutnya ditinju oleh sang istri.

Joohyun berkacak pinggang sembari memasang tampang garang. “Rasakan. Salahmu sendiri menyebalkan. Pertama, tidak semua keinginanku kamu perbolehkan. Aku saja tidak boleh membeli peralatan bayi hari ini. Dan yang kedua, sekali lagi kamu memanggilku Baby…aku akan memukulmu. Memangnya kita pasangan menye-menye seperti Lee Seunghoon dan Kang Seulgi?”

“Galak sekali sih. Ibu hamil tidak boleh marah-marah terus. Nanti kalau anaknya galak seperti ibunya juga bagaimana? Kasihan aku selaku kepala rumah tangga yang harus menghadapi omelan kalian berdua,” keluh Mino sembari memasang tampang memelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby Baby (MinRene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang