2nd (Her Annoying Husband)

1.6K 200 24
                                    

“Suamiku menyebalkan sekali.”

Pemuda yang sedari tadi sibuk menyesap kopinya, menoleh menatap gadis yang mendumal di sebelahnya. Si pemuda terkekeh pelan, seolah sedang menertawakan nasib si gadis yang memang bisa dibilang cukup sial karena sudah asal menikahi orang asing yang tidak ia kenal dengan baik.

“Bukankah seharusnya kamu tidak memberikan komentar seperti itu? Maksudku, kamu lah yang menerima lamaran suamimu. Jadi, kurasa kamu tidak punya hak untuk protes. Terima saja nasibmu, Noona.”

Si gadis—Bae Joohyun mendelik, melemparkan tatapan garangnya pada si pemuda. “Kamu ini temanku bukan sih? Kamu bahkan sama sekali tidak berpihak padaku!” serunya pada si pemuda.

Si pemuda mengedikkan bahunya. “Aku tidak tahu apakah aku ini temanmu atau bukan karena kamu bahkan tidak mengundang diriku di pesta pernikahanmu,” sindirnya pada Joohyun.

Joohyun menghela napas. “Mianhae, Jaewon−ah. Semuanya terjadi secara tiba-tiba. Aku terlalu malu untuk sekedar mengundang dirimu. Aku bahkan tidak mengundang teman-temanku di kantor mau pun di kampus. Aku takut menjadi bahan tertawaan. Kau tahu? Adikku bahkan tidak hentinya menertawakan diriku karena aku yang menikah dengan seorang pemuda yang sama sekali tidak aku kenal.”

“Meski tidak mengenalnya….apakah kamu sudah melakukan hal itu dengannya?” bisik si pemuda di telinga Joohyun.

Joohyun membulatkan kedua matanya sebelum kemudian menggeplak bahu temannya. “Ya! Kenapa vulgar sekali sih?” Ia berteriak dengan kedua pipinya yang diselimuti oleh rona merah muda.

“Belum. Tentu saja belum. Aku tidak sudi membayangkan diriku yang disentuh olehnya. Untungnya, ia cukup tahu diri untuk tidak melakukan hal yang aneh-aneh….”

Suara Joohyun terdengar semakin pelan kala benaknya kembali membawa dirinya pada kejadian dimana sang suami yang tiba-tiba saja melumat bibirnya. Mengingat hal tersebut membuat Joohyun menggosok tangannya sendiri untuk sekedar menghilangkan rasa merinding di sekujur tubuhnya.

“Belum? Berarti kamu akan melakukannya? Hmm…..” Sepertinya, teman baik Joohyun ini cukup menyebalkan sehingga memasang ekspresi ambigu, membuat Joohyun merasa jengah.

“Jung Jaewon, jika kamu bukan merupakan teman baikku…sudah sedari dulu aku meninggalkan dirimu. Maksudku, apa yang dapat aku harapkan dari dirimu? Kamu tidak cukup pintar. Kamu juga mesum. Gerakanmu lambat seperti kukang. Kamu belum juga bisa berhenti merokok. Ah, benar-benar tidak dapat diharapkan,” komentar Joohyun dengan sorot matanya yang menyiratkan rasa kasihan pada sahabatnya.

Nama pemuda itu adalah Jung Jaewon. Ia mengenal Joohyun sejak lama karena pertemuan di antara dirinya dan Joohyun yang tidak disengaja. Pada saat itu, Jaewon dan Joohyun yang kebetulan bertemu di dalam suatu toko, beradu argument karena keduanya memperebukan sebuah majalah yang limited edition. Pada akhirnya, Jaewon lah yang berhasil mendapatkan majalah tersebut. Joohyun yang keki kemudian menaruh dendam pada Jaewon.

Joohyun berharap bahwa dirinya tidak akan lagi bertemu dengan Jaewon. Namun, ternyata nasib berkata lain. Dirinya kembali dipertemukan dengan Jaewon saat orangtuanya mengadakan pesta di kalangan rekan bisnis ayah Joohyun. Gadis itu tidak pernah menyangka bahwa Jaewon merupakan putera dari salah satu rekan bisnis ayahnya.

Kemudian, entah bagaimana, Joohyun dan Jaewon memutuskan untuk berdamai. Dan sejak saat itu, keduanya menjadi teman baik yang sangat dekat. Joohyun bahkan tidak menganggap Jaewon seperti seorang adik meski pun pemuda itu berusia lebih muda dari dirinya. Begitu pula halnya dengan Jaewon yang hanya sebatas memanggil Joohyun dengan kata ‘Noona’ namun tidak pernah benar-benar menganggap Joohyun sebagai seorang wanita yang berusia lebih tua dari dirinya.

Baby Baby (MinRene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang