Setiap jum'at, biasanya jam pulang sekolah hanya sampai jam 11. Anisa dan teman-temannya berencana hendak ke rumah Dara selepas pulang sekolah ini. Tidak ada tugas yang harus di kerjakan, mereka hanya ingin bermain. Risa tidak bisa ikut karena ia masih belum mendapatkan izin dari kedua orang tuanya, jadi terpaksa hanya Anisa, Talita, dan juga Rara yang bisa ke sana.
Hanya beberapa menit mereka sampai di rumah Dara, mereka ke sana dengan naik angkot umum seperti biasanya. Di dalam angkot pun hari ini lumayan lenggang meskipun terik matahari seakan membuat wajah mereka terbakar kepanasan.
Sesampainya di sana, Dara langsung membawa mereka menuju kamarnya, tak lupa pula ia membuatkan es teh segar untuk mereka, karena hari itu terbilang sangat panas.
Ada sebuah kasur di sudut ruangan, akhirnya Anisa dan Talita memilih untuk merebahkan tubuhnya di kasur tersebut dan bermain dengan ponselnya masing-masing. Sedangkan Rara dan juga Dara bermain dengan laptopnya sambilalu bercerita tentang idol kpop yang mereka sukai.
Anisa masih saja sama seperti biasanya masih sibuk berchating ria dengan Alfa, dan hal tersebut sangat mempengaruhi ekspresi wajahnya. Kadang ia tersenyum puas, kadang ia hanya cemberut sembari memangku dagunya dengan kedua tangan yang ia sanggah di antara kedua pahanya. Tentu saja ini karena notif yang ia tunggu-tunggu mendapatkan balasan yang lumayan lama.
Alfa memang tidak secepat itu merespon chat dari Anisa, mungkin ia juga harus membalas beberapa chat dari perempuan lain, lagi pula Anisa juga bukan siapa-siapa Alfa, jadi terserah Alfa sekalipun ia harus lama sekali membalas notif dari Anisa.
Talita yang mungkin sudah sangat bosan akhirnya menghampiri Dara yang tampak sedang asyik tertawa sembari memandang ponselnya.
"Selfie bareng yuk, gue gabut nih." Talita duduk di samping Dara.
"Yaudah ayok buat snapgram, sekalian pamerin ke Risa." ucap Dara.
"Nis, Ra, ayo sekalian gabung, kita Selfie bareng dari pada gak ada kerjaan." Talita mengibaskan tangannya, menyuruh Anisa dan juga Risa bergabung bersama mereka.
Akhirnya Anisa dan juga Risa, beranjak dari zona nyamannya, mereka ikut bergabung bersama Talita dan juga Dara yang sudah berpose konyol. Mereka berpose dengan gaya apapun, bahkan dari pose terkocak sekalipun.
Ada beberapa foto yang mereka hasilkan hingga akhirnya mereka mungkin sudah lumayan lelah, dan kembali menatap ponselnya masing-masing.
Sedangkan Talita dan juga Dara masih saja berselfie karena mereka memang suka sekali mengabadikan moment-moment tertentu mereka.
"Eh kita vc an bareng Alfa ayo. Mumpung Alfanya mau nih." Dara berseru semangat.
Anisa mengernyitkan dahinya bingung ketika tahu nama Alfa di sebut."Ayo deh nis gabung ke sini, mumpung Alfa mau vc an bareng."
Anisa hanya menggeleng sambil menyunggingkan senyumnya. Separuh hatinya merasa sakit, akan tetapi separuh hatinya juga merasa bingung dengan keadaan seperti ini.
Hingga otaknya bisa memproses keadaan yang ada.
Jadi dari tadi lo selain chat an sama gue, lo juga chatingan sama Dara Al? Pantesan lo bales chat gue singkat. Terus dara? Daritadi gue perhatiin dia senyum-senyum mulu, jadi dia senyum karena dapet notif dari lo? Ah apaan sih gue, bukan apa-apanya juga kok hak Alfa mau gimana aja deh.
"Haii..." sapa Dara sambilalu memegang ponselnya yang kini tersambung dengan Alfa.
Iya haii...
"Ih kok gambarnya gak di tampilin sih Al, kan gak bisa lihat lonya."
Gak mau gue jelek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa & Anisa
Teen FictionKatanya syarat mencintai Alfa harus cantik dan harus fashionable banget. Lalu bagaimana jika Anisa mencalonkan diri buat jadi pacar Alfa? Dia gak cantik, gak kaya, gak pinter dan pakaian juga seadanya intinya gak ada yang seujung kukupun sama...