Layaknya ungkapan sebuah rasa. Secarik kertas yang terbatas sudah sangat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Adi, tapi itu tak berlaku untuk Rian.
"Kosong?? Serius ini? Tak ada sepatah katapun yang tertulis di sini?" Tanya Alfie benar-benar tak menyangka. Sebelumnya Ia berharap bahwa kertas itu akan membuatnya meleleh dan terenyuh. Namun kenyataan tak berpihak padanya setelah mengetahui bahwa kertas itu kosong.
"Aku ga habis pikir." Ucap Lili menambahkan.
"Mel? Kamu bisa jelaskan ini?" Tanya Alfie sedih. Hatinya merasa sangat kecewa. Setelah Ia menaruh harapan kepada Rian. Tak ada satupun pesan darinya untuk Alfie.
"Tadi, aku sudah ceritakan semuanya pada Rian. Tanpa ada satupun kata yang aku kurangi. Jujur, aku juga sangat kaget setelah dia mengambil kertas dariku dan mengembalikannya tanpa ada tulisan sedikitpun yang Ia tulis. Setelah aku bertanya 'kenapa', dia langsung berdiri dan menjawab:
"Kertas ini bukan mantra ajaib yang bisa merubah keadaan! Setelah aku tulis, apa semuanya akan merubah keadaan? Kurasa tidak! Maaf, aku tak bisa membuang-buang waktu ku untuk ini. Aku masih punya banyak urusan. Permisi!"
Dia langsung pergi ninggalin aku, Fie. Akupun tak habis pikir, ternyata dia sekejam itu!" Kata Meli menjelaskan kronologi kejadian tadi kepada Alfie.Alfie tak menjawab. Ia menunduk sedih dan air mata itu jatuh tiba-tiba. Melihay itu, Lili hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Tak ada kata yang bisa Ia ucap lagi. Baginya sikap Rian sungguh keterlaluan.
"TING-TUUUNGG!!!"
Suara bel berbunyi nyaring di rumah Alfie. Perhatian mereka teralih ke arah sumber suara yang ada di balik pintu. Alfie langsung menyeka air matanya."Biar aku saja yang buka." Kata Alfie dengan segera.
Tentu Lili dan Meli tak ingin membuka pintu karena itu bukan hak seorang tamu.
Alfie segera bangkit dan bergegas ke depan cermin. Ia rapikan rambutnya dan menatap wajahnya di cermin guna memastikan bahwa jejak air mata itu hilang.Segera Alfie menghampiri pintu dan membukakan pintu. Ia terkejut ketika tamu yang didepannya adalah seorang lelaki yang memakai kemeja hitam panjang nonformal. Lengan bajunya di gulung rapi sampai sikutnya. Celana jeans warna dongker dan sepatu kats ikut membalut kakinya. Jam tangan sport yang melingkar di tangannya menambah ketampanan yang dimilikinya. Rambut pendeknya tertata rapi karena sentuhan cream rambutnya. Wangi parfumnya sungguh tak asing di hidung Alfie. Sungguh Alfie dibuat kaget olehnya.
"Rian?"
Rian tak menjawab. Ia masih berdiri dan terdiam melihat Alfie dengan penuh kesenduan. Rian memperhatikan setiap detail wajah Alfie hingga Ia menemukan bentuk mata yang sedikit merah dan sembab.
"Kamu habis nangis?" Tanya Rian.
"Kamu..ngapain ke rumah?" Tanya Alfie sedikit merasa kesal dengan hal tadi.
Pertemuan itu disaksikan oleh kedua temannya. Mereka ternyata ikut menyusul Alfie ke depan. Tapi mereka memutuskan untuk melihat dari jauh saat tahu itu Rian."Boleh aku masuk?" Kata Rian.
"Silahkan." Alfie mempersilahkan. Mereka duduk di ruang tamu.
Tak banyak percakapan yang tercipta di awal. Hanya sebatas tatapan Rian yang sering mendarat di wajah Alfie. Hal ini tentu saja membuat Alfie tak nyaman. Alfie memalingkan matanya ke kiri - ke kanan - ke atas - dan ke bawah. Rian langsung memegang tangan Alfie saat perhatian Alfie tak tertuju padanya.
"Fie.. maaf kalau kedatangan ku ini membuat kamu bingung atau bahkan tak nyaman. Hanya saja, hati aku terus berontak dan menyuruh ku untuk terus datang ke rumahmu. Aku tahu mungkin aku orang yang tak tahu diri karena niatku ini. Tapi aku tak peduli! Aku hanya ingin memutuskan suatu hal. Mungkin setelah ini aku bisa mengambil keputusan dengan sangat tenang. Dan aku kenal diriku sendiri. Jika aku sudah bertekad. Aku tak pernah ingkari itu."
Rian memulai percakapan dengan sangat amat serius. Alfie dibuatnya sangat terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Datang Untuk Pergi - (Completed)
RomancePerjalanan panjang yang juga berliku tak kunjung usai di lalui Alfie (gadis pintar dan cantik memiliki rambut panjang). Apalagi perjalanan cintanya tak selalu mulus, tapi beruntunglah dia selalu dikelilingi sahabat-sahabatnya yang baik dan sayang ke...