Ini adalah hari kamis. Perkuliahan dimulai pukul 09.30 WIB. Alfie dan Lili sedang berbincang di kelas 10 menit sebelum perkuliahan dimulai. Mereka masih membicarakan topik yang masih hangat. Ya, kejadian kemarin masih sangat hangat untuk diperbincangkan. Apalagi bagi Alfie yang menjadi pemeran utama di cerita itu.
Lima menit sebelum kelas dimulai. Mereka baru tersadar akan temannya, Adi yang hingga saat ini belum juga ada di kelas.
"Fie, Adi mana ya?" Tanya Lili.
"Iya, ya? Adi kenapa belum datang juga?" Kata Alfie.
"Sebentar aku hubungi dia dulu." Ucap Lili yang kemudian mengambil ponselnya di tas.
Satu, dua kali panggilan tak di angkat. Panggilan masih dilanjutkan yang ketiga kali. Tapi tak lama kemudian langsung dimatikan oleh Lili karena dosen sudah masuk pagi itu.
"Selamat pagi!"
Dosen itu berucap."Selamat pagi, Pak!"
Jawab para mahasiswa di dalam kelas.Sementara itu, Lili dan Alfie masih nampak gelisah.
"Li, gimana?" Tanya Alfie dengan suara pelan.
"Entah. Nanti aku tanya Meli dulu." Jawabnya berbisik.
Dosen sedang menerangkan materi sedangkan Lili sibuk dengan ponselnya. Ia sibuk chit-chat sana sini untuk mencari Adi.
Hingga perkuliahan selesai, mereka nongkrong di kantin bersama Meli dan Lucky. Jadwal perkuliahan mereka berbeda, ada jeda waktu 30 menit sebelum Meli dan Lucky memasuki kelas.
"Li, kamu yakin Adi ga masuk perkuliahan tadi?" Tanya Lucky.
"Iya makanya aku tanya Meli. Kamu engga liaht dia juga, Ky?" Jawab Lili.
"Biasanya Adi seperti ini kalau sedang ada masalah." Ucap Meli kemudian.
"Oh iya, aku baru ingat. Dulu waktu kasus sama Lucky, dia pun begitu. Membolos perkuliahan." Jawab Lili.
"Serius kamu?" Tanya Lucky.
"Iya, sampai aku cari kemana-mana ga ketemu. Telpon Dinda, ga tahu. Di tempat tongkrongannya ga ada. Di rumahnya sudah pasti. Karena kalau sedang ada masalah. Dia ga mungkin pulang ke rumah." Jelas Lili.
"Dulu dia dateng ke rumah ku." Jawab Alfie sambil mengingat-ingat kejadian lalu.
"Wah? Serius kamu, Fie?" Tanya Lili.
"Iya, dulu pas aku kalut. Aku ingat dia datang ke rumah. Dan pas aku tanya dia memang membolos kuliah." Kata Alfie.
"Kalau dulu dia pergi ke rumah Alfie. Sekarang dia pergi kemana ya?" Sambung Meli.
Mereka semua berpikir keras. Memikirkan kemana kira-kira Adi pergi.
"Apa ini semua karena kejadian kemarin?" Ucap Alfie kemudian.
Pandangan ketiga temannya tertuju pada Alfie.
"Maksud kamu apa, Fie?" Tanya Lucky yang memang tidak tahu permasalahan kemarin. Tapi tak ada satupun yang menjawab pertanyaan Lucky. Mereka terfokus pada pernyataan Alfie.
"Apa dia merasa sedih dan terus membolos?" Alfie masih menerka-nerka.
"Apa mungkin Adi bersikap seperti itu?" Tanya Lili.
"Aku kenal Adi. Dia bukan tripikal lelaki cengeng seperti itu. Kalaupun dia sampai seperti ini. Pasti tingkat kekecewaannya lebih dalam. Karena, kalau hanya tau Alfie akan dijodohkan dia seharusnya menemui Alfie, seperti yang dilakukan Rian kemarin." Lanjut Meli menjabarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Datang Untuk Pergi - (Completed)
RomancePerjalanan panjang yang juga berliku tak kunjung usai di lalui Alfie (gadis pintar dan cantik memiliki rambut panjang). Apalagi perjalanan cintanya tak selalu mulus, tapi beruntunglah dia selalu dikelilingi sahabat-sahabatnya yang baik dan sayang ke...