Bagian 9

108 4 0
                                    

Keesokan harinya...

Di kampus, Lili nampak sedang menunggu Adi di halaman kampus. Ketika melihat Adi, langsung Lili menghampirinya.

"Di? Adi?! Tunggu dulu, sini!"

"Ada apa Li? Tumben kamu di sini?"

"Iyaa aku nungguin kamu. Kenapa si hp nya ga aktif? Kemaren kemana aja? Aku cari-cari ngga ada."

Sementara itu dari kejauhan..

"Adi?!" Nampak dari kejauhan Dinda menghampirinya.

"Dinda?"

"Sayang, kita harus bicara."

"Apalagi yang harus dibicarakan sih, Din?"

"Sayang aku minta maaf. Maafin sikap aku selama ini sama kamu. Kamu kemana aja? Dari kemarin aku hubungi kamu, ga pernah aktif hp nya."

"Mmm...sorry nih sebelumnya. Kayaknya aku ke kelas duluan ya. Kalian selesein dulu urusannya. Hehe.." kata Lili yg sudah merasa jadi obat nyamuk diantara mereka.

Lili pun pergi ke kelas sambil bergumam dalam hati.

"Muke gile...obat nyamuk kali ah gue..mending gue pergi."

Sementara itu di taman kampus.

"Sayang, kamu kenapa sih ko berubah gini?"

"Kamu tau ga sih yang bikin aku berubah itu apa? Sikap kamu! Aku tuh capek kalo terus-terusan dicurigai ini itu. Aku ga seperti yang kamu pikirkan. Kamu percaya ga sih sama aku?"

"Yank..aku tuh begini karena sayang banget sama kamu. Aku ga rela kamu membagi perhatian kamu sama orang lain."

"Dinda...kita itu hidup butuh orang lain. Kalo sikap kamu over gini sama aku, aku tuh males sama kamu. Aku begini adanya. Kalau kamu ga bisa nerima aku, yasudah..aku ga memaksa kamu untuk tetap menjalani hubungan ini sama aku."

"Apa? Jadi maksud kamu apa?"

"Ya..aku..aku ga bermaksud apa-apa. Cuma bilang kalau ga bisa nerima aku. Yaa...?"

"Putus maksud kamu? Iya?!"

"Akuu...aku ga bilang gitu, sayang.. maksud aku.."

"OKE! Oke kalau kamu mau nya begitu. Jahat ya kamu, Di! Jahat!"

"Dinda?! Dinda tunggu!" Adi mencoba untuk mengejar Dinda yang pergi.

"AAARGGGGHHH!!"

Sementara itu, Lili ternyata melihat drama yang terjadi dibalik kaca kelas.

"Ckckckck...tragis ya?" Gumamnya lirih.

Lili belum sempat menanyakan apa yang sebenarnya terjadi tentang perubahan sikap Adi kepada Lucky, dia hanya mengambil spekulasi tentang apa yang dia lihat barusan. Dia menganggap Adi sedang kacau pikirannya karena bermasalah dalam perkara percintannya dengan Dinda.

Dua minggu waktu berlalu. Rupanya Alfie sudah sedikit siap menjalani hari-harinya di kampus, terutama untuk ketemu Lucky. Meskipun rasa sedih dan sakit tak mungkin hilang begitu saja. Hari ini adalah hari pertamanya masuk kembali di kelasnya. Hari pertama ngampus pasca kejadian waktu itu. Alfie berangkat bersama dengan Adi. Dia di jemput dengan mobil fortunernya.

Di kampus, Lili dan Meli menyambut Alfie dengan riang. Mereka secara bergantian memeluk Alfie. Mereka merasa rindu dengannya.

"Welcome back Alfie sayang!! kita semua rindu sama kamu." Kata Meli masih memeluk Alfie.

"I miss you too..." kata Alfie senang.

"Waahh...hebat kamu, Di. Jemput Alfie kembali. Ini bikin aku seneng." Lanjut Meli.

Datang Untuk Pergi - (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang