Esoknya, seperti janji mereka berlima. Mereka akan pergi makan malam untuk merayakan keutuhan persahabatannya. Mereka sepakat untuk pergi dengan mobil Adi. Entah bagaimana teknisnya, kini mereka berempat ada di mobil. Hanya tersisa Alfie yang belum di sana. Karena memang restoran tersebut searah dengan rumah Alfie. Alfie tengah menunggu jemputan dan tak lama kemudian Adi dan kawan-datang untuk menjemput Alfie.
Selepas dari rumah Alfie. Mobil Ia lajukan ke Restoran Naturius.
Sepanjang jalan, Alfie merasa was-was. Meskipun kemarin Adi sudah berbicara seperti itu, tetap saja Ia khawatir kalau nanti mereka bertemu dan suasana makan malam jadi hancur. Disamping kecemasannya, ternyata Alfie masih bisa menyembunyikan perasaannya itu.Setibanya di restoran, mereka langsung memasuki ruangan untuk mencari kursi yang sudah dipesan oleh Adi sebelumnya. Segala sesuatunya sudah dipersiapkan dengan baik, dan makananpun sudah tersedia di meja.
"Waahh...kamu bener, Di. Di sini tempatnya bagus." Kata Lili sambil matanya melihat sekeliling.
Kali ini tempat yang dipilih di dalam ruangan, bukan di luar. Berhubung sedari pagi matahari tak menampakkan cahayanya, khawatir malam itu akan turun hujan.
"Pasti... Aku kan jago milih tempat. Hehehe" Jawab Adi membanggakan diri.
Mereka langsung ambil posisi duduk, dan rupanya mereka terlihat lapar, sehingga langsung menyerbu makanan tersebut. Berbeda dengan Alfie yang nampak tak tenang dengan keadaan. Selepas makan, barulah mereka saling bercerita.
"Di, kamu kok tau aja restoran yang bagus dan enak?" Tanya Meli.
"Kan udah aku jawab tadi. Mau diulang lagi? Hehe."
Alfie memilih tempat duduk di samping tembok persis. Sengaja Ia cari posisi itu, karena khawatir kalau sampai dia melihat/dilihat Rian. Maka dari itu Ia memutuskan untuk untuk duduk di sana. Supaya Ia bisa bersembunyi kalau ada Rian di sana.
"Aku sih berharap, dengan acara ini. Persahabatan kita ini ga akan pecah lagi. Ngga akan ada masalah lagi." Ucap Lili.
"Kalau masalah sih pasti ada, Li. Cuma mungkin kita bisa lebih kompak, lebih saling pengertian dan saling memahami. Kalau ada salah faham atau permasalahan semoga bisa diatasi dengan jalan yang baik. Itu sih harapan aku." Ucap Meli menambahkan.
"AAMIIN..." Jawab mereka semua.
"Dan kamu, Alfie, Lucky. Kalau ada masalah, jangan disembunyikan lagi dari kita-kita. Kita itu harus saling terbuka. Apalagi permasalahan itu menyangkut sahabat sendiri." Ucap Meli lagi.
"Ya Mel, tenang aja." Jawab Lucky.
Alfie hanya tersenyum dan mengangguk.
Selepas itu, Alfie nampak tak tenang dengan keberadaannya di sana. Ia terus mencuri-curi pandang. Lirik kanan kiri guna memastikan tak ada Rian di sana."Fie, kamu kenapa sih? Dari tadi aku perhatiin kamu kayak ngga nyaman gitu?" Tanya Adi.
"Ah? Masa sih? Aku biasa aja perasaan. Hehehe" Jawab Alfie
"Yakin kamu ga apa-apa?" Tanya Lucky menambahkan.
"Iya, Ky. Aku ga apa-apa. Hehehe"
Di tengah obrolan tersebut, HP Alfie berbunyi. Ada pesan yang masuk. Setelah Alfie lihat ternyata itu dari Rian.
Rian : G-Night, Fie.
Alfie : Night, Yan. Kamu dimana?Rupanya Alfie langsung menanyakan itu untuk memastikan keberadaan Rian.
Rian : Aku di rumah, Fie.
Mendengar itu, Alfie langsung lega. Karena kemungkinan untuk bertemu sangat kecil sekali. Ia pun tersenyum bahagia.
Alfie : Ooh.. engga lagi di tempat kerja?
Rian : Engga, Fie. Aku udah pulang sore tadi. Kamu dimana?
Alfie : Aku lagi ngerjain tugas bareng teman-teman aku.
Rian : Ooh..begitu, yasudah kalau gitu lanjutkan.
Alfie : Oke. Maaf ya, nanti aku sambung lagi selepas pulang ke rumah.
Rian : Oke. Take care ya.
Alfie : Thank you.Komunikasi pun berakhir.
"Kalau kamu ga nyaman, kita pulang aja ya, Fie." Kata Adi.
"Aah..engga usah. Kita habiskan malam aja disini. Kapan lagi kan kita senang-senang berlima. Hahaha" kata Alfie yang terlihat sangat lega dan senang sekarang.
"Sedari tadi, kamu aja Fie yang ga menikmati makan malam ini." Kata Lili.
"Masa sih? Aku ga ngerasa gitu kok. Itu cuma perasaan kamu aja..hehe" kata Alfie lagi.
"Hmm... yasudah. Ada yang mau nambah? Ini spesial dari aku deh yang bayar." Ucap Lucky.
"Waah, boleh tuh! Yasudah panggil pelayannya lagi aja." Saran Meli.
Mereka akhirnya menambah makanan dan hendak menghabiskan malam bersama-sama di sana.
Sementara itu, di sudut lain. Rian nampak tersenyum melihat Alfie dan kawan-kawannya sedang makan dan bercanda ria di restorannya."Aku tahu, Fie. Sebenarnya kamu ga ada sama sekali niatan untuk berbohong. Kamu mungkin belum siap bertemu aku dan kamu hanya butuh waktu dengan teman-teman mu. Maka dari itu, aku biarkan kamu untuk have fun bareng mereka. Maaf aku telah berbohong. Dan aku maklumi jika kamu juga tidak jujur dengan perkataanmu tadi."
Rupanya Rian tahu hari ini akan ada Adi dan kawan-kawan. List nama pelanggan yang sudah membeli dan memesan terdata semua ke komputer pusat yang ada di ruangan kerjanya. Setelah melihat Alfie baik-baik saja, Ia memutuskan untuk kembali ke ruangannya dan meninggalkan Alfie bersama teman-temannya.
~
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Datang Untuk Pergi - (Completed)
RomancePerjalanan panjang yang juga berliku tak kunjung usai di lalui Alfie (gadis pintar dan cantik memiliki rambut panjang). Apalagi perjalanan cintanya tak selalu mulus, tapi beruntunglah dia selalu dikelilingi sahabat-sahabatnya yang baik dan sayang ke...